Abang Rotbar Langganan

Sarapan pagi jadi kebiasaan saya sejak delapan bulan yang lalu, sejak April 2017 lalu. Semenjak mulai rutin sarapan, sangat mengganggu jika tidak sarapan.


Pada awalnya menu sarapan saya adalah martabak manis mini, yang biasa saya beli di depan pasar Pos Pengumben. Tapi karena saya sudah jarang melintas di sana pagi hari, jadi menu sarapan satu ini jarang saya nikmati lagi. Penggantinya adalah sarapan nasi dengan lauk oreg tempe, kentang dan telor dadar. Cukup lama juga saya makan menu sarapan ini tiap pagi, lama-lama bosen juga. Beberapa kali saya kombinasikan dengan bubur ayam, tapi ya lama-lama juga merasa bosen juga.

Akhirnya saya menemukan menu sarapan lain, yang tidak begitu berat namun cukup membantu mengganjal lapar dipagi hari, sambil menunggu jam makan siang. Sarapannya adalah roti bakar, terkadang saya tambahkan dengan seduhan coklat panas atau jahe panas, cukup maknyos lah.

Roti bakar yang saya beli hanya di satu tempat saja, yang kebetulan pas jual di jalur yang saya biasa melintas, dia jualan di depan sekolah madrasah di Wijaya Timur.


Karena saking seringnya saya beli di abang rotbar ini, dan saya jarang ganti-ganti rasa, si abangnya sudah apal, ketika saya menunjukan tangan 1 atau 2, dia sudah tahu apa yang harus disajikan, itulah kebiasaan saya, membuat satu tempat makan terpilih, saya rutin beli sampai orangnya apal, jadi ketika saya beli untuk ke sekian kalinya, saya tidak perlu menyebutkan apa yang saya inginkan hahaha. Meski begitu, saya sampai saat ini, tidak tahu nama si abang, maklum kalau saya beli selalu menggunakan masker respirator, jadi sulit berkomunikasinya.

Entahlah kalau sarapan rotbar ini sudah sampai pada titik jenuh, mau pakai menu sarapan apa lagi ya? Semoga sebelum waktu jenuhnya tiba, saya sudah menemukan menu lain untuk sarapan.cpr

Posting Komentar

0 Komentar