Kolom Opini 3 Tahun Jokowi untuk Indonesia

Hari ini, 20 Oktober 2017 tepat 3 tahun pemerintahan Jokowi memimpin Indonesia. Banyak pendapat pro dan kontra yang mendukung kebijakan yang sudah dijalankan oleh Jokowi sampai saat ini.

Bagi mereka yang pro tentunya adalah mereka yang bisa melihat ada sesuatu yang dibuat Jokowi dalam tempo yang singkat. Pembangunan fisik memang digenjot sejak Jokowi mulai memimpin Indonesia 3 tahun lalu, apa saja yang mangkrak dipemerintahan lalu digenjot Jokowi, dan hasilnya sudah nampak. Banyak hal yang bisa dihasilkan Jokowi dan terasa hasilnya ditiga tahun ini, jika dibandingkan sebelumnya. Hal yang paling jelas adalah, usaha Jokowi memeratakan pembangunan, benar-benar pembangunan, bukan pembangunan yang tak tampak, namun benar-benar sesuatu yang hasilnya bisa terlihat. Yaitu perbaikan wajah Indonesia di tapal batas serta membuat Papua benar-benar jadi bagian Indonesia. Hal yang tidak pernah dibuat presiden lain selama ini. Harga BBM yang setinggi langit di Papua, akhirnya "dipaksa" Jokowi untuk sama dengan di daerah yang lain, sehingga rakyat Papua sejak era Jokowi bisa berkata mereka adalah Indonesia. Itu catatan penting saya di pemerintahan Jokowi.

Prinsip Jokowi yang melihat bahwa ketertinggalan Indonesia selama ini karena minim pembangunan sarana prasarana. Untuk itu, Jokowi benar-benar fokus ke arah ini. Memang, itu dirasakan manfaatnya. Pembangunan infrastrukutur jalan raya, tol dari ujung ke ujung di semua wilayah Indonesia, sarana perkretaapian diratakan tidak hanya di Jawa saja, pembangunan pelabuhan dan bandara yang merata di semua wilayah Indonesia. Catatan penting saya lagi, semua pembangunan ini dikawal Jokowi dengan cukup baik, sehingga sebagian besar proyek berjalan dengan baik dan selesai. Berbeda dengan pemerintahan sebelumnya, yang mana hanya membangun tapi kapan selesai tidak ada ujungnya, mungkin menunggu lebaran kuda. Malahan jadi bahan bancakan korupsi.

Meski begitu, masih ada sektor dalam pemerintahan Jokowi yang masih belum berjalan sesuai harapan yakni sektor hukum dan pengembangan sumber daya manusia. Revolusi mental ini sepertinya mulai berjalan di tempat, padahal waktu awal pemerintahan, revolusi mental berjalan cukup cepat. Saya menilai ada kementrian-kementrian yang tidak berjalan sesuai harapan Jokowi. Polemik hukum terlihat jelas, ketika usaha KPK membongkar kasus tersandera oknum dewan yang berkelompok mencoba mengganjal usaha mulia KPK. Jokowi nampaknya belum mengelola unsur-unsur hukum yang ada untuk menciptakan keadilan bagi semua orang. Dari sisi pembenahan sektor sumber daya manusia, Jokowi belum menemukan formula yang tepat, sempat berganti-ganti menteri untuk mengelola sektor ini namun hasilnya belum ada gebrakan. Mungkin, perlu sinergi disemua sektor, karena permasalahan sumber daya manusia di Indonesia relatif tidak cukup baik, dari sisi mental dan pengetahuannya. Sehingga, bisa dengan mudahnya diadudomba dengan hanya dari sebuah isu.

Keberhasilan Jokowi memilih pembantunya adalah di sektor perikanan. Ibu Susi adalah menteri yang paling berhasil di pemerintahan Jokowi sampai saat ini. Ibu Susi yang mampu menerjemahkan keinginan Jokowi dalam nawacita yang diharapkan.

Saya masih berharap ditahun-tahun ke depan evaluasi dari sektor-sektor yang kurang ini mampu diperbaiki Jokowi, sehingga rakyat bisa merasakan lebih merata apa yang dicita-citakan bersama selama ini. Dan juga, Jokowi mampu memberikan standar tinggi untuk Presiden selanjutnya untuk dicapai. Karena jika apa yang sudah dicapai sekarang tidak bisa dipertahankan atau ditingkatkan, itu jelas menunjukan kapasitas si Presiden penerus itu tidak kapabel, dan tidak layak memimpin sebuah negara, mungkin cukup sebatas bupati atau walikota.

Namun, ambisi-ambisi calon presiden penerusnya nanti rupanya bukannya mempersiapkan apa-apa untuk melanjutkan pembangunan nanti. Tapi justru hanya menyusun rencana, menyebar isu-isu untuk mengadudomba. Apa yang dilakukan ini membuat kita mampu menilai siapa yang dibalik yang kontra. Kisah sengkuni bisa jadi gambaran apa yang terjadi sekarang, dimana ketika pemerintah sudah benar-benar bekerja lebih baik dari sebelumnya. Tanyakan kepada mereka yang lahir sejak presiden pertama hingga sekarang, merekalah yang bisa merasakan perbedaannya, terutama mereka yang ada di timur Indonesia, karena jawaban mereka lahir dari kejujuran atas yang mereka rasakan.

Kembali lagi ke apa yang sudah dan sedang dicapai Jokowi tiga tahun ini menjadi pencapaiannya. Harapannya adalah di sisa pemerintahan di periode pertama ini Jokowi mampu menemukan formulasi tim yang tepat untuk membenahi sektor yang berjalan lambat.

Saya sendiri masih berharap Jokowi melanjutkannya diperiode yang kedua, meski banyak oposisi yang kurang kreatif menggalang massa dengan membagi kebencian dan argumen tidak berdasar. Tapi saya yakin, masyarakat lain di ujung timur Indonesia dan sisi terluar Indonesia merasakan perbedaan positif yang telah Jokowi buat. Semoga dukungan melanjutkan dua periode ke depan terlaksana, demi Indonesia lebih baik, sambil menunggu figur Jokowi lain untuk Indonesia. Bukan figur ambisius yang diisi politikus mulut busuk yang beredar sekarang ini. Jokowi untuk 2 periode!cpr.

Posting Komentar

0 Komentar