Wiskun: Batagor Ichsan, Depok

Kembali saya mau sharing soal tempat hangout lainnya, masih di kota Depok. Tepatnya di jalan Margonda Raya, kiri jalan arah Jakarta. Letaknya itu setelah Detoz, beberapa ratus meter, kiri jalan ketemu SPBU Shell, 50 meter sudah komplek Batagor Ichsan. Tempatnya jadi satu dengan tempat makan lainnya seperti Kopi Tiam, Bubur Barito. Sepertinya di sana tempat makan terintegrasi. Sering saya hanya lewat di depannya, tempat ini selalu saja ramai, baik hari biasa maupun weekend. Parkirannya selalu saja penuh, baik pengunjung dengan sepeda motor maupun mobil.
Tempatnya memang nyaman, dari parkirannya hingga tempat makannya. Untuk parkiran memang tanpa atap, jadi jika ke sana saat hujan pasti akan kuyup kendaraan kita, terutama untuk pengguna motor.
Semalam seperti biasa M e m e y, ingin mencoba Batagor Ichsan, karena penasaran seperti apa, katanya sih enak. Sebelumnya di Purwokerto soal batagor sudah sering mencoba, ada Batagor Eric, ada juga Batagor Kitasari. Itu jaman waktu kuliah di Purwokerto. Harganya relatif murah untuk kantong mahasiswa. Dengan pembanding itulah kami datang kemari.
Batagor Biasa[Sumber: Dokumentasi cocoper6]

Es Shianghai dan Es Lecy[Sumber: Dokumentasi cocoper6]

Sampai di TKP, kami duduk dan ditawarkan daftar menu, di sini daftar menu nya sudah terintegrasi, jadi duduk dimana saja kita bisa pesan menu makan yang berbeda. Malam ini saya pesan Batagornya, karena juga penasaran soal rasanya. Di sini harga yang ditawarkan satu porsi Batagor Biasa itu 16K. Tersedia dalam satu posri ada potongan telur rebus setengah. Kemudian untuk menu minuman saya memilih Es Shianghai dan M e m e y memilih Es Lecy.
Kembali bahas soal tempat, jujur di sini nyaman untuk hangout bareng teman atau keluarga. Di sini cukup banyak tersedia tempat. Tak lama menu pun datang, tidak menunggu terlalu lama, mungkin karena menu kami sederhana. Tetapi saya lihat dari meja lainnya, jeda waktu pesan menu dengan diantarnya menu juga relatif tidak lama.
Nah tiba kami mencoba menu yang dihidangkan. Hmm, komentarnya “biasa saja” sama seperti batagor biasa, bahkan bila dibandingkan dengan Batagor Eric atau Batagor Kitasari malah mending batagor di sana, harga pun jauh. Komentar biasa muncul karena ketidak sinkronan antara harga dan rasa, cukup mahal 16K untuk satu porsi batagor Untuk Es Lecy masih lebih baik, tapi menurut saya kurang spesial aja, dibandingkan Es Lecy milik Pizza Hut. Nah, soal Es Shianghai, es ini mirip es campur, hanya dibuat dengan menggunung, ada es krim ditaruh di puncak gunungan es serut, ditambah astor, ditambah uga hiasan mesis dan agar-agar warna-warni, ada nanas, lecy. Soal buah yang ada di dalam es ini saya duga dari buah koctail instan. Rasa ini yang membuatnya tidak compact, jadi rasanya seperti kurang gimana gitu, “biasa saja”. Malah lebih oke dengan Es Oyen atau Es Campur biasa yang ada di pinggir jalan. Balik lagi, karena harga dan rasa tidak sinkron. All comment menurut saya biasa.
Penasaran saya, menu apa sih yang membuat daya tarik pengunjung kemari? Apakah karena taste atau karena tempatnya yang nyaman? Pertanyaan yang masih belum terjawab. Oh iya, barang kali ada rekan yang pernah merasakan sensasi lain makan di sini, bisa sharing di sini, sekalian bantu teman-teman yang penasaran dan ingin mencoba ke sana. Sekian sharing wiskun saya kali ini (^_^)?

Posting Komentar

0 Komentar