Anggota Baru di Rumah Ku dan Peliharaan Lain

Punya rumah yang tidak begitu besar tidak membatasi keluarga saya untuk punya peliharaan. Setelah kami punya peliharaan kesayangan si Cella, anjing ras berjenis tzi tzu yang sudah kami anggap si bungsu. Kini keluarga kami kedatangan peliharaan baru, dua ekor ayam 'ketawa', jantan dan betina.

Sebelumnya keluarga kami sudah punya seekor kura-kura 'brazil'. Kura-kura ini sebenarnya peliharaan saya sejak saya kuliah, saya pelihara sejak kecil, saya ingat dulu beli di Pasar Kanoman. Sebenarnya ada satu ekor lagi, dengan ukuran dan umur lebih tua 1-2 tahun, tapi sudah dihibahkan.



Anggota 'peliharaan' lainnya ada dua ekor parkit hijau dan satu ekor perkutut. Anggota 'peliharaan' lainnya, ada ikan-ikan kecil yang diambil dari got depan rumah lalu dipindahkan ke aquarium dan satu ekor ikan sapu-sapu.


Ya merekalah anggota keluarga 'peliharaan' yang dipelihara saat ini. Meskipun saya tidak berinteraksi dengan mereka setiap saat, namun saya cukup terhibur ketika libur, ketika pulang ke rumah, melihat peliharaan dan sekedar memandang dan memberi makan mereka. Ya sesekali bermain-main dengan mereka.

Ya maklum, karena rumah kami kecil, jadi tempat serba terbatas, ya semoga sih mereka mengerti. Meski pertumbuhan mereka pada akhirnya tidak bisa maksimal. Seperti "kur-kur", panggilan untuk kura-kura peliharaan saya dulu, ukuran tubuhnya tidak bisa besar, ya segitu aja. Padahal, umurnya itu sudah berkisar 12-13 tahun.

Untuk si bungsu, Cella itu umurnya kurang lebih 5-6 tahunan. Cella ini sebenarnya bukan lagi jadi peliharaan, tapi sudah jadi anggota keluarga inti dikeluarga saya. Karena dia sudah jadi teman dan hiburan keluarga saya. Meski dia hanya seekor anjing, tapi tingkahnya itu cocok dijadikan partner hidup.


Untuk ayam ketawa ini, sebenarnya diperoleh dari hibah, yang diberikan teman gereja ibu saya. Kebetulan, sedang ingin piara ayam, eh dapat rejeki pemberian dari orang. Ayamnya juga bukan ayam biasa, tapi ayam ketawa, jantan dan betina pula.

Hari pertama datang, kedua ekor ayam ini hanya diam saja, tidak berkokok atau berkotek sama sekali. Ketika dikasi makan, nasi kering pun kedua ayam ini tidak mau makan sama sekali. Selang beberapa hari, akhirnya si ayam itu diberimakan beras "Nusa Rice", uih, langsung dimakan lahap, sampe temboloknya terisi penuh.

Karena tidak punya tempat yang memadai, akhirnya si ayam di tempatkan jadi satu bersama kedua ekor parkit dan seekor perkutut. Awalnya ya, mereka tampak tak bersahabat satu sama lain, tapi lama-lama mereka bisa berbagi tempat bersama.

Dan kini kedua ekor ayam ketawa itu sudah mulai menunjukan tanda-tanda suara-suara seperti bergumam layaknya kucing atau manusia. Yang jantan dan betina punya karakter suara berbeda. Yang betina lebih mirip ngeongan kucing, sedangkan jantan lebih mirip ayam pada umumnya sih. Ya, mudah-mudahan sih, keduanya bisa berkembang biak dan hasilnya bisa kami manfaatkan.

Ya sekian dulu deh cerita dari saya, tentang keluarga baru dipeliharaan keluarga saya. Ya semoga semuanya bisa hidup berdampingan sampai akhir ajalnya masing-masing.cpr.

Posting Komentar

0 Komentar