Kamis Putih di St. Theresia, Pandaan, Pasuruan

Tiba juga memasuki Tri Hari Suci, hari ini sudah masuk Kamis Putih. Diawali awal pekan dengan Minggu Palma. Yups, saya masih di Pandaan, karena Paskah tahun ini saya rayakan di sini tidak dengan orang tua.

Kamis Putih ini Gereja St. Theresia, Pandaan mengadakan misa 2x, jam pertama pukul 17:00 dan yang kedua pukul 20:00.

Awalnya saya berencana misa pukul 17:00, sepulang kantor langsung bergegas ke gereja, tapi pikirnya lepek, belum mandi dan bersiap sudah ke gereja aja. Kepikiranlah misa pukul 20:00. Kebetulan ada rekan kantor Pak Dion yang mau jadi rasul saat upacara pembasuhan kaki. Saya jadi penasaran melihatnya.

Sepulang kantor saya jadi punya waktu banyak untuk mempersiapkan sebelum misa, seharusnya. Pulang kantor saya pergi ke tempat potong rambut langganan selama saya di sini di TripleSeven. Tapi ternyata saya di sana terlalu lama mengantri yang akhirnya menghabiskan banyak waktu. Ujung-ujungnya saya misa tidak sempat siap-siap mandi #terlalu


Saya pikir pada misa kedua itu tidak terlalu ramai, tapi ternyata misa kedua cukup ramai lho. Saya beruntung datang agak telat tapi masih bisa dapat tempat duduk di bagian depan. Kebetulan, Mba Yanti sudah lebih dulu datang, jadi saya tinggal cari dia yang sudah duduk di depan.

Misa Kamis Putih berjalan dengan khidmat, dengan nuansa altar dan jubah petugas yang dominan putih, ya namanya juga kan Kamis Putih.


Kamis Putih kita diingatkan kembali akan teladan Yesus, melayani, mau membungkukan badan, membasuh kaki murid-muridnya. Dia berpesan agar kita melakukan hal yang sama kepada sesama kita. Tidak saja diartikan harfiah, 'membasuh kaki' diartikan sebagai tindakan melayani tanpa batas dalam konteks positif, memberikan diri untuk sesama, tanpa perlu takut dipandang rendah. Karena Dia yang ada di tempat tertinggi mau menjadi rupa seorang hamba.

Kamis Putih juga diingatkan akan jamuan ekaristi perdana, yang jadi awal mula kita melakukan ekaristi hingga saat ini. Memang, sejak Yesus mengajar, jamuan makan sudah sering dilakukan, tapi pada Kamis Putih sebelum Yesus ditangkap, jadi simbol yang selalu dikenang kita umat Kristiani, terutama umat Katolik di seluruh dunia.

Puji syukur misa berjalan lancar, dari awal hingga perarakan Sakramen Mahakudus ke tabernakel tuguran. Saat momen ini saya jadi ingat ketika masih aktif jadi misdinar, perarakan yang jadi momen tak terlupakan, apalagi ketika bertugas membawa wirug, dupa dan pletokan.

Para rasul saat upacara pembasuhan kaki misa kedua Kamis Putih di St. Theresia, Pandaan. Pak Dion ada di sisi paling kiri, yang terakhir dibasuh kakinya

Tidak banyak yang bisa saya ceritakan dan dokumentasikan sih di Kamis Putih ini, saya lebih asyik menikmati jalannya ekaristi dan instropeksi diri ketika misa. Ya tapi setidaknya catatan ini bisa jadi pengingat atau kenang-kenangan ketika saya ber-Paskah di Pandaan.

Pulang misa saya langsung pulang, istirahat karena besok pagi mau ikut jalan salib terakhir sebelum Paskah. Katanya ada jalan salib hidup yang dibuat tablo kisah sengsara. Sorenya lanjut ibadat Jumat Agung. Baiklah segitu saja, saya lanjut catatannya dihari berikutnya. -cpr-

Posting Komentar

0 Komentar