Saya Percaya Pada Berkat Nya

Saya mulai berkendara dengan SiDat itu Juni 2018 lalu, sejak SiDat terpakir di garasi atau halaman rumah, sejak itu pulalah SiDat jadi bagian anggota keluarga kami. Sejak saat itu memang, kami anggota keluarga memberikan tempat khusus didalamnya sebagai 'doa' dalam setiap perjalanannya, kemanapun.

Harapannya bisa menjadi doa dalam setiap perjalanan, melindungi yang ada didalamnya, baik kita sekeluarga atau orang lain yang dibawa SiDat kemanapun perginya.

Ada sebuah patung Bunda Maria dan Rosario hijau saya tempatkan di dasbor depan untuk patung Bunda Maria dan Rosario saya gantungkan pada kaca tengah. Keduanya telah diberkati romo sebelumnya.

Selain daripada sebagai doa, apa yang terpasang di sana juga sebagai tanda, bahwa kami Katolik, pengikut Kristus. Kita yang di dalam, sebagai pengemudi atau penumpang juga bisa terus mengingat penyertaan Nya melalui Bunda Maria dan Yesus Kristus tersalib.


Sejak SiDat bersama saya dan sejak terpasang dua ikon orang Katolik itu, saya merasa lebih aman, tenang ketika mengemudi. Entah mungkin sugesti atau bagaimana, tapi saya merasa SiDat jadi tempat yang baik. Selain itu saya merasa, ketika saya berada didalamnya, berkendara selalu dimudahkan. Ya delalah saja sih, gak tahu juga karena kebetulan atau bagaimana.

Saya bisa dibilang sangat jarang berkendara dengan SiDat, hanya saat tertentu saja, ketika saya membutuhkan kendaraan lebih besar untuk mobilitas, kemudian alasan kemacetan dan efisiensi bahan bakar juga. Soalnya, jalanan Jakarta, mana pernah sih sepi, yang ada macet melulu, betapa kasiannya kalau naik mobil, mobil panas, bensin boros, perawatan kendaraan jadi meningkat juga. Otomatis saya hanya membawa SiDat hanya saat tertentu saja. Namun saya beruntung, ketika saya berpergian sama SiDat, jalanan selalu dilancarkan, dalam arti tidak macet.

Sudah beberapa kali kejadian seperti ini. Seringnya saya berkendara diakhir pekan, Sabtu, Minggu. Tapi delalah ketika saya membawa SiDat, jalanan selalu lancar, padahal saya melintas di jalanan yang terkenal padat. Saya sangat bersyukur sekali, dan sekaligus heran. Tapi memang bisa saja itu kebetulan. Tapi daripada itu, saya bersyukur pada Nya, pada Tuhan atas berkat Nya itu, melalui apapun yang saya jumpai di jalan ketika berkendara. Padahal, jika akhir pekan, tidak ada yang namanya lancar. Ya memang, saya pergi dengan SiDat bukan jalan-jalan, keliling mengecek kemacetan. Selalu ada tujuan ketika saya pergi dengan SiDat, dan dalam perjalanan itu berkat Nya selalu menyertai kami.

Dari situ saya percaya pada kekuatan berkat dan penyertaan Nya, melalui perantaraan Bunda Maria dan Kristus tersalib, melalui doa yang terpanjat secara tak sengaja dalam tiap perjalanan. Kemudian, nama baptis saya, yang diyakini sebagai pelindung perjalanan memberikan berkatnya tersendiri.

Meski begitu, tidak melulu ketika berkendara bebas macet, seperti dimudahkan, ya tidak seperti itu juga. Kemudahan datang sesuai dengan kebutuhan kita, Dia lebih mengetahui apa yang kita butuhkan, daripada yang kita inginkan. Pada intinya, serahkan apapun perkara dalam hidup pada Nya.

Catatan ini hanya luapan syukur atas berkat Nya, ketika didalam SiDat, berpikir, ya dimudahkan dilancarkan di jalan, padahal malam ini akhir pekan, masih sore koq jalanan lancar sekali malam ini, tumben banget. Yang pasti syukur kepada Allah saja, Aleluya, Puji Tuhan. -cpr-

Posting Komentar

0 Komentar