Mengawali tahun 2020, setelah meninggalkan Gua Maria Phusarang, Kediri dalam rangka acara ekaristi syukur dan buka tahun, serta Hari Raya Bunda Maria Bunda Allah, kami cari sarapan. Sebenarnya acara ekaristi selesai sekitar pukul 02:00, kami memutuskan bermalam di sana.
Tadinya mau coba soto ayam yang terkenal di Kediri, tapi ternyata belum buka. Jadi mlipir di sepanjang Jalan Dhoho, Kediri. Di sini ada beberapa pedagang 'kaki roda' dan kaki lima yang berjualan. Kita mampir di salah satunya, yang menjual bubur ayam dan mi pangsit. Lokasinya di depan Toko Kencana dan Apollo Super (seberangnya) dan tepat depan Toko Madinah Fashion.
Di sebelah yang jual bubur dan mi pangsit ini ada jual kue pukis dan serabi kinca dan jual minuman seduh, macam teh kopi. Dua pedagang ini berkerjasama, jadi makan dari satunya, minum dari satunya.
Untuk harga seporsi bubur ayam Rp 10.000,- dan seporsi mi pangsit Rp 15.000-. Sebenarnya awalanya mau milih menu nasi tim, tapi ternyata sudah habis.
Soal rasa, bubur ayamnya lumayan lah, tidak ada komplain. Ayamnya sepertinya menggunakan ayam kampung, itu menurut mama saya, kebetulan beliau milih bubur ayam.
Soal rasa mi pangsitnya, ya sama seperti mi pangsit pada umumnya. Mi pangsitnya sih asli mi pangsit, bukan mi telur.
Sepulang sarapan, lewatlah ke kedai soto yang tadi mau disambangi tapi belum buka. Ternyata pas mw pulang, lewat situ, si kedai soto itu buka. Menurut Google, kedai soto itu sudah ada sejak 1926. Namanya Soto Podjok. Tapi karena belum rejeki, ya kapan-kapan saja ke sana mampir. Tapi, misi sarapan sudah selesai, dan sekarang waktunya saya kembali ke Pandaan. -cpr-
0 Komentar
Tinggalkan jejak, jika anda mampir ;p Terima kasih atas kunjungannya - cocoper6