Akhirnya Tumbang Fluber Setelah Bertahan dari Pandemi

Pada Rabu, 25 Mei 2022 lalu pagi² bangun suara saya tahu² hilang, serak, paraw. Ini jadi indikasi awal kalau saya mau kena flu berat. Pagi itu saya tak merasakan pusing, badan pun normal tidak pula demam, hanya suara saja hilang. 

Jadi awalnya Senin pagi itu ada rekan kerja yang ngalami sakit fluber juga sepertinya, suaranya juga berat, paraw dan serak juga. 

Lalu kemudian Selasanya saya mulai batuk dan bersin tuh. Saya pikir ya biasalah, toh setiap kali saya stres memang begitu. Tetapi memang agak beda sih batuk stres saya dengan yang sekarang saya alami. Dan saya pikir masker dobel saya masih terpasang baik, selama ini sejak pandemi ya baik² saja. 

Sepulang kerja saya perjalanan ke Malang, saya ke sana beli ayam grillnya Emado's, nah mungkin juga karena makan makanan berminyak itu membantu mempercepat suara paraw dan serak ini. Kemudian seperjalanan saya juga bernyanyi², konser sendiri di mobil, jadi menambah habisnya suara saya ini. 


Eh pas Rabu pagi itu ternyata saya sepertinya harus mengakui saya kalah, akhirnya tumbang juga mulai kena fluber ini.

Kondisi ini berlanjut dihari Kamisnya, saya masih mengalami kondisi yang sama, trend nya masih flat, artinya ya belum ada tanda² kepada kesembuhan, masih flat. 

Sejauh ini yang saya lakukan adalah minum lohankuo, jahe merah seduh, minum obat warung Mixagrib fluba dan istirahat saja, walau gak istirahat total karena saya ada aktivitas lain yaitu memantau, ini yang membuat saya gak istirahat full.

Ilustrasi, suara serak dan sedikit batuk karena tenggorokan gatal. Gambar diambil dari Google

Beberapa hari lalu saya baru saja ngepost soal reaksi pelonggaran penggunaan masker, dimana saya ambil jalan tengah, silakan saja dilonggarkan tapi saya tetap memilih menganggap masker penting. 

Saya cukup yakin dengan penggunaan masker setidaknya mampu menangkal, tapi ternyata ya seefektif nya tetap saja ketika lengah fluba bisa menyerang dan setelah beberapa tahun ini bertahan untuk gak kena fluba ditengah gempuran covid19, malah setelah pelonggaran masker ini saya malah kena fluba dan fluber. Padahal ini saya masih berusaha konsisten dengan masker, nah lalu bayangkan bagaimana kalau saya ikut anjuran pelonggaran masker. Yang masih taat masker saja bisa punya potensi kena fluba dan fluber, gimana yang abai coba? 


Jujur saja sih, sejak saya kena tular fluba dan fulber ini, menurut saya pelonggaran masker itu bukan solusi ya, saya pikir aturan itu tetaplah seperti dulu, gak usah dilonggar-longgarin, toh kelakuan masyarakat kita yang dengan aturan tanpa longgar saja mereka abai, apalagi dengan pelonggaran. 

Sebaiknya aturannya tetaplah sama, hanya saja lebih kepada himbauan dan penindakan yang dikurangi, tapi tetap penggunaan maskernya tidak dilonggarkan. 

Ada catatan sih, sejak pelonggaran masker ini seperti ada sesuatu ya mulai banyak yang mulai kena sakit flu² gitu, beberapa teman yang saya kenal ya ngalami badan drop greges ala fluba dan fluber gitu. Kondisi ini didukung dengan hawa dan cuaca lingkungan yang mendukung sakit, kalau gak kuat² imun pasti bisa tumbang. 

Ilustrasi, badan akan terkena hempasan 'badai' jika dihajar hawa panas dan dingin secara bersamaan dan extreme, lama² bisa tumbang juga sistem imunnya. Jaga kondisi agar badan tetap fit ditengah hawa yang lagi gak mendukung kesehatan. Gambar diambil dari Google

Entah fluba dan fluber yang saya alami ini akan selesai dihari keberapa, saya coba catat untuk memantau perkembangan selanjutnya. Sejauh ini saya hanya akan gunakan obat²an yang tadi saya sebutkan. 

Mencoba sarapan pagi, gak masak, jadi roti panggang saja, dengan lohankuo dan vitamin B-comp dan vitamin C-comp. Berharap naikan sistem imun. 

Untuk demam tidak ada sama sekali. Yang saya rasakan itu hanya kepala berat, pusing dan pilek pun tidak begitu, hidung mampet sedikit kalau pas hawa dingin atau kena angin dingin. Tapi selama hawa hangat itu aman terkendali. 

Saya akan update terus catatan ini sampai nanti sembuh dihari keberapa dan dengan penanganan apa, sejauh ini obat hanya dari Mixagrib dan mengandalkan makan dan imun tubuh. Mampukah? -cpr-

Posting Komentar

2 Komentar

  1. Hari ini kondisi saya masih tak fit, suara msh hilang, para, batuk dan pilek sedikit. Kepala sedikit pusing kalau menunduk, kalau dilihat gejalanya seperti ISPA. Namun saya tidak demam.

    Untuk aktivitas fisik sepertinya hanya 60% saja jika dipaksakan berujung tumbang. Pagi saya pikir baik, kondisi fit, makin siang koq makin drop. Satu hal, asupan makanannya agak telat sih.

    BalasHapus
  2. Sampai hari ini suara saya masih paraw lho, emang saya sudah berhenti ngobat, kecuali sesekali minum obat batuk.

    BalasHapus

Tinggalkan jejak, jika anda mampir ;p Terima kasih atas kunjungannya - cocoper6