Model Tempat Sampah di Markas Kemen LHK

Mengakhiri tahun 2018 yang lalu saya sempat jalan-jalan ke hutan kota di area kementrian yang membidangi lingkungan hidup, kementrian yang menjadi motor bagaimana menjaga dan mencintai lingkungan.


Ketika ke sana, saya melihat pemandangan menarik soal tempat sampah yang dipasang di beberapa titik di hutan kota. Bentuknya ya warna-warni, menarik deh, gak kaya tempat sampah yang umum, hanya tong biasa gitu. Tempat sampah di sini pastinya sudah menyesuaikan dengan kaedah pembuangan sampah yang layak, yakni memisahkan sampah sesuai jenisnya.






Beberapa waktu yang lalu, saya sempat juga hunting tempat sampah yang saya temukan di mana saja, yang sudah memenuhi kaidah pemisahan sampah. Karena kalau tidak dipisahkan, untuk proses pengolahan sampah selanjutnya pasti akan menyulitkan.

Baca juga: Memilah Sampah

Sebenarnya, tempat sampah di komplek hutan kota ini biasa saja, tidak hi-tech, yang membuatnya menarik hanya pada bentuk dan pewarnaan. Bagus sih untuk jadi bahan pembelajaran anak-anak supaya memahami bagaimana memilah sampah. Pembelajaran sejak dini sangat diperlukan, mengingat dunia saat ini sedang darurat sampah.

Kita lihat saja di ibukota, dimana saat ini sungai masih menjadi tempat sampah terbesar sepanjang masa. Dimana di sana apa saja bisa dibuang, memang luar biasa kalau kita melihat petugas pengendali sampah sedang membersihkan sungai, ada yang menemukan kasur, televisi dan elektronik lainnya, bahkan hingga jaket ojek online lho. Sungai itu berasa 'kantong ajaib' nya Doraemon. Bahkan sampai barang bukti kejahatan juga dibuang ke sungai. Malah sering lagi, mayat dibuang ke sana, entah mayat manusia hingga binatang.

Ada baiknya jika di semua perwakilan kantor kementrian yang membidangi masalah lingkungan ini punya lahan khusus untuk hutan kota seperti ini, dan di sana banyak ditampilkan bagaimana pengolahan sampah di daerahnya. Sehingga bisa jadi kiblat bahan pembelajaran anak usia dini di setiap wilahah, misalnya tingkat provinsi, atau wilayah lebih kecil lagi kabupaten/ kota.

Mari mulai membiasakan memilah sampah sesuai dengan jenis sampahnya, untuk dunia yang lebih baik. -cpr-

Posting Komentar

6 Komentar

  1. Menarik melihat hasil liputan blogger di kampung sampah Rawajati, bisa jadi percontohan bagi daerah yang lain.

    Copas saja link di bawah ini:
    https://adhihermawan.com/2018/12/31/sampah-rawajati-quo-vadis

    BalasHapus
  2. unik memang, warna warni tong samahnya. tapi seiring berkembangnya aktu toh juga pasti berkrat. nah, ini ancaman serius. apakah dgn berkaratnya tong sampah bisa mengurangi minat org buang sampah di tong sampah. menarik utk ditunggu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebenarnya bisa gunakan plastik daur ulang untuk buat tempat sampah, jadi dari sampah menjadi tempat sampah.

      Kalau di Semarang, Jawa Tengah, dulu ketika saya kecil, main di rumah mbah, sering saya lihat Rt/Rw di sana pakai tempat sampah dari karet ban. Hampir kebanyakan menggunakan karet ban bekas yang dimodifikasi.

      Ya cara2 itu pasti ke depannya akan lebih kreatif pastinya.

      Hapus
  3. Indonesia darurat sampah, yang pernah saya baca, dan dengan adanya tempat sampah tiga warna (sesuai jenis sampah) ini bagus sekali. Hanya saja kebiasaan masyarakat masih mengabaikan tempat sampah dan/atau tempat samaphnya sering kepenuhan hehehe. Di Ende ada Komunitas ACIL (Anak Cinta Lingkungan) yang konsern sama masalah sampah sampai pemilahan dan pemanfaatannya. Mereka juga termasuk dalam Trash Hero Ende.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itu yg heran yg sampah masuk kali2 itu lho, bs beranekaragam isinya, berasa ky habis tsunami.

      Segala macam ad di kali, sdh ky swalayan sampah. Follow IG petugas kebersihan Jkt, bikin geleng2.

      Hal yg sm jg psti trjdi d daerah lain.

      Membudayakan manusia soal sampah nampaknya sulit

      Hapus
    2. Betul, Kak. Membudayakan manusia soal sampah memang sulit sekali. Suliiiit sekali. Itu juga yang diceritakan sama para pengurus Komunitas ACIL. Makanya sejak dulu saya mulai dari diri sendiri dengan mengurangi sampah plastik (memakai botol minum dan termos minum), misalnya.

      Kalau di kali sampai ada televisi segala ... luar biasa memang masyarakat kita hahahah :D

      Hapus

Tinggalkan jejak, jika anda mampir ;p Terima kasih atas kunjungannya - cocoper6