Restart: Kembali Melakukan Aktivitas Mode Ibukota

Setelah tiga bulan benar-benar menikmati hidup sambil bekerja, dengan pola hidup yang normal, akhirnya tiba hari ini, Senin, 27 Mei 2019 saya memulai kembali ke aktivitas yang biasa saya jalani sebelum tiga bulan lalu.

Saya menyebutnya sebagai 'restart". Ibaratnya, hari ini awal setelah peristiwa 'snap' after End Game. Hahaha #imajinasi #intermesso

Setelah kemarin, pukul 6 pagi tiba di ibukota, aktivitasnya tidak berhenti, niatnya ingin istirahat, tidur, tapi ternyata tidak bisa. Tiba di Gambir, lanjut ke Palem ambil SiDat, lanjut balik arah Depok, saya sempatkan ke gereja untuk ucap syukur. Lanjut pulang sampai kos harus berjibaku dengan debu kamar setelah tiga bulan tertinggal, kebas-kebas, 'pal-pel', walau hasilnya tidak maksimal, asal bisa untuk tidur sudahlah. Baru selesai, dan mau istirahat ada panggilan keluar buat sowan ke keluarga di Poris, akhirnya ya saya jalani, alhasil baru tiba di kos jam 12 malam.

Pagi buta, /4 pagi weker terstel bunyi, tanda harus segera bangun, mengingat air kamar mandi di kos sini tak semelimpah yang ada di Pandaan, yang setiap saat air bisa terisi.


Pukul 4 sudah keluar kos. Moda pilihan pertama ini saya pilih KRL. Yups, saya mau coba mengawali dari stasiun dulu, saya mau merefresh pilihan moda yang sebelumnya biasa saya gunakan.

Tiga bulan waktu yang singkat memang, tapi kebiasaan di sana yang semua dilakukan dengan tenang tentunya tidak ada di sini, yang semuanya serba ruwet. Saya harus membiasakan diri lagi dengan itu semua. Mungkin esok, saya mulai dengan transjakarta dari Halte UI.

Kembali jalan kaki, kembali berangkutan umum dan kembali waste time berjam-jam di jalan, kembali jadi makanan sehari-hari yang menguras daging. Semoga berat badan yang bertambah selama di Pandaan, tidak habis di sini, walau tidak mungkin itu dipertahankan di sini.

Sebagai pembuka, "welcome to the every hard day", ini jadi penutup catatan ini. Selamat beraktivitas, semangat! -cpr-

Posting Komentar

6 Komentar

  1. Pulang kantor ya standar seperti pulang kantor di Pandaan. Tapi berbeda di sini, perjalanannya masih panjang menuju kos.

    Sy coba pilih naik 13E, tapi ditunggu lama sekali, yang rajin lewat 13C mulu. Akhirnya, sy naik 13A, turun di Rawa Barat, lanjut lagi 13E. Sampai Halimun mesti sabar nunggu lagi naik yang ke Manggarai. Mesti ekstra sabar.

    Hari pertama yang melelahkan

    BalasHapus
  2. Catatan menarik dihari pertama ngantor ini, berasa seperti karyawan baru rasa 'lama'.
    Tiba di kantor sekitar pukul 7 kurang, belum ada siapa2. Lihat ruangan sudah banyak berubah, tampal meja kursi baru, sumpek sih.
    Ada orang baru datang, nampak asing bagi saya. Mereka pun mikir sy orang asing. Sampai akhirnya penghuni lama datang satu per satu.

    Ya seru si, sensasi jadi karyawan baru rasa 'lama'.

    BalasHapus
  3. Setelah menempuh menunggu sekian lama dan menempuh keruwetan Jakarta, tiba juga di Depok, jam11 masih di tempat makan beli makan dulu baru pulang. #luarbiasa
    Back to the stranger every day ..
    Saya pikir lemak sy berkurang 1kg per hari ini hahahaha

    #semangat

    BalasHapus
  4. Hari kedua:
    Setelah hari pertama diakhir tepat pukul12, tidur dan lanjut ritual seperti biasa lagi.

    Pagi ini moda awal, nae angkot ke halte UI by 04/19 Rp 3.000,-
    Lanjut UI - Manggarai 4B Rp 3.500,- (big bus blue) tumben nih stok bus biru nampak, sy pikir bakal keluarkan uang tiket lagi, karena gak bs transit. Ternyta masih bisa.

    Lihat bisa dihitung biaya sx brgkt brp, Rp 6.500 - 7.000,-.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ketemu orang-orang yang biasa komuter dg 4B rit pertama jam5 itu sesuatu. Tiga bulan gk jumpa, akhr ny ktmu lagi muka2 yg gk asing bwt rit pertama rute 4B.

      Hapus
  5. Sampai hari ini, sy msh blm bs move on dari keseharian selama 3bln dari Pandaan. Melihat kemacetan adalah sesuatu yg melelahkan pikiran, fisik dan perasaan. "perasaan gak sampe2"

    BalasHapus

Tinggalkan jejak, jika anda mampir ;p Terima kasih atas kunjungannya - cocoper6