Salah Istilah Karena Publik Figur

Sejak viralnya kontroversi video salah satu musisi yang mewawancara seorang profesor mikrobiologi tentang ditemukannya obat anti covid19 saya jadi tahu sesuatu, yang awalnya saya pikir biasa saja. 

Apa itu? Soal penyebutan istilah. Sebelumnya saya menonton video dari mana saya lupa, yang pasti itu ditampilkan sosok musisi yang viral saat ini. Dia memang agak "gimana" menanggapi covid19 ini. Dia menyebutkan covid19 tidak dengan nama itu, tapi dia menyebutnya "cvd".

Sejak saat itu kalau saya chat dengan teman, saya memang selalu meningkatnya dengan "cvd", alasannya lebih mudah saja. 

Tapi ternyata istilah sebutan itu adalah SALAH. Karena sebutan "cvd" adalah istilah untuk penyebutan penyakit yang berhubungan dengan kardiovaskuler. CVD merupakan singkatan dari cardiovasculer disease. Jadi suatu kondisi dimana terjadi penyempitan pembuluh darah, sumbatan pembuluh darah, atau pecah pembuluh darah di otak itu namanya cvd.


Setelah membaca informasi yang sebenarnya saya langsung menyadari kesalahan saya. Inilah yang terjadi kepada kebanyakan dari kita, mengkonsumsi apa yang disampaikan publik figur. Permasalahnya terkadang kita dengan mudahnya membenarkan apa yang keluar dari statement public figur. Permasalahannya, public figur ini bukan bidangnya menyampaikan statement seperti ini. Akhirnya yang ada adalah penyesatan. Kecuali sekedar membagi informasi atas ketidaktahuan, namun dalam hal ini ybs. meresa benar saja dengan apa yang dikatakan, jadilah kita percaya.

Pelajaran juga buat kita bersama, untuk lebih pandai membaca, mencari informasi dan belajar banyak dari banyak sumber, agar tahu lebih, lebih tahu dan tahu banyak hal. Meningkatkan kembali literasi baca kita, supaya tidak tersesat pada informasi yang salah.

Sebenarnya bukan public figur saja, semua orang bisa berpotensi melakukan hal yang salah, seperti saya yang hobi ngeblog, ini juga punya potensi salah, yang sadar atau tidak sadar, sengaja atau tidak. Nah tinggal kita bisa belajar dari pengalaman ini, agar bisa mengkoreksi dan menjadi lebih baik lagi. Segitu saja sih sharingnya, supaya jadi pelajaran bagi kita semua.

Mulai sekarang, sebutlah covid19 dengan nama seharusnya dia disebut dan dikenal. Dengan itu pula kita tidak meremehkan penyakit ini dengan banyak argumen yang tidak berdasar, korbannya sudah banyak, maukah sanak-saudara kita jadi korban berikutnya? Kalau mau, silakan saja ikuti jejak mereka yang percaya akan konspirasi covid19 abad ini. -cpr-

Posting Komentar

0 Komentar