Mengintip Bagaimana Fisioterapi

Fisioterapi adalah ilmu pengetahuan yang menerapkan teknologi terkini yang dikhususkan untuk pemulihan perkembangan serta perbaikan kesehatan sehingga tercapai kondisi yang prima dan optimal dalam tujuan terciptanya aktivitas yang mandiri.

Fisioterapi dilakukan untuk memperbaiki gerak motorik tubuh akibat gangguan pada otot dan rangka tubuh setelah patah tulang, atau pascaoperasi tulang. Tidak hanya itu, fisioterapi juga diberikan kepada pasien penderita penyakit yang berhubungan dengan sraf, misalnya stroke, atau penyakit lain yang menyebabkan otot lemah atau kaku otot, atau penderita gangguan saraf tepi, radang selaput otak,sumbatan saluran di otak dan lain-lain. Pada intinya semua penyakit yang mengganggu pergerak motorik tubuh.

Terapis di klinikfisioterapi ini akan mengajarkan pasien bagaimana melakukan gerak tubuh yang benar. Gerakan-gerakan ini harus dilakukan sendiri oleh pasien, seperti duduk, berdiri, jalan, lari dan sebagainya. Namun sebelum melakukan proses ini, pihak terapis fisioterapi harus tahu soal rekam medis dari si pasien, agar memudahkan terapis memberikan terapi yang sesuai dengan penyakit yang diderita pasien.

Pengalaman

Saya baru mengetahui fisioterapi karena pengalaman mengantar paman saya untuk berobat di sini. Sebenarnya masih masuk dalam satu paket pengobatan karena penyakit stroke yang dideritanya. Terhitung dua minggu setelah serangan stroke itu dan proses pengobatan medisnya, akhirnya memasuki minggu ketiga fisioterapi dipilih untuk memperbaiki kondisi geraknya seperti semula. Kita tahu pada pasien stroke selalu mengalami permasalahan saraf dan gerak motoriknya. Inilah solusi yang ditawarkan pihak medis untuk itu.

Saya tidak tahu apakah semua rumah sakit atau klinik punya penanganan sama mengenai fisioterapi ini? Kalau pengetahuan awam saya sih menjawab sama, untuk soal prosedur, mungkin yang membedakan hanya pada alat yang digunakan saja. Di postingan ini saya mau share soal fisioterapi yang dilakukan pada paman saya itu. Kebetulan ini fisioterapi yang pertama dilakukan pada paman saya yang mengalami stroke atau lumpuh tubuh bagian kanan.

Berdasarkan pengamatan yang saya lihat di ruang fisioterapi, ada tiga tahap yang dilakukan pada proses fisioterapi ini. Kebetulan fisioterapi yang dilakukan ini satu hari sekali dan saya amati memang ada perbedaan penanganan pada fisioterapi hari pertama dan kedua yang sudah dijalani. Tahap yang pertama adalah pemanasan melalui radiasi cahaya. Kedua itu dengan memberikan kejut listrik voltase ringan pada bagian-bagian tubuh yang mengalami kekakuan (stroke). Dan ketiga adalah latihan gerak fisik terbatas, untuk melenturkan otot dan saraf tubuh yang kaku tersebut.

Ketiga tahap itu masih sama dilakukan dikedua pertemuan fisoterapi yang saya ikuti. Saya di sana ikut mendampingi paman saya, dan melalui catatan ini merupakan hasil pengamatan saya melihat proses fisioterapi di klinik di rumah sakit dimana paman saya ini dirawat.

 

Penjelasan proses

Tahap pertama tadi yang saya singgung sedikit di atas adalah dilakukan pemanasan di anggota tubuh yang mengalami stroke tadi melalui radiasi cahaya. Organ yang diberikan terapi ini adalah tangan dan kaki. Untuk pemanasan bagian tangan, yang saya amati si terapis menggunakan alat seperti lampu sorot. Saya lebih menganggapnya lampu latar panggung dengan watt yang relatif besar. Yang berbeda dikap lampu tersebut terdapat mika berwarna merah yang melapisi, sehingga cahaya yang keluar dari lampu itu berwarna merah. Mungkinkah itu sinar inframerah yang digunakan untuk menghangatkan peredaran darah agar lancar? Pemanasan untuk bagian kaki juga dilakukan dengan alat, namun berbeda dengan alat untuk memanasi bagian tangan. Alatnya ini lebih kompleks, masih sama juga prinsipnya menggunakan panas dari radiasi cahaya. Kedua alat ini diberikan waktu tertentu. Saya menghitung, proses ini berjalan sekitar 10-15 menit. Ini kemungkinan hanya perkiraan saya yang mengamati.

Tahap kedua berlanjut kekejut listrik untuk bagian tertentu tubuh yang mengalami kekakuan. Di sini adalah tangan dan kaki. Setelah mengalami pemanasan ditahap pertama, ditahap kedua ini, tangan dan kaki ditempelkan alat tertentu untuk menempelkan alat kejut listrik. Ada 6-7 titik yang ditempelkan alat ini, di tangan tiga buah dan kaki empat buah. Entah berapa kuat voltase yang diberikan untuk kejut listrik ini. Ditahap ini juga diberikan waktu tertentu, mungkin sekitar 10-15 menit.

Tahap ketiga latihan gerak fisik terbatas, untuk melenturkan otot dan saraf tubuh yang kaku tersebut, yang telah dikejut listrik tadi. Untuk pola geraknya dibagian tangan, terapis mengangkat tangan si pasien ke atas (vertikal), si pasien diajak untuk menurunkan tangan yang diangkat si terapis dengan tenaganya sendiri, terapis hanya membantu memegangi saja. Kemudian tangan direntangkan horizontal ke samping, mengepak seperti burung. Masih sama seperti yang tadi diatas, si pasien diajak untuk menarik tangannya kearah dalam dengan tenaganya sendiri. Kemudian dilanjutkan ke bagian kaki. Kaki diangkat vertikal, dan sama pasien diajak untuk menurunkan kakinya dengan kekuatan sendiri. Kemudian latihan lain untuk kaki, si pasien diajak untuk menekuk kakinya sesuai lutut untuk kemudian melontarkannya sehingga kaki jadi lurus. Semua pola latihan tersebut diatas dilakukan dengan hitungan 10x gerak.

 

Nah yang membedakan diantara pertemuan fisioterapi hari pertama dan kedua hanya pada tahap ketiga, latihan gerak tubuh. Berdasarkan pengamatan di latihan hari kedua itu, pasien diajarkan untuk duduk dan menstabilkan tubuh ketika duduk, agar tidak jatuh ke samping atau ke belakang atau ke depan. Tubuh dilatih untuk seimbang. Karena wajar saja sejak sakit, si pasien ini hanya berbaring di tempat tidur.

Pasien terlihat sangat kesulitan melakukan latihan-latihan tersebut. Karena kekakuan otot membuat semua latihan yang menurut kita sederhana jadi sangat sulit. Entah ada berapa tahap fisioterapi yang harus dijalani ke depannya. Semua perkembangan kembali ke kondisi fisik dan bagaimana niat si pasien untuk sembuh. Mungkin itu yang bisa saya amati.

Oh iya, di catatan di atas kan saya berikan kata ‘mungkin’, kenapa? Karena saya tidak banyak informasi dari si terapis, karena kebetulan si terapisnya judes. Jadi saya catat ini berdasarkan pengamatan saja. Informasi lebih lanjut soal fisioterapi saya peroleh dari browsing di Google. Dan barangkali ada yang mau tahu informasi soal jenis fisioterapi bisa kunjungi link dengan judul ini Mengenal 7 Jenis Fisioterapi. Bisa juga kunjungi link dengan judul Mengenal Fisioterapi. Bersumber dari dua link itu saya peroleh informasi untuk catatan saya ini. (^_^)?


Posting Komentar

0 Komentar