Macet sudah jadi santapan bagi bikers di Jakarta. Sedari matahari belum muncul, sampai matahari terbenam macet di Jakarta tiada habisnya. Motor memang didesain untuk mampu melibas berbagai medan, bahkan celah yang sempit ketika kondisi jalanan macet total.
Bikers yang sudah matang dalam berkendara sudah pasti akan memanfaatkan celah yang kecil sekalipun, meliuk-liuk di sisi kanan atau kiri kendaraan lain (mobil, truck, kopaja, metromini dll). Bahkan bahu jalan dan terkadang trotoar dijadikan jalan pintas untuk melibas kemacetan. Cara yang satu ini memang sangat tidak dianjurkan sebagai biker yang mapan, karena jelas itu akan membahayakan pejalan kaki, toh memang trotoar bukan untuk kendaraan bermotor.
Ketika bikers melihat celah dimana pun itu sebaik-baiknya selalu memperhatikan situasi yang ada. Insting, perhitungan dan kesempatan yang matang jadi kunci. Jangan sampai hanya asal melihat celah kosong, langsung saja digunakan untuk menyalip padahal di posisi itu ada pengguna jalan lain, bisa bikers lain, atau pejalan kaki yang sedang menyebrang, atau juga celah yang ada memang tidak cukup untuk digunakan menyalip. Semua itu harus diperhitungkan matang dalam waktu yang singkat.
Nah, berhati-hati juga kalau ingin menyalip melalui bahu jalan. Biasanya kendalanya adalah tembok, atau tiang listrik yang ada di sisi kiri bahu jalan. Posisi itu bisa jadi celah bila kondisi jalanan dalam keadaan macet. Pada posisi ini pastikan perhitungan kita matang, pastikan sis motor dan celah yang ada apakah pas atau tidak. Bila tidak yakin jangan coba-coba lakukan, karena ketidakyakinan kita malah akan memperlambat laju kendaraan sehingga saat di posisi celah itu tidak sampai. Yang perlu diperhatikan juga adalah posisi riding style kita, terutama adalah posisi kaki dan tangan. Terkadang kalau salah perhitungan, kaki kita akan terjepit atau terbentur sesuatu yang ada di sisi kiri-kanan celah itu. Bila ada tembok trotoar ya itulah yang wajib diperhatikan, bila ada tiang listrik perhatikanlah itu, atau bahkan body mobil yang ada membentuk celah itu.
Saya pernah mengalaminya ketika kurang perhitungan. Kaki saya, terutama jari-jemari saya terbentur batu trotoar, benturan itu membuat memar pada jari-jemari saya. Karena ketika saya memanfaatkan celah yang ada, posisi riding style sedang dalam posisi yang tidak sempurna, sehingga kaki kiri saya tertabrak batu trotoar dalam keadaan kecepatan yang cukup cepat.
Kondisi ini masih lebih baik, keteledoran yang kita buat hanya merugikan diri kita sendiri. Betapa bahayanya apabila keteledoran kita itu membahayakan orang lain. Jadi, berhati-hatilah ketika menelusur celah yang ada ketika kondisi jalanan macet. Cpr.
0 Komentar
Tinggalkan jejak, jika anda mampir ;p Terima kasih atas kunjungannya - cocoper6