Gua Maria Bunda Kita Kampung Narimbang Dalam, Rangkasbitung, Lebak, Banten

Menjelang akhir bulan ke-6 tahun 2019 saya melakukan perjalanan untuk berziarah ke Gua Maria yang lokasinya tidak jauh dari ibukota.

Awalnya saya tahu Gua Maria ini dari sebuah postingan sebuah komunitas OMK di IG, yang mengadakan acara on the spot ke Gua Maria tersebut. Berhubung saya tidak ada slot, maka saya putuskan untuk ke sana.

Gua Maria yang saya maksud ini adalah Gua Maria Kanada, begitu kebanyakan orang menyebutnya. Bukan karena lokasinya di negara Kanada, bukan. Tapi merupakan singkatan dari lokasi dimana Gua Maria itu berada, yaitu di Kampung Narimbang Dalam, Kelurahan Jatimulya, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten. Gua Maria ini masih masuk dalam wilayah Keuskupan Bogor, dan merupakan wilayah dari Paroki Santa Maria Tak Bernoda, Rangkasbitung.


Untuk menuju lokasi, saya menggunakan transportasi umum. Kalau naik kendaraan pribadi (baca: mobil), mudah saja, cukup dengan GMaps, dia akan mengantarkanmu ke lokasi, ikuti saja petunjuknya, saya kira mudah ya.

Berangkat ke sana sepulang misa pagi di Gereja Katolik St. Paulus, Depok, saya lanjut menuju stasiun terdekat, untuk transit ke Stasiun Tanah Abang, dari sana saya lanjut kereta ke Rangkasbitung. Perjalanan dengan kereta butuh waktu -+ 2 jam, melelahkan jika tidak dapat kursi selama perjalanan, harus berdiri. Seperti yang saya alami hari ini.

Sampai di Stasiun Rangkasbitung, situasinya crowded. Stasiunnya yang kecil, terkesan ruwet sekali, belum lagi suasana panas sekali, tidak ada rindang-rindang kesejukan.

Menuju Gua Maria, pilihan moda transportasinya bisa menggunakan angkot dengan tarif 5K, tapi kita harus berjalan dulu ke lokasi spot angkot.

Yang standby di depan stasiun adalah ojek pangkalan, tarifnya tergantung tawar-menawar, 15-20K. Dari stasiun menuju lokasi, jaraknya -+ 1 km. Patokan untuk mencari Gua Mariaa ini adalah SPK Misi Lebak Rangkasbitung atau dikenal Akper Yatna Yuana Rangkasbitung.

Kalau mau murah, bisa pilih ojol. Kebetulan pas saya sampai di Rangkasbitung ini, sinyal hape saya kelock di 3G, jadi internet off. Jadi, saya tidak bisa pakai aplikasi apapun. Bahkan sampai di Gua Maria pun, sinyal tak kunjung baik. Baru setelah saya restart, sinyal kembali normal.

Disarankan sih, naik kendaraan pribadi, mobil saja kalau ke sini. Kalau naik angkutan umum, energi akan terkuras habis, karena naik krl ke sini, itu kondisinya penuh dan belum tentu dapat kursi, belum lagi menunggu di stasiun itu crowded, naik krl pun berdesak-desakan. Jadi, prefer gunakan kendaraan pribadi saja, karena kendaraan umum tidak nyaman.

Di lokasi, terdapat parkiran yang cukup luas, jadi tidak perlu bingung jika membawa kendaraan pribadi atau bus ukuran besar. Akses ke parkiran pun mudah, jadi jangan khawatir, kemudian jarak lokasi parkir dengan Gua Maria cukup dekat.

Gua Maria Bunda Kita Kampung Narimbang Dalam ini diresmikan 13 Agustus 1988 oleh Uskup Bogor, Mgr. Ignatius Harsono, Pr. Hasil dari jerih payah umat-umat dari Paroki Rangkasbitung dan dukungan dari Konggregasi Suster-suster Fransiskan Sukabumi.

Jika mau melakukan jalan salib besar, ambil arah yang sebelah kanan, jangan yang masuk ke arah gapura


Setelah lepas dari stasiun, saat tiba di lokasi ini rasanya sejuk, ya segarlah ada pepohonan, daripada tadi di stasiun. Saya tidak langsung ke Gua Maria, tapi saya duduk dulu di taman-taman depan tulisan nama Gua Maria ini. Saya duduk sambil isi perut dengan roti, maklum sepanjang perjalanan berdiri melelahkan juga.

Terdapat taman dan gazebo untuk beristirahat

Setelah itu saya lanjutkan ke Gua Maria. Lokasi Gua Maria nya bersebelahan dengan pendopo gereja. Sejuk sekali duduk dan berdoa di sini, karena ada beberapa pohon beringin tua yang rindang.



Di bagian tengah depan Gua Maria dan pendopo gereja ada tempat buat duduk, di taman sekitarnya ada hall serbaguna untuk acara komunitas, di sekitarnya pula ada gazebo-gazebo kecil bisa dimanfaatkan untuk tempat beristirahat.


Di sisi sebelah kiri arah kita masuk komplek Gua Maria ini, ada taman rosario. Di sisi sebelah kanan, dekat pendopo serbaguna ada stasi jalan salib kecil.

Taman doa rosario




Di area tengah, saat mau ke arah Gua Maria dan kapel, ada di sebelah kiri dibuatkan kapel kecil menyerupai gua. Di sini disebut "Makam Yesus". Bangunannya berwarna krem, tidak besar. Di bibir gua masuk, tertulis "Groto Kebangkitan". Di dalamnya itu didesign seperti gua, di dalam ada patung seperti ketika Yesus dimakamkan, ada pula altar kecil di dalam, juga ada bangku untuk umat berdoa. Ruangan ini cukup pengap, jika sirkulasi udara oleg exhaust dan kipas atau AC tidak dinyalakan.


Nah, kalau mau jalan salib besar, dari arah tempat parkiran itu jangan ambil arah gapura, tapi masuk melalui jalur lainnya, sisi sebelah kanan melintas area parkiran mobil. Kalau parkiran motor ada di depan cafetaria dan toko rohani masih di sekitar area parkir.

Pemberhentian terakhir, jalan salib besar

Tempat ini sangat cocok jika kita membutuhkan waktu menyepi, menyendiri untuk berdoa, ziarah batin. Lokasinya yang tidak begitu dari ibukota, bisa jadi pilihan terbaik, daripada ke arah puncak yang terlalu crowded untuk perjalanan menuju lokasinya.

Di lain kesempatan, saya akan berkunjung ke sini lagi, tidak dengan angkutan umum tentunya. Baiklah, segitu saja catatan saya mengenai Gua Maria Kanada, Rangkasbitung. Oh iya, setiap Minggu pertama dalam bulan, di sini diadakan novena lho. Itu bisa jadi pilihan tujuan ziarah lho. Untuk jadwalnya bisa search di Google ya. Segitu dulu catatan saya, lain kali disambung lagi. -cpr-

2019

Posting Komentar

5 Komentar

  1. Wah terima kasih banyak pak Christ atas postingan ini, saya baru tahu kalau di Banten ada gua Maria. Semoga lingkungan kami bisa jalan - jalan ke tempat ini.

    Oh ya, bagaimana soal respon warga sekitar pak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau melihat ini GM sudah berdiri sejak lama, nampaknya baik-baik saja sih, harmonis. Ya saya hanya baru sekali sih. Mudah-mudahan sih harmonis selalu. Ojek-ojek yang di stasiun pun tahu semua koq dengan lokasi GM ini.
      Btw minggu besok ada misa, lihat juga itu jadwal misa bulanan di sana ;p
      Kalau mau ziarah, yang tidak terlalu crowded macet ya ke sini sih.

      Hapus
    2. Iya benar macet mungkin jadi kendala tersendiri tetapi untuk berziarah mungkin tempat ini menjadi solusi alternatif yang sangat baik. Terima kasih banyak pak Christ atas rekomendasi dan ulasan yang sangat menarik ini. salam

      Hapus
  2. Minggu ini sy kembali visit ke sini, berarti yang ke-3x

    BalasHapus

Tinggalkan jejak, jika anda mampir ;p Terima kasih atas kunjungannya - cocoper6