[Diary] Corat-coret 25 September 2013

Sama seperti hari kemarin, pagi ini aku mengatur weker gadgetku jam lima pagi, mengikuti waktu dia siap-siap bangun untuk berangkat kantor. Seperti biasa, aku mengirimkan SMS ke dia mengucapkan “doa”. “Kuawali hariku dengan mendoakanmu …” Intinya seperti itulah, sama seperti lagunya SO7, “Pemuja Rahasia”. Sebenarnya selalu aku mengharapkan balasan, tetapi tidak juga ada balasan, ya sudahlah, #pasrah

Hari ini aktivitasku tidak kemana-mana, hari ini aku hanya fokus menebarkan jala sebanyak-banyaknya, siapa tahu saja ada yang nyantol, ya soal kerjaan, karena aku benar-benar harus fokus pada tujuanku yang pertama, karena tujuanku yang pertama ini akan berpengaruh pada tujuanku yang kedua dan ketiga. Apa tujuan dan fokusku itu bisa dibaca di catatanku yang lain, aku malah lupa telah menulisnya dimana. Jadi sedari pagi aku fokus mengerjakan hal itu, dengan terpaku di depan netbookku, aku berselancar ke sini-ke sana.

My sister yang selalu intens mengubungiku, dia selalu memantau keberadaanku, sedang apa, sedang bagaimana, bagaimana keadaan hari ini. Benar-benar aku merasakan perhatian seorang kakak kecil, karena kami hanya beda beberapa hari saja. Ya hiburan dengan bercanda dengan my sister jadi hiburan tersendiri, ketika aku di waktu tertentu masih saja mengingat dia yang tidak bisa aku lupakan. Di sela aktivitasku, ya berdoa jadi temanku.

Sampai akhirnya sore hari aku mendapat telepon dari perusahaan tempat aku psikotes kemarin, yang isinya kalau aku diharuskan datang kembali besok jam 3 sore. Entah senang atau bagaimana, aku sangat bersyukur atas apa yang ku dengar ini. Aku langsung mandi, dan aku berdoa sujud syukur pada Bapa, Bunda Maria dan Yesus, Thx God.

Kemudian aku langsung memberi tahu my sister, dan setelah itu entah reflek atau apa, aku ingin sekali memberi tahu dia. Tapi aku berpikir ulang, buat apa aku hubungi dia. Tapi hati ini berkata lain, reflek aku menghubungi dia dengan SMS yang isinya memberitahu bahwa aku besok dipanggil lagi. Kebiasaan yang selama ini aku lakukan, ketika aku mendapatkan suatu kesenangan, selalu aku memberitahu dia. Hanya memang sebulan terakhir dan kedepannya aku tidak bisa melakukan demikian lagi, ya harapanku ini hanya sementara. Ketika aku bisa menyetir mobil aku tidak memberitahunya, ketika aku berhasil mendapatkan SIM A ku, aku juga tak melakukannya, karena saat itu situasinya sedang tidak mendukung. Harapanku yang terjadi sekarang hanya sementara, saatnya nanti aku bisa memberitahukan apa yang aku rasakan padanya lagi.

Apa yang kuberitahukan padanya pun tidak mendapat tanggapan berarti, ya sudahlah kembali aku harus #pasrah. Hanya sekitar pukul tujuh malam dia mengirimkan BBM padaku, kalau ada temanku yang bertanya padanya soal PIN BBMku, aku bilang berikan saja. Setelah itu pun dia tidak membaca BBM ku, hanya D saja. Ya sudah kembali untuk kesekian kalinya aku harus #pasrah. Memang ketika mencintai itu lebih sakit daripada dicintai, orang yang dicintai lebih mudah mengabaikan apa yang diberikan, dan inilah yang selalu aku terima selama ini. Tuhan selalu mengujiku soal ini, dan aku berkata dalam hati aku pasti bisa melalui hal ini.

Satu hal yang aku minta ketika aku bersyukur, bentuklah aku sesuai rencanamu, aku akan coba pasrahkan semua miliku pada-Mu. Aku akan terus memohon pada-Mu apa mauku, setidaknya Tuhan bisa mendengar, ketika memang sesuai dengan rencana-Nya aku serahkan semuanya pada-Nya. Tujuan hidupku tidak banyak, aku hanya ingin bahagia bersama orang yang aku sayang, bersama keluarga kecilku dan keluarga besarku secara keseluruhan, dan kami bisa memutuskan mata rantai ketidakbahagiaan yang selama ini kami masing-masing jalani. Hanya itu tujuan hidupku, ya inginku bersama dia. Entahlah, aku akan terus berdoa semoga apa yang kuharapkan sesuai dengan jalan Tuhan. Amin.

Posting Komentar

0 Komentar