Kisah Seorang Nahkoda (4)

Terbangun di pagi hari selalu terasa kelabu buat sang nahkoda beberapa hari terakhir. Ada yang berbeda dari mata sang nahkoda kali ini, mata yang masih memancarkan harapan dan semangat besar untuk mengejar impiannya. Ditemani perasaan kelabunya, sang nahkoda kini mulai berbenah, mempersiapkan pelayarannya, tidak menggunakan kapal layar besarnya. Kapal layar besarnya akan dia titipkan di dermaga untuk diperbaiki, dan nahkoda ini memutuskan untuk berlayar dengan sampan kecil miliknya.

Ilustrasi[Sumber: Google Image]

Sebuah sampan yang dulu pernah dia gunakan untuk meraih impiannya beberapa waktu lalu. Kali ini dengan sampan yang sama dengan semangat berbeda, nahkoda akan kembali berlayar dengan sampan ini untuk mengejar impiannya, kembali mengejar pendampingnya itu yang kini sedang berlayar dengan kapal layar yang baru. Nahkoda berharap masih ada celah yang bisa dimanfaatkan dirinya untuk menarik pendampingnya itu kembali, karena dia yakin bahwa ada alasan lain yang "memaksa" pendampingnya berbuat demikian. Sampan yang baru ini, ditemani niat, usaha dan doa, serta dukungan teman-teman baiknya.

Ilustrasi[Sumber: Google Image]

Persiapan untuk itu sedang disiapkannya, perjuangan kali ini akan lebih berat dibandingkan sebelumnya. Karena hanya dengan sampan kecil berusaha mengejar kapal layar besar. Satu kalimat yang ingin nahkoda katakan pada pendampingnya, "Don't leave me go! Because I still love you past, present and future. Come back to me!"

Posting Komentar

0 Komentar