Generasi Ketiga Si Belang

Belang-belang, kini sudah jadi kucing liar. Memang sejak kelahiran kitty generasi pertama, aku sudah memutuskan untuk tidak lagi memeliharanya. Dalam arti, si belang ini dibiarkan hidup begitu saja, saya merasa tidak perlu memberikan makan untuk dia. Terakhir yang saya tahu generasi belang yang pertama itu, ada al, el dan dul. Dari ketiganya, hanya Dul yang masih ada sampai sekarang, dan saya pilih untuk mengurusnya, bersama dengan orange. Semua catatan tentang kucing-kucingku bisa dilihat dilabel Hobi.

Kembali kesoal belang. Kini belang sudah beranak lagi untuk generasi ketiga. Generasi kedua saya tidak sempat mengamatinya, dan yang saya dengar sih anak-anak generasi kedua mati semua. Waktu itu kebanyakan ditinggal-tinggal, kena hujan juga, akhirnya itu anak kucing mati semua. Eh ini sekarang sudah beranak lagi untuk generasi yang ketiga. Sayang sekali, si belang ini dihamilin sama si kucing jantan penguasa area di sini. Buktinya anak kucingnya semua bewarna seragam, belang dengan corak agak hitam mirip dengan induk jantan yang jadi penguasa area.

Saya sih sudah memutuskan tidak mau megurusi itu anak-anak kucing generasi ketiga. Saya sudah memutuskan untuk tidak iba pada anak-anak kucing itu. Alasannya karena coraknya tidak bagus, dan juga nanti semakin banyak saja stok kucing di Yulimar. Mudah-mudahan itu anak-anak kucing yang baru berumur beberapa hari bisa dipindahkan ke tempat lain.

Pagi ini saya melihat anak-anak kucing yang berjumlah tiga ekor itu ada di bawah tempat jemuran pakaian, di lantai dua. Tadi pagi sih mereka tidur di dalam kardus sepatu, tetapi siang saya melihatnya kembali mereka sudah di luar kardus sepatu, dan hanya beralaskan semen saja. Biarlah saja, saya hanya mengambil gambar si kitty itu, entah jenis kelaminnya apa, saya tidak mau iba dengan keadaan mereka, nanti kalau saya iba bisa kerepotan saya untuk mengurusinya. Sekian repot info soal anak kucing generasi ketiga si belang.

Posting Komentar

0 Komentar