Ketika yang Pergi Kembali

Cukup lama sekali aku pulang, meninggalkan semuanya. Ada banyak hal yang aku tinggalkan, mungkin ditotal ada lima bulan, meski dipertengahan bulan-bulan itu aku kembali sebentar. Memang aku pulang hanya untuk sementara waktu saja, dan pastinya akan kembali lagi, karena saya meninggalkan banyak hal diantaranya ya dia yang aku sayangi, kamar kos, my vega, kucing-kucing peliharaan (orange, kancil, belang), serta suasana-suasana kosan yang buat aku nyaman selama ini.

Kemarin, 12/9 aku sampai di kosan ku. Kondisinya memang tak  banyak berubah, masih sama seperti waktu saya tinggal. Tapi pas masuk ke kamar, wah, kamar sepertinya untuk sementara dihuni serangga-serangga kecil, seperti laba-laba sawang, kemudian serangga kecil lain yang khusus menempati tempat yang tak berpenghuni. Debu sudah pasti menyertai semua perabotan yang aku tinggal. Meja, televisi, kasur, karpet, sampai pakaian yang ada digantungan tak lepas dari debu. Kemudian juga kondisi di kamar mandi pun tak jauh berbeda. Lanjut saya melihat-lihat kondisi kamar, saya pergi ke garasi untuk melihat kondisi motor. Wah, sangat memperihatinkan sekali, sudah berdebu, berkarat dan olinya merembes dan tumpah ke bawah motor. Saya coba cek tangki bahan bakar kering kerontang. Kondisinya benar-benar tak terawat. Sesaat saya lagi mengecek motor, kucing-kucing peliharaan datang menghampiri. Meski sudah lama ditinggal mereka masih hapal, mungkin bau badanku sudah mereka kenal, jadinya mereka tak melupakanku. Sambil aku kembali ke kamar, mereka pun tetap mengikutiku, bahkan ketika aku membereskan kamar mereka menemaniku.

 

Kamar

Ketika saya datang, bagian ini yang mendapat perhatian pertama ku. Setelah barang-barang bawaan saya taruh di tempat yang aman, kemudian saya ganti pakaian, saya mulai pikirkan untuk bagaimana membersihkan semuanya ini.

Yang pertama saya bersihkan adalah meja kerja saya. Meja yang lama tak digunakan nampak berdebu sekali, saya ambil lap basah dan bersihkan semua perabotan yang ada di sana. Satu per satu saya bersihkan, kemudian saya lap mejanya, setelah bersih saya simpan perabotan saya yang lain di meja ini.

Setelah itu saya lanjutkan membersihkan lemari, televisi, kemudian saya kebas bantal-guling, selimut dan kasur. Saya banyak menemukan sarang laba-laba sawang, debu dan pasir juga menemani. Terpaksa semua itu harus dilap dan dikebas.

Setelah semuanya dibersihkan, saya lanjutkan bersihkan lantai, saya pel, kemudian saya siram-siram juga kamar mandi yang nampak berdebu dan berpasir. Untuk sementara saya kuras dulu ember-ember agar air bisa ditampung di ember yang bersih. Kemudian hal yang saya perhatikan adalah perabotan makan. Karena hari waktu saya datang itu sudah tengah hari, akhirnya urusan membersihkan perabotan makan dan membersihkan kamar mandi saya lanjutkan besok (hari ini).

Hari  ini semuanya sudah tampak lebih baik, tinggal hal-hal kecil yang saya perhatikan. Seperti mencuci pakaian, mungkin akan saya bawa ke laundry, lalu membeli semua kebutuhan rumah tangga yang sebelumnya sudah habis, seperti sabun, sabun cuci piring, sampo, odol, dll.

 

My Vega

Motor saya satu ini memang nasibnya sungguh memperhatinkan sekali. Sekarang sudah masuk ke periode kedua, ya kalau dhitung sudah mau tujuh tahun motor ini menemani saya selama ini. Kondisinya memang masih asli sejak saya beli, baik bagian dalam maupun luar, ya penggantian wajar untuk onderdil yang habis pakai seperti ban, rantai. Kalau sektor mesin masih asli. Wajar jika ketika saya tinggal olinya sedikit merembes, seperti bocor, karena memang untuk mesin harus mendapat perhatian serius. Namun kondisi mesinnya masih terlihat baik, suaranya juga masih halus. Hanya semua body seperti bergetar, karena banyak yang sudah aus, shockbreaker juga sudah “mati”. Ya beginilah nasib motor saya sekarang.

Setelah saya bersihkan kamar, motor mendapat perhatian kedua. Untungnya saya sudah siapkan bensin dari rumah, karena saya yakin bensinnya pasti kering. Setelah saya isi bensi, saya selah dan motor syukurlah menyala, padahal sudah dua bulan tidak dipanaskan. Untung saya punya sisa oli mesin, jadi saya isikan oli mesin yang sisa, masih baru tentunya. Setelah itu saya lap-lap sedikit, untuk kemudian saya bawa ke tempat isi angin, karena bannya gembes sekali, kalau tidak saya isi angin, bisa-bisa bocor. Habis itu saya pergi ke SPBU untuk mengisi bensin.

Sekarang tinggal saya urus kebersihan motor, motornya harus mandi, biar segar dan bisa dipakai lebih nyaman, meski kondisi mesinnya memperihatinkan, dan sudah tidak bisa dipakai untuk misi berat.

 

Kucing-kucingku

Senangnya bisa berjumpa dengan hewan peliharaan yang selama ini selalu menemaniku sehari-hari. Senangnya lagi mereka masih ingat. Ya terutama orange, kancil. Ibunya orange, si meng juga masih ingat diriku. Belang juga masih ingat, saya temukan dia ketika saya baru datang dari membeli makan malam. Belang aku amati sedang hamil lagi, dasar, buah memang tak jauh dari pohonnya. Si meng pun sudah melahirkan anak untuk kesekian kalinya, eh si belang juga ikut-ikutan hamil pula.

Kondisi kucing-kucingku si nampaknya sehat-sehat. Orange dan kancil pun sehat, orange sudah tambah besar, badannya memanjang, hanya nampak kurus saja, ya wajarlah biasanya diberikan makanan yang layak. Kancil juga sama, nampak kurus, tapi mereka sehat. Kancil masih sama kaya dulu, tidak berubah, badannya saja yang memanjang. Mereka bedua kucing yang saya kangenin. Saya senang mereka masih ingat, meski saya meninggalkannya.

 

Dia yang kusayang

Berbeda dengan yang lain, soal ini memang berbeda. Berbeda ketika saya tinggal dan ketika saya kembali. Tapi sudahlah, semuanya sudah saya tulis, dan sekarang saya harus menatap kedepan untuk mengembalikan semuanya seperti dulu.

Setelah saya membereskan semuanya, saya meluangkan waktu untuk bertemu dengan dia, dan senangnya mendapatkan respon positif. Harapan ku ke depannya juga akan seperti itu demi mengembalikan hubungan kami ini.

Lama tak jumpa memang bikin kangen, dia tetap seperti dulu, cantik dan manis, dia ya paling cantik diantara wanita yang ada di dunia, sekalipun Miss Universe yang sedang ramai dibicarakan sekarang. Harapan saya adalah mengembalikan semuanya seperti dulu lagi, dan itu harus terlaksana.

 

Inilah yang bisa aku tuliskan sekembali aku dari pekerjaan rumah yang harus aku kerjakan lima bulan lalu. Banyak hal yang berubah, dan aku akan mulai adaptasi kembali di sini, tapi tentunya tidak terlalu kaget karena sebelumnya sudah terbiasa dengan situasi yang terjadi di sini. Sekian catatan yang bisa aku buat, sedikit review sekembali diriku ke ibukota.

Posting Komentar

0 Komentar