Acara Kantor Tuker Kado Awal Tahun 2020

2 Januari ini jadi awal bekerja ditahun yang baru. Mengawali tahun, pihak manajemen membuat acara tuker kado, ucapan syukur dan harapan ditahun yang baru lebih baik. Sekalian untuk mengakrabkan, diadakan acara tuker kado.

Infonya acara ini sudah dishare beberapa hari sebelum libur akhir tahun. Aturan main tuker kadonya, range Rp 20.000,-.

Pagi hari ini, setelah bel berbunyi semua karyawan kumpul semua di lapangan belakang pabrik. Kira berkumpul semua di sana, acara dimulai dengan sambutan oleh Pak Sigit mewakili HRD GA, kemudian dilanjut oleh Pak Ari menyampaikan sambutan. Setelah itu baru dilanjutkan acara tuker kado yang dibawakan oleh Mario.
Jadi acara tuker kadonya seperti ini. Kita berkumpul membentuk lingkarang besar, semua orang membawa kadonya masing-masing. Nah MC nanti akan memberikan aba-aba, ketika musik diputar, si kado itu akan bergeser dari kiri ke kanan atau sebaliknya sesuai aba-aba dari MC. Selama musik masih diputar pergeseran kado dari tangan ke tangan terus berlangsung.

Hingga tibalah kado yang baru saya terima. Bentuknya bagus, dibungkus kertas kado, berbeda seperti kado yang saya siapkan tadi, hanya dibungkus kertas koran saja, tapi di dalamnya berisi barang yang baru, layak pakai, dapat dua pula.

Kami seruangan sempat berfoto, sebelum dan sesudah pembagian kado, bahkan saat sudah membawa kado yang telah diunboxing.

Ternyata, kado yang saya dapat hanyalah barang bekas, sebuah gelas cangkir sloki kecil, kondisi kacanya buram, pegangannya pun sudah pecah nyaris patah, bopak gitu. Kemudian, kotor sekali. Dugaan, gelas ini bisa jadi souvenir acara pernikahan atau beli tapi jarang dipakai, disimpan di lemari. Makanya nampak tidak terang kacanya, buram dan ada titik-titik seperti kena telur serangga atau tai serangga yang menempel di dinding kaca.

Gelas itu lalu saya cuci, saya bersihkan. Saya tidak gunakan untuk sebagai alat bantu minum, tapi saya gunakan sebagai tempat alat tulis di kantor.

Inilah maknanya, "jangan melihat sesuatu dari covernya". Yang buruk, isinya baik. Yang tampak baik, ternyata isinya buruk. Yang kita berikan baik, tapi jangan berharap mendapatkan sebaliknya, dalam hidup tidak semua yang baik akan kembali baik, bisa saja sebaliknya. Tapi bukan berarti berhenti melakukan yang baik, tetaplah baik, karena baik itu hebat. Tapi saya ambil nilai positif dari ini semua, saya terima dengan baik.

Ya sedikit catatan sih buat kedepannya, melihat karakter dari anak-anak yang berpartisipasi dalam acara ini. Saya tahu, ada banyak karakter dan tipe orang, ada yang bisa menerima, ada yang tidak. Hendaknya, minimal kado yang harus disiapkan adalah [Minimal Rp 20.000,- ; dilarang makanan].

Itu contoh saja, jadi ketika disebutkan minimal, harga barang kadonya tidak bisa dibawah harga itu. Saat ini, konsepnya maksimal 20RB, jadi banyak orang seenaknya dan tidak menghargai sebuah pemberian kepada orang lain. Karena berapapun, harganya toh masih masuk. Sebenarnya, bukan soal harga, tapi sisi kelayakan dan kepantasan.
Pantaskah, memberikan barang bekas? Jika baik, layak it's oke. Tapi ini barang dengan kondisi tak layak. Masa ada berikan tissue basah dengan segel terbuka/ seal broken, apakah layak? Ada pula yang dapat sabun batang sebuah dan sampo saset 2 pcs, apakah layak? Sesuai rule, masuk kriteria. Tapi secara nilai-nilai pemberian, itu #nolbesar.

Ya pelajaran buat kita semua. Banyak hal begini terjadi juga di sekolah anak-anak, ketika orang tua tidak mengajarkan yang positif. Situasinya hampir sama seperti yang saya ceritakan di atas. Akhirnya, yang rame adalah orang tua murid, karena merasa gak terima dan lain hal.

Pembelajaran dari hal sederhana. Saya yakin, ada diantara teman-teman adalah juga orang tua, sudah punya anak. Hendaklah bisa memberiakan teladan yang baik.

Selamat tahun baru 2020, semoga pekerjaan kita ditahun yang baru semakin sukses dan terus meningkat. Pelajaran awal tahun yang menarik, terima kasih. -cpr-

Posting Komentar

4 Komentar

  1. Jadi inget pas masih ngantor, banyak banget moment tukeran kado buat seru-seruan. maklum kami kayanya termasuk orang2 yang jarang terima kado hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha, iya suasana begini paling mungkin ya pas di kantor. Kalau temenan sudah lama, segenk belum tentu juga, soalnya tukeran kado itu enaknya personelnya banyakan.

      Hapus
    2. Betuk sekali , dengan bungkus koran bikin berdebar-debar. Dulu Boss juga suka ikutan buat nambah keseruan. Cuma, kami acak dengan nomer biasanya kaena pasti ada jakpot dengan nilai kado yang lebih dari kami tentukan.

      Hapus
    3. Iya seru kalau ada bos yang begitu, di office Jakarta begitu, jadi makin seru.

      Hapus

Tinggalkan jejak, jika anda mampir ;p Terima kasih atas kunjungannya - cocoper6