Generasi Kedua Anak Si Belang

Beberapa bulan berlalu, mungkin sudah enam bulan sejak kelahiran generasi pertama anak-anak si belang, kini si belang sudah melahirkan anak-anak generasi keduanya. Di generasi kedua anak si belang ini melahirkan lima ekor anak kucing, dengan warna yang seragam belang. Mengingat jantan yang menghamili si belang ini merupakan jantan yang mendominasi di wilayah kos Yulimar. Informasi kelahiran anak-anak generasi kedua ini sekitar seminggu yang lalu (awal Juli), sebelum masuk masa puasa. Mengenai informasi jenis kelamin belum bisa disampaikan. Informasi yang saya peroleh ini tidak saya dapatkan secara langsung di TKP, karena kebetulan saya tidak berada di Depok. Teman satu kos yang menginformasikannya kepada saya.

Saya juga tidak mempunyai gambar waktu pertama kali anaknya keluar. Berbeda ketika waktu generasi pertama, al, el dan dul (kancil 2). Sebagai informasi saja, generas pertama yang masih hidup di Yulimar hanya si dul (kancil 2). Kancil dua jadi kucing pejantan yang polos, sama seperti pamannya si orange.

Catatan terpenting dari kelahiran generasi kedua ini lebih kesoal warna bulunya yang seragam belang, sangat tidak variatif sekali. Harapannya sih bisa punya kucing dengan warna yang lebih variatif. Untuk penerus orange saja belum ada. Kalau penerus warna bulu dari pejantan yang dominan kebetulan ada “terturun” pada si kancil 2. Warna bulunya mirip seperti si pejantan (induk jantan/ ayahnya). Sebelumnya memang ada anak kucing dengan warna serupa diberi nama kancil/ garong. Oleh karena itu si dul itu dinamakan lain kancil 2, karena kancil 1 sudah ada lebih dulu. Tapi kebetulan diambil orang jadi sekarang hanya kancil 2 yang jelas ada di Yulimar.

Sifat kucing-kucing yang ada di komplek Yulimar ini adalah sopan. Dalam arti sopan bukan seperti sopannya manusia yang apa-apa menurut jika diperintah. Kucing di Yulimar ini punya kebiasaan yang baik seperti BAB atau buang air kecil tidak disembarang tempat. Mereka punya tempat tertentu untuk buang, sehingga tidak bikin kotor. Kemudian juga kucing-kucing di sini bisa dibilang setia sama majikannya. Mereka tahu kepada siapa mereka dekat, karena mereka ini dipelihara. Soal sifat garongnya sih ada sedikit, cuma kalau kita gertak sedikit ya mereka masih ada takutnya. Didikan macam itu diajarkan oleh induk betina, karena sudah terbiasa dengan kehidupan di Yulimar. Lalu sifat lainnya itu tidak liar, kalau untuk kucing yang betina si memang lebih agresif, sebaliknya yang jantan malah tidak, kucing jantan dua ekor yang sudah terpelihara punya sifat polos dan tidak mendominasi area, lebih banyak kalah terhadap jantan lain di areanya.

Harapan saya sih misalkan generasi kedua yang lima ekor itu juga bisa menurunkan sifat yang baik. Terutama kebiasan baik untuk tidak buang kotoran sembarangan, karena itu yang terpenting. Soalnya ada pengalaman ada anak kucing dari luar yang dipelihara di Yulimar akhirnya dibuang/ diusir karena tidak bisa hidup dengan cara atau aturan yang berlaku di Yulimar, yaitu soal buang kotoran. Akhirnya anak kucing itu diusir, dibuang oleh anak-anak kos, seperti nasib yang dialami si item. Entah bagaimana sekarang nasibnya. Semoga lima ekor kucing itu selamat. Owh iya, catatan penting, mudah-mudahan mereka jantan semua, kalau betina si kemungkinan bakal dilelang juga, karena stok betina di Yulimar sudah cukup banyak, jangan sampai Yulimar ini jadi pabrik kucing. Sekian catatan sementara saya, lanjut info berikutnya menyusul.

Posting Komentar

0 Komentar