Suasana Sambut Natal 2017

Bulan Desember identik dengan bulannya "natal", yups, memasuki Desember, pasti pernak-pernik menyambut natal ditanggal 25 pasti dimunculkan. Seperti pernak-pernik rangkaian ranting pohon, pohon cemara berhias lampu dan pernak-pernik warna-warni, hiasan-hiasan ala salju, topi santa, hiasa berwarna merah atau hijau, kotak-kotak kado warna-warni dan lain-lain. Tidak hanya itu, lantunan musik ala natal pun diputar, meski tidak sering, tapi mengesankan bahwa bulan ini adalah Desember.
Hampir tiap pusat perbelanjaan, pusat keramaian menandakan bulan ini 'spesial' dengan pernak-perniknya. Entah tenant atau swalayan atau restaurant, temanya adalah natal, kalau pun tidak ya ala-ala 'snow white', karena barangkali ada yang sedikit anti dengan itu semua.


Ya, seperti itulah pemandangan dan suasana yang saya temukan ketika berjalan-jalan di akhir pekan saat bulan terakhir ditiap tahunnya. Hari raya Natal tidak pernah berubah bulan, berbeda dengan hari raya lainnya, yang bisa 'berputar' layaknya siklus. Jadi, apabila menemukan suasana seperti ini, sudah pasti, ini bulan Desember.

Saya ingat, tahun lalu pernak-pernik ala natal dipermasalahkan sekelompok pihak, dan jadi trending berita. Namun, ditahun ini berbeda, lebih calm down, dan kita bisa menikmati suasana natal dengan alamiah.

Yups, inilah Desember, bulan penuh keceriaan untuk menutup tahun. Waktu yang tepat berkumpul dengan keluarga. Indonesia berbeda dengan di Eropa, yang mana ketika Natal tidak bisa merasakan salju dan musim dingin. Feel yang bisa dirasakan adalah udara sejuk, dingin ala musim penghujan saja. Maklum, Desember itu masuk musim penghujan.



Sampai saat ini saya mengalami beberapa momen natal yang berbeda beberapa periode waktu. Waktu itu adalah ketika saya masih bersekolah dan tinggal bersama orang tua, kemudian ketika saya masih berkuliah dan ketika saya menjadi seorang karyawan dan merantau. Yups, sementara tiga periode itu saja yang sedang saya alami.

Momen natal ketika saya masih sekolah dan tinggal bersama orang tua, saya habiskan waktu aktif di gereja, maklum saya saat itu adalah 'aktivis' altar, alias misdinar atau putra altar. Otomatis, karena natal termasuk hari raya besar jadi sebelum hari H pasti ada persiapan khusus. Pyur waktu selama natal habis untuk aktivitas berlatih dan bermain di gereja. Bahkan saat misa pun tidak bisa bersama keluarga, karena saya dan adik saya tugas putra altar, ibu saya tugas koor. Jadi ya kami terpisah-pisah seperti "bola dragon ball".

Momen natal ketika saya tinggal di Purwokerto. Saat itu, saya sangat jarang pulang ketika momen natal, waktu untuk keluarga saya habiskan bersama teman. Merasakan suasana natal di kota lain, jadi pengalaman berbeda. Merayakannya bersama dengan keluarga lain, jadi pengalaman indah buat saya. Total lima tahun saya tinggal di Purwokerto, mungkin hanya 1-2 natal yang saya rayakan di rumah, itu pun kalau tidak salah hitung, karena memang saya benar 'meninggalkan' rumah dimasa-masa itu, untuk mengenal banyak hal baru.

Momen natal lain saya rasakan ketika saya merantau di ibukota, untuk mencari rupiah. Pada masa ini, ya merayakan natal di rumah dan tidak sepertinya seimbang. Dua tahun belakangan ini saya natal di rumah. Memang seperti itulah seharusnya natal, dimana waktu yang tepat berkumpul bersama keluarga, bagi yang tinggal jauh merantau.

Selamat Natal 2017, semoga damai selalu berserta keluarga kita dan keluarga-keluarga lain di dunia, supaya dunia kita hanya ada damai, bukan lagi permusuhan, yang hanya memperdebatkan siapa yang benar. Merry Christmass, Welcome Christ, God Bless Us.cpr

Posting Komentar

0 Komentar