Stadion Bima Kembali Bersih

Melanjutkan dua postingan sebelumnya. Postingan kali ini adalah jawaban atas dua postingan sebelumnya. Masih membahas soal Stadion Bima.

Kemarin pagi (6/7) sekitar jam tujuh pagi, wajah komplek gelanggang olahraga kebanggaan warga Cirebon tampak suram, kusam sekali. Menjelang siang, tim kebersihan gabungan yang terdiri dari TNI, ormas dan muspida kota bekerja sama membersihkan stadion dan sekitar komplek. Membersihkan dari sampah-sampah serta semak belukar yang telah meninggi.


Sore harinya saya kembali datang ke komplek gelanggang olahraga ini, dan mendapati stadion sudah lebih terang. Semak belukar, sampah-sampah yang berserakan sudah habis dibabat. Sisi tribun sebelah timur sudah bersih, membuat wajahnya tak lagi kusam karena semak. Hanya untuk warna, cat pagar dan lain-lain masih sama. Tapi setidaknya ini jadi awal untuk perawatan yang lebih optimal kedepannya.

Kebetulan sore itu lapangan stadion sedang dipakai untuk pertandingan antas SSB. Menarik, sudah lama tidak menonton pertandingan sepak bola secara langsung, meski bukan pertandingan antar tim terkenal, tapi menarik ternyata nonton bola secara live. Menariknya karena tempat duduk tribun sudah bersih, tanpa sampah dan semak.

Hasil kerja bakti tim kebersihan gabungan bisa dilihat dari beberapa gambar yang saya ambil. Paling tidak dari gambar itu bisa dibandingkan kondisi akhir dan awalnya sebelum dibersihkan. Kondisi awal bisa dilihat di postingan saya sebelumnya Wajah Stadion Bima Cirebon dan Stadion Bima Dibersihkan.  Ya dari gambar itu bisa dibedakan sendiri, sebelum, proses dan setelah dibersihkan. Sayangnya saya tidak mengambil gambar dititik awal saya ambil gambar waktu sebelum dibersihkan, tapi lumayan untuk sekedar pembanding. Sampai jumpa dipostingan fasilitas umum lainnya. (^_^)?

Posting Komentar

1 Komentar

  1. Informasi terbaru seputar Stadion Bima ini saya peroleh dari koran lokal, Radar Cirebon terbit tanggal 2407 2013, dengan judul Pemkot akan Jadikan Bima Senayan Mini.
    Dari artikel itu disampaikan informasi bahwa pemkot melalui walikota terpilihnya akan mengajukan kepemilikan atau pengelolaan stadion ini ke tangan pemkot. Namun prosesnya cukup panjang, dan entah kapan realisasinya, karena harus menunggu surat pengantar dari PT Pertamina selaku siempunya, untuk dibawa ke Pertamina pusat lalu dinegosiasikan dengan Menteri Keuangan di pusat.
    Soal pengelolaannya nanti, pemkot bisa mengandalkan KONI atau juga pihak ketiga. Entah siapa yang mau mengelola, yang jelas reaksi pemkot harus cepat, jangan kelamaan, harus kreatif dan inisiatif.

    BalasHapus

Tinggalkan jejak, jika anda mampir ;p Terima kasih atas kunjungannya - cocoper6