Kesembuhan Pasien Stroke Tergantung Diri Sendiri

Pengalaman mengurusi pasien stroke yang dijalani selama beberapa bulan ini memberikan penilaian tersendiri bagaimana si pasien stroke agar bisa sembuh untuk menjalani aktivitas seperti sediakala. Kita tahu stroke kini menjadi penyakit yang umum diderita orang-orang yang masih termasuk ke dalam usia produktif. Meski begitu bukan berarti stoke yang dialami bisa menjadi penghambat produktifitas ke depannya.

Stroke yang diderita juga punya kemungkinan disembuhkan, meski tidak sesempurna kondisi orang yang tidak pernah mengalami stroke. Sudah banyak contoh pasien stroke yang sudah mampu kembali melakukan aktivitas produktifnya seperti sediakala, padahal sebelumnya harus bedrest untuk jangka waktu tertentu. Kesembuhan ini beragam dan semuanya bergantung kepada diri pasien stroke itu sendiri.

Obat-obatan dan terapi fisik merupakan pendukung, tetapi dorongan mental dan moril serta keinginan untuk sembuh si pasien punya peranan yang cukup besar untuk kesembuhan pasiennya itu sendiri. Akan sangat percuma jika obat-obatan diberikan secara berkala tanpa disertai terapi fisik dan keinginan untuk sembuh, tidak akan mungkin pasien stroke bisa kembali normal menjalani aktivitasnya. Kesimpulan yang saya peroleh berdasarkan pengalaman mengamati pasien stroke yang sudah sembuh, serta pengalaman yang diutarakan kebanyakan pasien stroke itu sendiri.

Hal yang berbeda saya temukan pada pasien yang saya dan keluarga saya tangani, yakni paman saya sendiri. Obat-obatan dan terapi yang dilakukan sudah diberikan secara maksimal, namun karena mental dan moril si pasien yang kalau boleh saya katakan “rendah” ditambah latihan fisik yang kurang membuat proses penyembuhan stroke menjadi semakin lama.

Padahal jika diperhatikan skala stroke yang dialami bisa dikatakan ringan hingga sedang, jadi kemungkinan untuk sembuh dan melakukan aktivitas normal seperti sediakala sangatlah mungkin. Namun kembali kediri pasiennya itu sendiri yang tidak punya semangat untuk itu. Akhirnya sudah empat bulan berjalan sejak serangan stroke yang pertama kali, belum ada progres yang signifikan untuk masa pemulihan fisiknya.

Dorongan yang berasal dari luar pasien sekuat apapun apabila tidak didukung keinginan dan semangat untuk sembuh si pasien hasilnya akan nol besar. Proses penyembuhan hanya akan berjalan di tempat. Rasa malu, minder, malas, mudah mengeluh, aleman, manja merupakan hal-hal yang berasal dari diri pasien yang justru menghambat kesembuhannya. Skala stroke yang sebenarnya ringan menjadi seperti stroke yang berat.

Intinya untuk penyembuhan stroke sebenarnya dilakukan dengan latihan fisik yang intensif dan pemulihan mental dan moril melalui terapi religius. Hal ini akan memberikan dorongan kekuatan tersendiri untuk kesembuhan, namun jika hal-hal tersebut tidak dilakukan, dijamin akan sulit mencapai kesembuhan yang diinginkan, dan malah akan memperparah keadaan si pasien itu sendiri.

Jadi buat anda yang mengaku sebagai pasien stroke dan masih berjuang untuk mencari kesembuhan agar bisa melakukan aktivitas seperti sediakala, buanglah jauh-jauh rasa malu, minder, malas, mudah mengeluh, aleman, manja, lakukan latihan fisik dan terapi secara rutin dan intensif, lawanlah segala keluhan ‘sakit’ yang mendera tubuh, mulai belajar mengenali diri dan selalu mohon dorongan kekuatan melalui doa (terapi religius). Mudah-mudahan jika hal ini dilakukan, kesembuhan yang diinginkan bisa diwujudkan, atau paling tidak semakin hari progres kearah yang lebih baik bisa dicapai. Amin. (^_^)?

Posting Komentar

9 Komentar

  1. Wanita cenderung untuk lebih cepat pulih ketimbang pria. Ini berhubungan dengan umumnya wanita lebih cerewet dari pria.
    Berita selengkapnya dapat baca di link di bawah ini:
    http://health.kompas.com/read/2013/09/29/1537226/Lebih.Cerewet.Perempuan.Lebih.Cepat.Pulih.dari.Stroke?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Khewp

    BalasHapus
  2. keren artikelnya makasih bermanfaat sekali.
    Salam kenal mas.

    BalasHapus

  3. Terima kasih, saya sangat termotivasi untuk lebih mensyukuri hidup, ohiya saya dengar dari teman Biospray Untuk Stroke katanya bagus dan ampuh, apakah sudah pernah dengar?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sepertinya belum pernah. Mungkin saya bisa baca dulu kali ya, kalau lihat namanya sih bio dan spray? Rasanya stroke itu yang bermasalah kan saraf bagian dalam, sedangkan spray itu menyemprot bagian luar, lalu khasiat ke saraf bagaimana?

      Sejauh ini stroke itu selain dengan bantuan obat vitamin saraf, perlu juga latihan yang rutin. Pemulihannya memang melakukan latihan rutin, aktivitas layaknya normal ala pasien stroke, jadi gak normal-normal banget. Satu lagi adalah semangat dan tujuan yang kuat. Penderita stroke yang mampu survive umumnya adalah mereka yang punya tujuan, sehingga keinginan untuk mencapai itu melupakan kebosanan dan keterbatasan yang sedang dialami.

      Hapus
  4. Penyakit stroke penyumbatan bisa juga trapi di rumah sendiri dengan rutin, jaga pola makan nya, minum obat tratur....
    Kebetulan bapak mertua saya juga kena strok dulu nya... tetapi sekarang sudah sembuh selama menerapkan cara ini...untuk trapi nya beliau pakai alat trapi infraret yang di beli melalui teman ibu mertua saya.
    Di pakai rutin dan alhamdulillah 2 bulan sudah bisa jalan normal tangan nya juga sudah normal tidak genggam lagi...ya semua atas ijin allah

    BalasHapus

Tinggalkan jejak, jika anda mampir ;p Terima kasih atas kunjungannya - cocoper6