Dakon Sebuah Permainan Filosofi

Pernah ingat permainan rakyat yang bernama dakon? Buat kita yang masyarakat Jawa pasti mengenal. Tetapi bukannya hanya masyarakat Jawa saja deh, paman saya yang masa kecilnya di Flores, Nusa Tenggara Timur pun pernah merasakan permainan dakon ini. Saya ingat sewaktu kecil ibu saya pernah mengajarkan permainan ini, memang sih permainan ini banyak dimainkan anak perempuan, tetapi menurut saya tidak juga. Toh permainan ini melatih perhitungan kita, kesabaran serta ketelitian, dan nilai-nilai kejujuran juga bisa diambil dari permainan ini. Nah dari nilai-nilai positif ini tidak adil juga jika hanya dirasakan anak perempuan. Tapi sebenarnya tidak hanya nilai-nilai positif yang bisa diambil, ternyata permainan ini juga bisa jadi sarana latihan untuk pasien stroke.

Pasien stroke kita tahu mempunyai keterbatasan saraf sensor motorik dan sensorik. Dengan permainan dakon ini dibutuhkan ketepatan membagi butir-butir dakon itu ke lubangnya masing-masing, dan hal ini dilakukan berulang-ulang. Pasien stroke dengan keterbatasan sensor motorik dan sensorik pasti akan mengalami kesulitan tersendiri, dan inilah cara melatih sensor-sensor saraf tersebut. Inilah kelebihan dari permainan rakyat yang terlihat sederhana namun punya manfaat dan nilai-nilai positif yang rugi jika tak dimanfaatkan.

Terakhir saya main dakon ini ketika saya masih sekolah dasar, itu pertama kali saya kenal. Saya kepincut sama sepupu yang memainkan permainan ini, akhirnya saya meminta ibu saya membelikan permainan ini. Ibu saya menurutinya karena memang murah harganya. Setelah dibeli saya sering memainkannya bersama adik dan ibu saya ketika sepulang sekolah. Lama waktu berlalu akhirnya muncul rasa bosan dan permainan dakon itu hilang, bijinya hilang papannya juga entah kemana. Baru setelah belasan tahun kini permainan itu ada lagi di depan mata, dibeli karena untuk latihan pasien stroke.

Dari pertemuan saya dengan permainan rakyat yang bernama dakon ini ada banyak hal yang bisa saya ambil, selain soal filosofi yang sudah saya catat di atas. Buat yang pernah bermain dakon ini dengan saya, pasti akan tahu. Saya punya sebutan khusus untuk permainan ini. Tapi tidak saya sebutkan di sini, karena kalau disebutkan di sini, nanti takutnya bisa berbuntut panjang, karena sedikit menyerempet hal-hal yang berbau mencirikan kelompok tertentu, tapi sudahlah lupakan itu. Pastinya permainan dakon atau permainan rakyat lainnya punya banyak filosofi yang menarik dan bermanfaat seperti yang sudah disampaikan tadi. Sekian dulu catatan saya soal permainan dakon ini, semoga bermanfaat, dan buat yang penasaran dengan permainan ini, cobalah untuk memainkannya. Oh ya, untuk cara bermainnya saya tidak berani mensharekannya di sini, karena saya bingung dengan standar baku permainan ini. Soalnya permainan yang diajarkan kepada saya oleh ibu saya dari Semarang dan paman saya dari Flores itu berbeda. Mungkin lain waktu bisa saya catatkan kembali caranya bagaimana, jika saya sudah menemukan standar baku bagaimana memainkannya. Sampai ketemu lain waktu (^_^)?

Posting Komentar

0 Komentar