Wiskun: Pecel Lele ala Pedagang Depok dan Cirebon

Omong-omong soal makanan, kali ini saya mau berbagi informasi soal pecel lele. Makanan murah meriah yang sering jadi lauk makan malam saya setiap hari selama tinggal merantau di ibukota. Pilihannya jatuh ke pecel lele karena harganya yang relatif murah, karena tidak lebih dari sepuluh ribu rupiah. Apalagi kalau kita beli lauknya saja tanpa nasi, paling dikisaran tujuh ribu rupiah sampai delapan ribu rupiah.

Banyak sekali pedagang di pinggiran jalan yang menjual menu pecel lele dengan embel-embel lamongan, ya tidak hanya itu saja, pada intinya cukup banyak kuliner pecel lele yang dijajakan di pinggiran jalan. Namun tidak semua cocok dengan selera saya. Mungkin buat orang lain rasanya sama saja, tetapi buat saya ada bedanya. Yang membedakan yakni soal garingnya bumbu yang meresap kedalam daging ikannya, kemudian soal kematangan lele itu digoreng, tentunya tidak amis.

Kebetulan sekali, yang cocok dengan lidah saya itu penjualnya tidak jauh dari tempat tinggal saya di Depok, hanya 900 meter saja dari kosan saya. Dan di sana saya selalu mampir membeli lauk makan, entah pecel lele, pecel ayam atau bebek. Bumbunya di sana buat saya tergiur untuk menyantap nasi lebih dari porsi yang disajikan, tentunya jika makan dibawa pulang, karena kalau tidak dibawa pulang bakal rugi saya menghabiskan duit untuk menambah nasi. #modepelit Warung pecel lele itu letaknya itu dekat dengan Kedai Durian Margonda (sudah tutup), Bakmi Margonda, Ayam Goreng Tulang Lunak. Posisinya sebelum Pronto Printing atau sebelum Indomaret. Yang pasti ya masih di sepanjang jalan Margonda. Patokannya itu ya sebelum Margocity, dari arah Jakarta menuju Depok. Soal harga yang ditawarkan untuk satu pecel lele itu plus nasi, Rp 10.000,00, dahulu sih harganya Rp 9.000,00 namun karena tekanan biaya ekonomi harganya jadi naik sedikit demi sedikit. Kalau tanpa nasi sih Rp 7.000,00.

Nah ini pecel lele satu lagi yang jadi langganan saya di Cirebon. Tidak jauh berbeda dengan langganan saya di Depok. Yang membedakan hanya soal harga dan porsi pecel lele, serta beda sambalnya. Kalau langganan saya di Cirebon ini, per porsi pecel lele dijual dengan harga Rp 11.000,00 dengan dua lele plus nasi, sambal dan lalapan. Cita rasanya cukup berbeda, kalau yang di Depok itu bumbunya lebih berasa sehingga lele digoreng sangat gurih, nah di Cirebon ini rasanya biasa saja, kurang gurih. Kemudian sambalnya menurut saya enakan yang di Cirebon, karena menggunakan sambel tomat ditambah terasi mungkin. Jadi kalau makan dengan sambel ini pasti habis, dan tidak disisakan, berbeda dengan makan dengan sambel pecel lele langganan yang di Depok.

Lokasi langganan pecel lele saya di Cirebon itu lokasinya di depan RS Putera Bahagia, Kota Cirebon. Sebelah toko roti Holland. Nah kedai pecel lele ini dibuka di depan sebuah toko besi. Jadi ketika pagi hingga sore digunakan untuk toko besi, nah ketika malam halaman toko besi ini digunakan untuk berjualan pecel lele ala lamongan. Di sinilah langganan pecel lele yang cocok dengan lidah saya, meski banyak kedai pecel lele lain, cuma di sini yang cocok.

Sekian catatan kuliner tentang pecel lele yang cocok dengan cita rasa saya. Kalau mau mencoba silakan saja, kunjungi tempat itu. Tapi kalau yang anda rasakan lain, itu balik lagi ke selera masing-masing. Kalau buat saya, dua kedai itu pasti jadi pilihan ketika lagi pengen pecel lele. Selamat hunting buat yang pengen ;) (^_^)?