SSG Yamaha dan Honda

Yamaha akhirnya mengambil keputusan untuk menggunakan teknologi barunya, seamless gearbox untuk digunakan pada motornya. Mengingat dalam hal ini Yamaha sudah tertinggal dari tim pabrikan yang lain, terutama Honda. Keinginan untuk menggunakan teknologi ini sudah diminta oleh dua ridernya, yang melihat Yamaha sangat memerlukan teknologi ini untuk bersaing dengan Honda.

Akhirnya pada seri di San Marino, Italia 2013, Yamaha memutuskan memakai SSG miliknya untuk digunakan di Yamaha M1. Pada awalnya ada ketakutan kalau ada masalah dengan teknologi ini yang ujung-ujungnya akan merugikan tim. Tapi keraguan dan ketakutan itu akhirnya sirna dengan pencapaian yang maksimal Lorenzo memenangi seri San Marino lalu. Performa Yamaha M1 juga cukup mumpuni. Saya tidak mengamati soal data waktu dari perbedaan menggunakan atau tanpa SSG. Namun dari pengamatan saat race, Yamaha  punya sesuatu di sana yang berbeda. Sebelum menggunakan SSG pun Yamaha sepertinya sudah mampu bersaing dengan Honda yang menggunakan SSG terlebih dahulu. Karena didukung skill dan mental juara Lorenzo.

Pemakaian SSG pada motor Yamaha sepertinya baru mampu dimaksimalkan oleh Lorenzo, karena melihat performa Rossi sendiri belum mampu adaptasi dengan atmosfer persaingan di tiga besar perebutan podium. Rossi baru mampu bersaing di bawah raihan podium yaitu posisi keempat. Keberuntungan Rossi bisa masuk podium ketika salah satu dari trio Spaniard crash dan tidak melanjutkan race.

Berbeda dengan Yamaha, Honda yang sudah menggunakan teknologi ini sebelumnya membuat kemampuan motor menjadi setara diantara masing-masing pebalapnya, ditambah skill pebalap yang tidak jauh berbeda membuat persaingan terjadi tidak hanya dengan tim lain, melainkan dengan rekan setim satu pabrikan, atau satu bendera Honda. Duo rider Honda Marc dan Pedrosa pun terlibat beberapa kali aksi overtack, kemudian Bautista dengan Bradl.

 

Race Aragon, Spanyol 2013

Biasanya saya membahas soal race di postingan tentang tim Repsol 2013, tapi sudah beberapa kali race saya melewatkannya dan tidak sempat menuliskannya di sana. Jadi saya bahas singkat saja di sini. Race di Aragon, Spanyol kali ini juga menunjukan persaingan antar pebalap di kubu Honda. Persaingan Pedrosa dan Marc yang berujung akhirnya Pedrosa mengalami high side dan crash. Bautista dan Brad juga sempat bertarung untuk berebut posisi terbaiknya.

Yamaha dengan teknologi barunya memang menunjukan performa apik, sejak awal race, Lorenzo yang melakukan start bagus melesat jauh ke depan dan memimpin balapan sampai beberapa lap sebelum akhirnya diasapi Marc hingga akhirnya Marc jadi pemenang di seri ini. Lorenzo sempat 'ngacir' untuk membuat jarak dengan Pedrosa dan Marc, sebelum Pedrosa jatuh. Persaingan antara Pedrosa dan Marc jika dilanjutkan akan semakin memperlebar jarak. Tapi kenyataan berkata lain, setelah Pedrosa jatuh, Marc langsung mengejar Lorenzo dan berhasil merebut posisi pertama. Di sini Yamaha terlihat mapan ketika bisa kabur dari pebalap posisi dua dan tiga. Namun bila dilihat lebih detail, dengan kemampuan yang nampak sama, Honda mampu mengejar Yamaha dengan ketertinggalan waktu yang ada.

Menurut komentar Mateo yang saya dengar saat live rice MotoGP di Trans7, Honda masih punya sesuatu yang belum dipunyai Yamaha, yaitu power dan kestabilan ketika masuk dan keluar di tikungan. Inilah yang membuat Honda mampu mengejar Yamaha, karena mampu memangkas waktu di tikungan. Yamaha dan Honda merupakan dua tim pabrikan yang dianggap sempurna pada MotoGP beberapa musim terakhir, sehingga untuk dua tim pabrikan ini dikatakan bahwa tidak ada sirkuit yang teknikal untuk tim Yamaha atau pun Honda. Tim yang mampu memanfaatkan sirkuit dengan maksimallah yang bisa memperoleh hasil baik.

Race pun berkahir dengan hasil sempurna untuk Marc, yang semakin aman di klasemen pebalap 2013 ini. Gelar juara dunia seperti kata Mateo sudah ada di kantong Marc, tinggal bagaimana Marc. Apakah akan membuangnya atau mengeluarkannya. Mateo berstatment, "Hanya Marc yang bisa mengalahkan Marqez." Artinya hanya Marc sendirilah yang bisa memastikan gelar juara dunia pertama di musim pertamanya di kelas MotoGP. Solusi bermain aman untuk terus mendapat poin di sisa race bisa jadi pilihan. Satu kesalahan Marc adalah ketika dia jatuh di seri Mugello, Italia, jika itu tidak terjadi, Marc sudah kokoh di puncak klasemen. Di posisi kedua race Aragon ini diduduki oleh Lorenzo, di posisi ketiga ada Rossi, keempat ada Bautista, kemudian kelima disusul oleh Bradl.

Nasib yang kurang beruntung selalu dialami Pedrosa yang akhirnya memupuskan gelar juara dunianya. Bahkan menjadi kado ulang tahunnya yang terburuk di karir balapnya ini, karena harapan besar tahun ini Pedrosa bisa juara dunia. Singgungan pada lap ketujuh antara Marc dan Pedrosa menjadi perdebatan. Ketika race memang tidak terlihat ada sentuhan, namun hasil meta data tim melihat bahwa sensor ban belakang motor Pedrosa mengalami benturan sehingga membuat kondisinya berbeda, ban belakang Pedrosa kehilangan kontrol traksinya hingga akhirnya high side dan crash. Marc sendiri juga mengakui bahwa sempat ada sentuhan dengan motor Pedrosa saat dia mencoba mendahului Pedrosa. Pedrosa sempat dibawa ke medical center sirkuit untuk mendapat penanganan. Harapan saya Pedrosa tidak mengalami cidera serius, dan di race selanjutnya bisa membayar semuanya dengan kemenangan.

Posting Komentar

0 Komentar