Perjalanan panjang menuju Surbaya dari Jakarta
sepertinya cukup melelahkan. Tiba di Surabaya, kita tunggu jemputan. Kami tiba
menjelang tengah malam. Kota Surabaya malam itu sudah nampak lengang.
Untuk melepas lelah, hotel yang jadi tujuan pun
kami tuju, menggunakan taxi ke TKP. Hotelnya cukup baik, ya cukuplah untuk kami
berempat beristirahat. Karena besoknya, jadwal jalan-jalan sudah menanti kami
di kota ini, maklum ini jalan-jalan pertama di Surabaya bersama teman-teman,
dengan misi ala backpacker.
Pagi hari, saya sudah disibukan untuk
peminjaman kendaraan. Maklum, kalau mau berkeliling tidak ada kendaraan, akan
repot juga. Jadi pagi saya bangun lebih pagi, siap-siap,karena harus menjemput
mobil. Entah dimana saya ambil mobil, saya tidak bisa mengingat dimana
alamatnya, tapi yang jelas setelah semua urusan administrasi selesai, mobil pun
bisa saya bawa menuju hotel dimana
semalam kami menginap. Dan dimulai lah acara jalan-jalannya.
Tujuan pertama perjalanan hari ini adalah
sarapan, maklum di hotel kami menginap, kami tidak menambah charge breakfast,
ya namanya juga jalan-jalan minim budget. Berhubung kami di Surabaya, kalau
tidak foto di tugu Suro karo Boyo, jadi tidak afdol. Akhirnya kami kunjung ke
sekitar Kebun Binatang Surabaya, karena di depannya ada taman yang di tengahnya
ada patung itu, dan kebetulan tak jauh dari sana ada tempat makan, ya sekalian
untuk sarapan. Setelah ambil beberapa gambar untuk kenang-kenangan, perjalanan
kami lanjutkan berputar-putar Surabaya.
Tujuan kedua yang kami tuju sebenarnya di
Surabaya pinggir. Dengar-dengar katanya ada tempat wisata hutan bakau di
pesisir Surabaya, seperti yang ada di PIK, Jakarta. Tapi ternyata, yang kami
kunjungi baru tahap proses pembangunan dan belum resmi beroperasi, sia-sia
ternyata kami ke sini. Siang itu panasnya luar biasa, kalau tidak salah kami
saat itu ada di sekitar wilayah Rungkut. Akhirnya, daripada sia-sia, kami
mampir ke sekitar tempat yang kami tuju dan ambil beberapa gambar untuk
kenang-kenangan.
Entah apa yang membuat foto ini blur, tapi tidak masalah, efek alami |
Tujuan ketiga, setelah “tertipu” dengan objek
wisata yang tidak jelas ini, kami memutuskan pindah lokasi. Lokasi kali ini
adalah jembatan Suramadu. Lumayan jauh dari posisi kami ini, ya untungnya kami
naik mobil, jarak jauh jadi tidak begitu terasa. Akhirnya untuk pertama kalinya saya melintas
di jembatan yang menghubungkan Provinsi Jawa Timur dengan pulau Madura.
Sayangnya kami tidak bisa berhenti untuk berfoto di sini, karena jembatan ini
jembatan semi tol (alias berbayar dan aturannya macam di jalan tol). Sampai di
pulau Madura, kami putar balik lagi menuju Surabaya. Di sana kami baru bisa
ambil beberapa foto, sebelum melanjutkan perjalanan lagi.
Tujuan selanjutnya, keempat. Kami mampir ke
wisata apa ya saya lupa namanya, Kenjeran Park mungkin. Modelnya seperti Ancol,
di Jakarta. Hanya saja di sini lebih luas, posisinya berada di pesisir
Surabaya. Di sini terdapat beberapa spot untuk wisata, ada pula tempat
ibadahnya. Salah satu yang kami kunjungi adalah Pura Budha besar, yang di
dalamnya ada patun Budha yang cukup besar. Kami juga sempat mampir ke beberapa
spot di sini.Untungnya suasana di sini tidak begitu ramai dengan pengunjung,
jadi tidak hiruk pikuk. Di sini kami juga sempatkan untuk “makan siang” (bekal
peralanan). Kami di sini sampai menjelang sore.
Karena lelah, kami memutuskan untuk kembali ke
hotel. Tapi mampir ke toko oleh-oleh dulu, ini yang jadi tujuan kelima kami,
karena besok plannya kami (saya dan partner) harus kembali ke Jakarta.
Setelah sampai hotel, kami istirahat sebentar.
Adyna keluar mencari makan, sementara mereka mencari lauk makan malam, saya
sambil melihat-lihat foto yang seharian kami ambil. Tak lama Adyana kembali,
kami makan dan setelah itu kami bersih-bersih sore, karena ada plan lain yang
harus kami lakukan setelah ini.
Tujuan keenam, kami berencana ke bandara, untuk
mengecak tiket saya dan partner, karena esok pagi harus fly back to base,
Jakarta. Menyenangkan jalan-jalan malam di Surabaya, meski tidak seramai di
Jakarta, Surabaya memang layak disebut kota besar di pulau Jawa. Di sana kami
sempatkan berfoto, sambil menikmati malam yang indah di Juanda,Sidoarjo. Pada
awalnya kami sempat tersasar saat menuju Sidoarjo, kami malah terbawa ke arah
Malang, tapi untungnya segera putar arah ke arah yang benar. Malam ini
berlangsung terlalu cepat, mungkin juga karena kami cukup lelah seharian
berkeliling.
Sebagai kenang-kenangan |
Setelah lelah berkeliling, sampai kami tidak
sampat makan malam lagi, karena terlanjur lelah. Tugas saya malam ini belum
selesai, karena harus mengembalikan mobil yang kami pinjam ke pemiliknya. Malam
itu setelah menghantarkan teman-teman kembali ke hotel, saya lanjut untuk
kembalikan mobil. Nyaris tengah malam, saya kembali ke hotel untuk beristirahat,
karena esok pagi harus prepare kembali
ke Jakarta.
Keesokan paginya, setelah sarapan dengan sisa lauk
semalam, saya dan partner bertolak ke bandara. Adyana bertahan sampai jam check
out, karena setelah itu mereka akan bertolak ke Boyolali, mereka ada misi tersendiri
di sana. Sampai di bandara, kami check in dan menunggu pesawat yang akan
menghantar kembali ke Jakarta.
Penerbangan berjalan lancar, kurang
lebih 1,5 jam di udara, akhirnya kami sampai di Soeta, ontime. Selanjutnya kami
menuju Depok dengan bus bandara untuk kembali ke tempat kami masing-masing.
Hmm, perjalanan liburan yang melelahkan ya setidaknya menyenangkan juga.
Beberapa dokumentasi perjalanan, bisa dilihat digambar terlampir. Catatan ini
baru saya buat setelah 2,5 tahun. Sebuah catatan yang usang yang baru rilis,
haha, tidak apa, tapi waktu postingnya saya sesuaikan dengan waktu dimana kami
memulai liburan ini. Sekian catatan saya, setidaknya bisa jadi nostalgia yang
tidak akan saya lupakan, atau teman-teman saya lupakan.cpr.
1 Komentar
Kalau baca catatan ini gak sangka,5 tahun setelahnya malah akhirnya jadi stay di Jawa Timur
BalasHapusTinggalkan jejak, jika anda mampir ;p Terima kasih atas kunjungannya - cocoper6