Kampanye Menggunakan Helm

Helm merupakan perangkat keselamatan berkendara, terutama untuk pengendara sepeda motor. Sebenarnya tidak hanya pengguna sepeda motor saja, pengguna sepeda saja menggunakan helm untuk keamanannya, padahal kita tahu bahwa sepeda tidak mempunyai mesin. Tapi bukan soal bermesin atau tidak, keamanan berkendara adalah kebutuhan, jadi menggunakan helm dianggap penting sebagai usaha menciptakan rasa aman berkendara. Memang tidak bisa dipastikan juga ketika sudah menggunakan helm pasti dijamin aman. Jadi ketika hal tersebut dijadikan alasan untuk tidak menggunakan helm, dikembalikan ke diri masing-masing saja, namun anjuran menggunakan helm ketika berkendara dengan sepeda motor atau sepeda harus tetap dilakukan.

Dulu saya adalah orang yang paling malas menggunakan helm, alasannya ribet, lalu panas, gatel, kemudian juga merusak gaya rambut yang sudah disisir dan alasan-alasan lain yang digunakan untuk pembenar ketika itu. Tapi kini saya merasa bahwa menggunakan helm suatu keharusan, karena saya membutuhkannya. Buat saya helm yang saya kenakan membuat saya merasa aman ketika berkendara, meski memang jaminan keamanan bukan saja dari helm melainkan dari kita sendiri yang berkendara serta pengendara lain sebagai pengguna jalan. Sekarang ketika berkendara tidak menggunakan helm rasanya tidak enak, seperti ada yang kurang. Malah rasa tidak nyaman ini membuat konsentrasi saya hilang ketika berkendara. Di samping itu ada pelanggaran yang kita buat jika tak pakai helm itu mengandung resiko pelanggaran yang akhirnya bisa ditilang. Jadi menggunakan helm justru membuat saya aman dan nyaman ketika berkendara.

Himbauan dan seruan mungkin bisa dikatakan juga paksaan menggunakan helm sudah dituangkan dalam peraturan yang berlaku sedari dulu. Malah di aturan yang baru tentang angkutan umum dan jalan raya dipastikan lagi bahwa kita wajib mengenakan helm yang berstandar nasional atau SNI. Helm sebenarnya hanya satu cara untuk melindungi, memang tidak ada jaminan pasti. Tapi sudahlah janganlah kita ribut dengan jaminan keamanan jika kita menggunakan helm. Kembalikan ke diri anda dan orang lain bahwa semua orang butuh akan keamanan berkendara.

Bayangkan saja, ketika di jalan, misalkan, terjadi senggolan ringan saja antara dua pengendara motor atau lebih, dari senggolan ringan itu membuat pengendaranya terpental atau jatuh. Kebetulan si pengendara yang jatuh itu tidak menggunakan helm, akhirnya kepalanya terbentur benda keras, padahal ketika si pengendara tersebut memakai pelindung kepala dalam hal ini helm, bisa dipastikan benturannya tidak akan separah ketika tak menggunakan helm. Akhirnya kepala 'bocor', berdarah-darah. Kecelakaan yang tadinya nampak ringan jadi seperti besar, karena ada korban yang berdarah-darah. Contoh di atas bisa dikatakan contoh sederhana yang sering terjadi di jalanan. Padahal jika dirunut lakanya, si korban yang 'bocor' tadilah yang salah, tetapi ketika korban mengalami 'bocor' di kepala membuat pengendara lain yang terlibat insiden menjadi bermasalah. Memang urusan menjadi korban urusan pribadi masing-masing yang menanggung, tapi ketika insiden melibatkan orang lain urusannya akan panjang. Inilah yang dimaksud bahwa kebutuhan akan keamanan dan keselamatan di jalan merupakan hak semua pengguna jalan.

Seruan dan himbauan penggunaan helm sebenarnya tidak harus dilakukan oleh penegak hukum saja. Tetapi semua pihak, terutama ya pengguna jalan itu sendiri. Kemudian swasta juga bisa berperan dalam hal ini, terutama produsen helm dan produsen kendaraan bermotor bisa semakin gencar mengkampanyekan hal ini. Kemudian swasta lain yang membuat iklan di televisi yang menggunakan unsur penggunaan sepeda motor, diwajibkan mengajarkan berkendara yang  baik dan benar, bukan sekedar gaya-gayaan semata. Contoh meski iklan yang ditawarkan iklan sampo, bukan berarti tidak menggunakan helm ketika ada adegan berkendara sepeda motor. Lalu iklan produk kebersihan muka dan lain-lain. Apalagi iklan produk kendaraan bermotor, kampenye penggunaan helm adalah wajib, karena merupakan tanggung jawab moril kepada masyarakat. Ada satu iklan yang saya lihat di televisi yang menawarkan produk minuman berenergi, di iklan tersebut di tampilkan orang asing yang berkendara dengan motor besar. Di iklan itu dengan gayanya, dengan sombong serta congkaknya menampilkan si pengendara motor tanpa menggunakan helm. Hal seperti ini sangatlah kurang baik, karena memberikan contoh yang tidak baik. Kalau boleh saya sebut iklan Pr* M*n minuman berenergi, 'regenesis' atau apalah itu.

Kemudian contoh lain, ini bukan soal iklan, tapi ke film atau sinetron. Kembali sinetron atau film tidak mengajarkan perilaku berlalu lintas yang baik, gaya-gaya berkendara di jalan umum dengan tidak menggunakan helm, malah kadang adegannya berboncengan, hal ini sangat amat tidak patut dicontoh. Pemilik produksi sinetron atau film harusnya memperhatikan hal ini, mereka punya tanggung jawab moral mengajarkan sesuatu yang baik kepada masyarakat. Secara sinetron merupakan tontonan masyakarat banyak, sehingga jika sinetron atau mungkin film ada yang mengajarkan hal yang tidak baik bisa saja jadi contoh pembenar masyarakat melakukan hal yang tidak baik tersebut.

Hal diatas hanya contoh sedikit soal kampanye penggunaan helm bisa dilakukan siapa saja, terutama mereka yang dilihat atau bisa dijadikan contoh masyarakat banyak. Kita bisa memulai dari diri sendiri dan mulai dari lingkungan kecil kita yaitu keluarga. Mengajarkan anak menggunakan helm sedari kecil adalah contoh yang  baik. Sehingga sedari kecil perilaku sadar berkendara yang baik dan benar bisa diterapkan. Lanjutkan terus kampanye penggunaan helm dalam berlalu lintas, terutama untuk pengguna sepeda motor. Go Safety riding!!!

Posting Komentar

0 Komentar