Mobil-mobil Mewah Tak Bayar Pajak

Belakangan pihak terkait dalam hal ini pemerintah tengah gencar menggenjot penerimaan dari sektor pajak kendaraan bermotor yang dianggap 'kerannya' macet, alias pundi-pundi mengisi pendapatan negara sepertinya tidak maksimal.

Sedangkan pemerintah melihat, geliat industri otomotif di Indonesia berjalan baik, banyak mobil-mobil mewah berseliweran. Tapi pertanyaannya, apakah kendaraan mewah tersebut tertib membayar pajaknya atau surat kepemilikannya legal?

Ilustrasi mobil mewah yang tersegel .detikfinance

Hampir tiap minggu, media berita diisi berita tentang razia perpajakan, di parkiran mall, parkiran apartemen, di jalanan atau dimana saja. Yang menunggak pajak langsung dilabeli stiker. Bahkan, ketika ada mobil mewah yang terlibat insiden dan viral dimedia langsung dicek status perpajakannya.

Alhasil, banyak sekali ternyata penunggak pajak dari kendaraan mewah tersebut. Akhirnya, saya menarik kesimpulan, bahwa mereka orang-orang kaya, mampu membeli tapi tak mampu membiayai pajaknya, baik surat-surat legal dan biaya pajak pertahunnya. Banyak dari mereka yang karena ketidakmampuan atas kekayaannya itu melakukan akal-akalan kepemilikan.

Jadi, belum tentu yang berkeliaran di jalanan dengan mewah, nampak arogan sudah menjadi warga negara yang baik, bisa saja mereka itu adalah agen-agen pengemplang pajak. Bisa jadi tho? Kenyataannya saat ini begitu, banyak yang mengemplang ternyata.


Saya sendiri juga belum menjadi warga negara yang baik dan benar, saya juga pernah menunggak pajak, jujur ya ada dua unit motor, tapi statusnya memang sudah beralih ke orang lain, satu memang atas nama pribadi, tapi "dimaling" oleh orang yang tertampil di bawah ini. Dia mengaku akan membeli, tapi janji bayar tak kunjung terealisasi, dan ybs. sulit dihubungi dan tak tahu dimana. Mohon jika melihat orang ini, langsung saja 'tembak', "Hei maling, kalau ambil barang bayar, jangan kabur!"

Ini tolong dicatat, diingat mukanya, hati-hati memperkerjakan orang ini, kriminal penipuan, tidak ada itikad baik sema sekali, sampai perantara jual beli meninggal, tidak ada itikad baik untuk membayar, catat ini mukanya akun IG nya

Pajaknya tertunda karena statusnya memang tidak jelas. Memang sebelumnya pajak mati karena waktu itu kendaraan posisi tak terpakai, nyaris rusak, sampai akhirnya ada 'maling' yang mau beli ini.

Tunggakan pajak lainnya itu adalah pajak motor tapi masih pakai nama orang lain, waktu itu beli bekas. Kesulitan menghubungi orang yang menjadi pemilik surat sebelumnya, membuat saya malas mengurusi perpajakannya. Belum lagi, kerepotan untuk balik nama kendaraan karena soal domisili, waktu pengurusannya menyita waktu saya sebagai pekerja kantoran yang full time. Kini statusnya telah beralih kepemilikan karena saya jual.

Kemudian, saya juga pernah menunda bayar pajak tahunan, ya telat 6 bulan, maklum budget cash flow sedang bermasalah, jadi saya tunda. Tapi tetap saya selesaikan pembayarannya. Kendaraan itu mobil. Saya berusaha bayar pajak itu, karena ya itu kewajiban sih dan saya membutuhkannya.

Berkaca dari kasus seperti yang saya alami, pasti banyak juga orang-orang lain yang 'nakal' soal pajak kendaraan. Tentunya, ada juga yang tertib, dan jumlahnya lebih banyak. Tetapi, dalam hal ini khusus mobil mewah, nilai pajaknya selangit, pajak dari rakyat jelata bisa berapa kali lipatnya.

Ada hal yang saya heran. Dulu ketika saya menunggak pajak tahunan, ada rasa ketar-ketir, deg-degan ketika berkendara, takut ada razia, pemeriksaan atau hal lainnya. Padahal, kendaraan yang saya gunakan ya sama saja dengan kendaraan lainnya, biasa, tidak terlalu menarik perhatian. Namun, pemilik mobil mewah kan kendaraannya pasti wah, pasti menarik perhatian, tapi koq bisa dengan lenggang kangkungnya melintas padahal kendaraan tersebut telat pajak, bahkan bodong. Meski sudah begitu, dengan pedenya mereka masih arogan.

Ya dengan adanya razia ini, saya berpikir baguslah, supaya ada pemerataan, yang kaya raya ya hendaknya menyelesaikan tunggakannya. Dengan sering razia, memaksimalkan pendapatan yang akan diterima. Bukannya iri, tapi kadang kelakuan pemilik kendaraan mewah yang arogan ketika di jalan itu mengesalkan, apalagi ternyata tahu bahwa pengemplang pajak.

Berkaca dari itu, saya juga subjek pajak, saya punya unit kendaraan, saya pun harus berusaha selalu taat pajak, ditengah perekonomian yang tak stabil. Sebenarnya, bukan soal bayarnya apa gak, tapi buat saya itu lebih ketenangan batin ketika berkendara, jika pajak aman, semua kewajiban terealisasi, maka ketika ada pemeriksaan dan razia maka tak perlu risau. Jika ada yang mencari-cari kesalahan itu case yang berbeda lagi.

Beruntung, ketika jaman rajin razia pajak kendaraan, saya sudah di Jawa Timur, andaikan kemarin beberapa bulan di Jakarta, bisa kena razia pajak, maklum telatnya 6 bulanan sendiri. Padahal ya mobil LCGC pajak sampai telat, itu terlalu. Tamparan sih, ya memaklumi bahwa ini juga proses hidup, naik level dalam manajemen keuangan. Supaya, pengaturan keuangan dan kewajiban perpajakan bisa sejalan.

Kini pajak kendaraan saya sudah terbayar, saya bisa berkendara dengan tenang dan nyaman lagi. Semoga kedepannya tidak telat bayar pajak lagi/

Semoga razia ini juga meluas ke daerah lain, supaya kendaraan mewah, yang pajaknya berkalipat dari kendaraan kelas jelata bisa memberikan pendapatan maksimal bagi keuangan negara. -cpr-

Posting Komentar

0 Komentar