Memahami Pesan Moral dari Kartun yang Konyol

Ada pelajaran menarik yang bisa diambil dari serial kartun Spongebob Squarepant, yang ditayangkan di salah satu stasiun televisi swasta tiap pagi dan sore hari. Ada hal menarik yang bisa diambil, meski kadang-kadang film ini lebih banyak menayangkan adegan kekonyolan, kepolosan sampai kebodohan yang unik menurut saya sih begitu. Tapi secara keseluruhan, serial Spongebob ini selalu buat saya tertawa dan terhibur, meski kadang sudah pernah saya tonton sebelumnya, bahkan mungin sudah berkali-kali saya tonton dan itu semua buat saya tetap terhibur. Apalagi jadi penghibur kalau suasana hati sedang tidak baik.

Awalnya saya tidak tahu soal Spongebob itu apa, saya baru mengenalnya ketika tahun 2004, awal saya masuk kuliah. Saya baru mengenal karakter kartun hewan laut yang bernama spongebob squarepant, berbentuk kotak dan hanya memakai celana kecil yang bentuknya juga kotak, ya paling ganti pakaian dengan menggunakan pakaian dalam (CD) doang. Kepolosan, kekonyolannya yang membuat saya tertarik untuk menonton.

Sore ini saya menonton cerita Spongebob yang sama untuk kesekian kalinya, yaitu ketika Spongebob dan kawan-kawan lautnyaa beradu kuat dengan Sandy si tupai yang hidupnya di laut. Beradu kuat tentang siapa yang dapat hidup di dua alam. Apakah makluk laut yang kuat atau makluk darat yang lebih kuat? Awalnya sebenarnya diawali dengan persaingan Spongebob dan Sandy memanjat tebing. Sandy yang dasarnya adalah seekor tupai, jadi mampu memanjat tebing dengan baik, gesit dan lebih cepat. Spongebob sendiri kesulitan untuk memanjat tebing. Spongebob akhirnya tidak mau kalah dan melanjutkan persaingannya dengan mencari dukungan ke teman-temannya yang lain.

Spongebob kemudian mengajak teman-temannya seperti Squidworld, Patrick dan Tn. Krab. Sekali lagi mereka bersaing untuk mencari apakah makluk laut atau makluk darat yang paling hebat. Spongebob dan kawan-kawan menantang Sandy untuk hidup tanpa menggunakan tabung di kepalanya. Selama ini Sandy menggunakan tabung untuk bernafas di dalam air, dan Spongebob dkk. meminta Sandy melepasnya. Sandy pun menerima tantangan itu dan melepas semua pakaian pelindungnya yang selama ini digunakan untuk membantu dalam bernafas. Dalam hitungan beberapa menit saja, Sandy tidak kuat untuk bernafas dalam air. Spongebob dkk. mencoba mengejek Sandy dengan memperagakan bahwa makluk air bisa bernafas di air dengan mudah. Sandy pun akhirnya menyerah.

Sandy pun menantang Spongebob dkk. bisa tidak mereka hidup di darat. Akhirnya Spongebob melakukan tantangan Sandy. Spongebob, Patrik, Squidworld dan Tn. Krab naik ke darat dan berada di darat untuk beberapa waktu. Awalnya tidak ada masalah, mereka bisa menikmati hidup beberapa saat di darat. Tapi tak lama datang burung camar, dan mereka tidak tahu bahwa makluk air adalah mangsa empuk buat burung camar. Akhirnya mereka diserang burung camar. Untung saja Sandy datang tepat waktu dan burung camar itu bisa diusir oleh Sandy.

Mereka akhirnya kembali ke dalam air dan menyadari semua kesalahannya, yaitu kesombongan dan ego masing-masing atas kemampuannya masing-masing. Ada satu hal yang baik dan saya catat, mereka mengakui bahwa tiap-tiap makluk punya kelebihan dan kekurangan. Hal ini tidak perlu untuk diperdebatkan, yang ada harusnya saling mengerti, saling mendukung satu sama lain.  Sebuah situasi empiris yang sering terjadi di kehidupan kita sehari-hari. Terkadang kesombongan kita membuat kita sulit mengerti satu sama lain, akhirnya kita hanya bersaing untuk sesuatu yang sia-sia saja. Persaingan yang menjurus kerah yang tidak sehat. Bagaimana mengerti satu sama lain lebih penting, agar tercipta suasana saling menghargai dan menghormati.

Pesan moral bisa diambil dari mana saja, bahkan dari sebuah film kartun yang dianggap konyol sekalipun. Karena saya yakin si pembuat kartun ini akan menyelipkan pesan-pesan moral yang positif untuk perkembangan hidup bermasyarakat atau bersosialisasi. cpr

Posting Komentar

0 Komentar