Prosesi Perarakan Bunda Maria pada Penutupan Bulan Maria, Mei 2019 di Paroki Bunda Maria, Cirebon

Bulan Mei adalah bulan Maria, semua orang Katolik tahu itu. Umat Katolik selalu memberikan porsi khusus pada peran Bunda Maria dalam karya penyelamatan Allah terhadap manusia.

Awal Mei saya tidak ikut pembukaan bulan Maria, waktu itu entah ada kesibukan apa sampai saya mengabaikannya. Diakhir Mei ini saya beruntung bisa ikut penutupannya. Aneh sih, tidak buka tapi ikut nutup. Ada baiknya dilain kesempatan, buka dan tutup diikuti dengan baik, berikut proses di dalamnya.


Paroki Bunda Maria Cirebon punya pelindung Bunda Maria, paroki ini sudah seharusnya punya devosi khusus terhadap Bunda Maria. Sejak paroki ini punya fasilitas beribadah yang makin baik, makin aktif pula kegiatan keagamaan di paroki ini, jadi hidup.

Dipenutupan bulan Maria 2019 ini, di gereja ada prosesi perarakan patung Bunda Maria, dari Taman Doa Regina Rosarii, lalu kemudian ke taman Hati Kudus Yesus di Taman Budaya Hati yang Tersuci, lanjut berkeliling halaman parkir mobil masih di komplek gereja, lalu masuk ke halaman gereja utama, mengelilingi pastoran lalu masuk ke pintu utama gereja dan meletakan patung Bunda Maria di altar.



Proses perarakan ini diiringi lantunan Doa Rosario, sejak awal perarakan. Malam ini, tampak banyak umat yang hadir. Umat yang hadir tidak hanya dari umat paroki, tapi juga ada tamu dari paroki tetangga dan umat stasi, hingga tamu dari luar daerah.

Start dimulai di Taman Doa Regina Rosarii

Kegiatan seperti ini sepertinya hal yang baru di paroki ini, terlihat dari umat belum terbiasa dengan pola prosesi panjang seperti ini. Panitia yang yang sudah menyiapkan acara ini nampak belum bisa maksimal. Ada beberapa catatan, yaitu ketika perarakan, lantunan doa dari iring-iringan paling depan tidak sampai didengar rombongan paling belakang. Perlu fasilitas lain yang mendukung hal ini.

Romo Danang, menyampaikan apa-apa yang penting dalam prosesi nanti supaya bisa berjalan dengan baik, karena ini merupakan yang pertama bagi umat paroki ini

Tapi secara umum, perayaan ini berjalan dengan baik sejak awal hingga akhir. Prosesi dipimpin oleh Romo Danang, Pr. Romo Danang sudah aktif sejak awal mengantisipasi semua hal, sebelum perarakan beliau sudah memberikan arahannya supaya acara berjalan baik. Meski masih ada yang perlu diperbaiki, semoga ke depannya lebih baik.

Perarakan ditutup dengan perayaan ekaristi, dan otomatis langsung dilanjutkan novena roh kudus sebelum turunnya roh kudus atas para rasul, Pentakosta yang akan dirayakan 10 hari setelah Yesus diangkat ke surga.

Perarakan memutar ke arah halaman parkir, jadi dari komplek taman budaya ke arah kanan ke arah parkiran, kemudian masuk ke halaman gereja utama, lalu berputar di pastoran belakang, baru lanjut masuk ke pintu utama gereja


Saya beruntung bisa ikut serta dalam acara seperti ini di paroki sendiri, ya melihat aktivitas gereja jadi hidup. Setelah selesai ekaristi, umat diajak berkumpul ramah tamah di sisi gereja, di sana disajikan makanan dan minuman sambil beramahtamah.

Nampak umat antre untuk mengambil jajanan setelah misa selesai, hidangan ini disediakan oleh umat paroki

Segitu dulu catatan saya malam hari ini. Siapa tahu tahun depan bisa ikut lagi acara seperti ini, atau acara-acara lainnya. Dokumentasinya tidak banyak, maklum waktu acara saya ada di rombongan belakang. Sampai jumpa dicatatan lainnya, Gbu. -cpr-

Posting Komentar

0 Komentar