Kenapa Nabi Dikirim di Timur Tengah?

Pernahkah bertanya, kenapa nabi dikirim atau diutus Tuhan di daerah timur tengah? Sedangkan wilayah bumi ini luas, ada Asia, Amerika, Australia, Eropa? Memang tidak perlu diperdebatkan karena itu adalah hak Tuhan, Tuhan yang punya segalanya di dunia ini. Tapi kalau mau kritis, kenapa timur tengah dijadikan pusat penyebaran agama, terutama agama samawi.

Kalau saya boleh berpendapat, ya boleh ini kan blog milik saya. Alasannya karena manusia-manusia di timur tengah tu manusia yang sulit diatur. Manusia zalim, lalim, tak beradab dll. Di sana tempatnya segala bentuk-bentuk perbuatan angkara murka manusia.

Menurut kitab suci beberapa agama samawi, mengatakan bahwa manusia pertama diciptakan Tuhan di sebuah taman, yang bernama taman firdaus atau eden. Kalau pun manusia pertama di bumi ini berasal dari sana, kemungkinan manusia akan berkembang dan menyebar. Seiring berjalannya waktu, pastinya akan banyak manusia-manusia lain di bumi ini, lalu kenapa selalu dan selalu nabi diturunkan di sana? Jawaban menurut saya tetap pada pendirian bahwa manusia asli timur tengah merupakan manusia-manusia yang tidak bisa diatur. Hal itu terbukti dari jaman nabi hingga jaman menjelang modern sekarang ini. Persengketaan, perselisihan, keegoisan, kejahatan, kekejaman, kekejian, egoistis, mau menang sendiri, merasa paling benar, kepicikan, anarkisme dll. masih muncul dan berkembang biak di sana. Itu adalah bukti kenapa nabi selalu diutus di sana. Sayangnya lagi, karena perkembangan manusia yang begitu pesat, sifat-sifat buruk manusia yang ada di sana sepertinya disebarkan ke seluruh penjuru dunia. Hingga munculnya perang yang pernah tercatat dalam sejarah dunia ini, dari perang saudara, perang dunia 1 dan 2 dan berbagai macam perang/ jenis invasi lainnya. Sumbernya adalah ya dari timur tengah.

Meski sudah terjadi ribuan tahun, manusia di sana tidak pernah menyadari hal ini. Kalau mereka menyadari hal ini, pastinya segala bentuk kekacauan yang terjadi di sana perlahan dihilangkan, berganti menjadi suasana damai, penuh cinta kasih. Justru mungkin ajaran para nabi lebih diresapi oleh manusia-manusia atau masyarakat dunia selain dari timur tengah. Saya yakin, manusia-manusia di sana ada juga yang punya paham damai dan cinta kasih, namun jumlahnya sangat minoritas sehingga terabaikan oleh sifat-sifat buruk mayoritas. Minoritas dan mayoritas ini bukanlah soal agama atau keyakinan, tapi lebih kesifat-sifat buruk yang ada dan terjadi di sana.

Salah satu agama samawi mencatat dan meyakinkan bahwa nabi mereka yang terakhir diturunkan Tuhan. Berarti kesimpulannya, bahwa ajaran-ajaran para nabi adalah sudah cukup, kini tinggal manusia-manusianya saja yang sadar dan mau berubah mengikuti pesan dan ajaran nabi-nabi yang sudah diturunkan. Sampai nanti dimana hari terakhir dunia, yang dinamakan kiamat.

Alasan yang cukup logis untuk menjawab "kenapa nabi dikirim Tuhan di timur tengah?". Jadi untuk masyarakat timur tengah tidaklah perlu marah. Harusnya mereka sadar dan instropeksi diri, kenapa? Dan mulailah dari diri masing-masing untuk menciptakan kedamaian, kerukunan dan cinta kasih terhadap sesama, apapun keyakinan yang dianutnya. Pada dasarnya nabi yang turun mengajarkan sesuatu yang baik sesuai perintah Tuhan Yang Maha Esa. Baik yang pertama sampai terakhir, tetapi bukan berarti pertama atau pertengahan atau yang terakhir berhak menggeneralisir menjadi sesuatu ajaran yang dipaksakan. kebebasan memilih keyakinan kembali memang hak asasi masing-masing, yang terpenting adalah makna atau inti ajaran yang mengajarkan nilai-nilai positif, bukan permusuhan.

Apa yang saya tulis ini berdasarkan pendapat pribadi dari nurani yang melihat inti dari segala kecauan di bumi ini. Inti dari tulisan ini sebenarnya ingin membuka mata, tidak ada manusia yang lebih sempurna, meski mereka berasal dari tanah yang jadi tanah para nabi. Siapa pun orangnya, yang mengajarkan kebaikan, atau hal-hal yang diperintahkan Tuhan untuk menciptakan dunia yang damai, penuh cinta kasih antara sesama manusia patut ditiru. Keyakinan akan agama patut dipegang, tapi bukan berarti membuat manusia jadi picik, sama seperti yang terjadi di timur tengah, sehingga tidak pernah tercipta suasana yang diidamkan semua orang. Kita yang berasal dari wilayah lain setidaknya bisa mencontohkan yang lebih baik dari mereka yang ada di sana yang selalu bertikai, bahwa apa yang Tuhan perintahkan bisa kita amalkan meski nabi-nabi tidak turun di belahan bumi dimana kita berada.

Makanya sadar itu manusia-manusia yang ada di sana! Mau berapa nabi yang dikirim di sana, jika manusianya tidak mau berubah hasilnya akan sama. Memang semua kembali kediri sendiri, jika setiap manusia menciptakan suasana kedamaian dan penuh persaudaraan diantara perbedaan, pastinya keadaan yang dimaksud akan tercipta. Semoga demikian, Amin.

Posting Komentar

2 Komentar

  1. menurut gw di semua belahan dunia ada nabi dan rasul. tp sebutan nya beda. misal nya di india disebut buddha. atau mungkin cuma nabi dan rasul di timur tengah saja yg dikenal. di wilayah lain gk dikenal. spt musik dan film, di hampir semua negara ada musik dan fijm, tp yg terkenal dari amerika.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener juga kata lu mas bro. Lalu di Amerika siapa nabinya? Lalu kenapa justru di daerah yang diberi berkah turun berbagai jenis nabi sampai sekarang rusuh melulu. Bisa menjawab? Asia relatif lebih dingin, Amerika, Australia. Di sana relatif tidak gontok2an, malah manusia2 dari benua itu datang ke timur tengah memperkeruh keadaan. Kalau memang manusia2 dari benua lain yang jadi sumber petaka kenapa nabi tidak ditunjukan pada mereka? Kenapa justru di timur tengah yang lebih disorot? Kalau yang diajarkan baik pasti akan kelihatan. Kalau kata mas bro di tempat lain ada nabi, koq kenapa sisi baik mereka tidak bisa dijadikan pelajaran buat manusia dari sisi belahan bumi lainnya? Intinya ya saya masih berpendapat bahwa timur tengah itu manusianya lebih sulit diatur dibandingkan manusia belahan bumi lain. Karena apa, mereka mudah dipecah belah oleh sesuatu yang datang dari luar? atau bahkan dari dalam mereka sendiri. Renungkan saja dalam hati, karena itu kenyataan. Tidak usah menutup~nutupi kenyataan. Toh nabi yang kata mas bro ada di tempat lain tidak ditutupi saja tidak kedengaran wujud dan pengaruh positifnya.

      Hapus

Tinggalkan jejak, jika anda mampir ;p Terima kasih atas kunjungannya - cocoper6