[Diary] Corat-coret 26 September 2013

26 September 2013

Pagi ini aku bangun kesiangan, meski weker sudah aku setel bangun sekitar jam lima pagi. Semalam aku sulit tidur karena hawanya yang cukup panas, jadi tidur gelisah selalu. Karena kesiangan, pagi ini aku tak mengirimkan SMS padanya. Entahlah, dia menyadari atau tidak, paling juga tidak, karena SMS yang aku kirim mungkin hanya sampah saja di inbox-nya. Meski aku berpikir begitu, aku tetap lakukan itu, ya karena itu bentuk yang bisa aku berikan untuk membuat aku merasa dekat dengannya.

Pagi ini saya dihubungi Alpin, dia memberitahuku bahwa namaku ada di seleksi administrasi CPNS Kemenkeu. Tapi sayangnya nama dia sendiri tidak ada, karena dia melakukan kesalahan dalam proses registrasi online. Karena diberitahu dia, aku langsung membuka internet untuk melihat informasinya,, sekaligus memastikan apa yang dikatakannya. Sekaligus aku mencari tahu apakah “kucrut” ikut juga CPNS di kementrian yang sama. Mengingat apabila “kucrut” ini ikut, lokasi tesnya dia memilih dimana, kalau di Jakarta otomatis dia akan bertemu dengan MDK. Jujur dalam hati tak mengharapkan itu. Atau kalau mungkin  kucrut ini tidak suka dengan Jakarta, mungkin Jogjakarta jadi pilihan. Tetapi dari hasil pencarian sementara saya di daftar nama yang lolos seleksi administrasi ini tidak kutemukan namanya, entah nama lengkapnya siapa, aku juga tidak begitu paham, aku hanya mencari inisial CN, dan tidak menemukannya. Aku masih yakin bahwa ybs. ikut CPNS, tapi entah di kementerian yang mana. Tapi ku pikir sambil jalan aja, nanti aku juga tahu ybs. ikut dimana, karena otomatis dalam waktu dekat si peserta tes harus mengambil kartu tanda ujiannya ke lokasi tes yang dipilih.

Hari ini aku tidak banyak memperoleh informasi tentang dia (MDK), ya aku hanya memperhatikan BBM nya saja. Karena kalau WA aku tidak punya akses ke sana. Namun siang ini dia sempat mengganti profil picture BBM nya, PP nya ini bukan foto atau gambar, melainkan tulisan yang isinya, “Hargailah orang yang mencintaimu, dia berkorban bukan untuk mengemis cinta, tapi dia ingin menunjukan betapa berharganya kamu dihatinya.” Ini yang bisa kau baca dari PP BBM nya siang ini. Membaca PP ini, “jleb” langsung menghujam hati ini, aku paham, tulisan ini ditujukan untuk si kucrut. Memang apa yang tertulis di sana itu juga mencerminkan apa yang kurasakan padanya. Karena ketika aku mencintai dia, tidak ada respon yang positif untukku. Kali ini  apa yang kurasakan selama ini, dirasakan oleh dia, tetapi bukan untukku melainkan untuk orang lain, yang tidak bukan adalah si kucrut. #menyedihkan memang. Tapi mau bagaimana lagi, inilah kenyataan, mencintai memang selalu memakan korban perasaan, apalagi ketika cinta yang kita berikan kepada seseorang yang kita sayangi itu tidak mendapat respon yang positif, atau kalaupun ada ya hanya setengah hati.

Sedih ketika melihat orang yang kita sayang mengalami hal seperti itu. Karena apa, aku sendiri yang selama beberapa tahun mengalami itu rasanya benar-benar tersiksa, satu hal yang membuatku kuat adalah rasa cinta yang kumiliki padanya. Kalau aku tidak punya cinta, aku mungkin sudah mundur dari sejak awal aku pertama kali jatuh. Tapi aku juga tidak tahu bagaimana pribadi dia menanggapi permasalahan hati yang seperti ini, bagiku yang seorang leo, ya beginilah adanya, tetapi bagi seorang taurus pasti punya cara sendiri yang aku juga tidak mengetahuinya. Pastinya aku selalu berdoa untuk dia, agar dia bisa melihat sesuatunya lebih jernih.

Oh iya, karena saya suka dengan kata-kata dalam PP BBM nya itu, maka aku menyimpannya dalam catatanku. Karena kata-katanya cukup baik dalam menggambarkan apa yang aku rasakan. Dan sepertinya, nanti akan masuk dalam kumpulan “kumpulan pesan status”.

Siang ini jam tiga sore aku harus kembali ke kantornya, tempat dimana hari Selasa lalu mengikuti tes. Mungkin sepertinya hari ini panggilan terakhir, aku bisa mulai bekerja atau tidak, dan sepertinya 70% kearah yang positif. Aku akan coba jalani saja apa yang ada sekarang, aku percaya ini jalan yang diberikan Tuhan padaku, aku akan coba, aku akan berusaha mendewasakan diriku dengan apa yang aku alami hingga sekarang ini. Aku akan menjalani dan menatap apa yang ada di depan ku sekarang, urusan kedepannya akan ada masalah apa aku tidak akan pikirkan. Apa yang bisa dipikirkan sekarang ya lakukan sekarang, nanti adalah rahasia Yang Maha Kuasa, dan kembalikan pada yang berkuasa untuk itu. Aku diberikan bagian untuk menyelesaikan apa yang ada di hadapanku sekarang. Tuhan sebenarnya sudah sangat baik, lakukanlah yang menjadi bagianku dan yang jadi bagian Tuhan serahkan semuanya pada Tuhan. Jadi aku tidak perlu menghabiskan banyak pikiran untuk sesuatu yang bukan domainmu. Ini yang coba aku renungkan sepanjang perjalananku dari Depok menuju tempat aku akan close deal. Sepanjang perjalanan aku melakukan obrolan monolog dengan diriku sendiri, tentang bagaimana aku harus bertindak menyikapi semua hal yang terjadi dalam hidupku. Mungkin orang pikir aku gila, tapi ketika aku sendiri, cara ini yang bisa membunuh kesendirianku. Kini aku pasrahkan padanya. Aku menuliskan beberapa paragraf tulisan ini ketika aku menunggu waktu sebelum jam panggilannya. Jadi sisa lanjutannya akan aku tuliskan setelah aku panggilan terakhir nanti.

***

Akhirnya aku selesai close deal, dan mulai awal Oktober aku sudah mulai bekerja di tempat yang baru, dengan tantangan yang baru menantiku di depan mata. Ini yang ditunjukan Tuhan padaku, dan aku akan menjalaninya dengan baik, dengan doa aku berharap untuk mampu melakukan semuanya, dan berusaha untuk terus belajar dan belajar.

Hasil close deal ini belum aku beritahukan padanya, karena aku pikir dia pasti akan tahu soal itu. Aku hanya memberitahu pada mbYoula saja. Tepat seminggu yang lalu, di malam seminggu yang lalu aku diberikan informasi soal ini, dan kini akhirnya terealisasi. Aku tahu dia juga andil membantuku di sini, melalui mbYoula. Tapi ada sesuatu yang ingin aku tanyakan padanya, karena aku ingat sekali dulu dia melakukan hal yang sama tiga tahun yang lalu. Aku coba memberanikan diri menanyakan padanya dan mendapat balasan, ya balasan yang seperti biasa “datar”. Ya sudahlah, aku harus coba melakukannya sendiri, aku harus mandiri.

Catatan ini aku buat ketika aku mengirimkan pesan pertanyaan padanya. Aku cukupkan catatanku untuk hari ini sampai di sini. Nanti kalau ada catatan yang ingin aku tuliskan, aku tuliskan di hari berikutnya. Aku menutup catatan harianku hari ini dengan rasa senang, karena apa yang ku peroleh ini, aku bersyukur atas apa yang Tuhan berikan padaku, aku akan terus berdoa memohon bimbingannya, dan terutama doaku untuk dia selalu. Terima kasih Tuhan.

Posting Komentar

0 Komentar