Tentang Nitrogliserin

Pernah tahu apa itu nitrogliserin? Buat yang suka nonton film hollywood pasti sering mendengar istilah ini. Nitrogliserin dalam film digambarkan sebagai cairan kimia yang mempunyai daya sensitifitas tinggi dan mempunyai daya ledak sangat tinggi. Di dalam film, bahan kimia ini digunakan untuk bahan baku pembuatan peledak, amunisi atau senjata yang mematikan.

Saya mengingat seperti di Film The Legend of Zorro, kemudian di Film Vertikal Limit yang semalam saya tonton di TransTV (5/5). Itu baru dua film yang saya ingat, masih banyak film-film lain yang membawa informasi seputar nitrogliserin. Seperti di film Zorro, di sana penjahatnya mencoba membuat amunisi yang digunakan untuk perang. Sedangkan di Film Vertikal Limit, ditunjukan pula begitu bahanya bahan kimia ini, bahkan di film ini ditunjukan bahan kimia ini sangat rentan terhadap sinar matahari dan guncangan, kalau sampai meledak efek ledakannya sangat luar biasa. Di Film Vertikal Limit, nitrogliserin digunakan untuk meledakan tumpukan salju.

 

Kembali ke informasi, apa itu nitrogliserin? Saya mencoba mencari informasi seputar bahan kimia berbahaya ini. Bukan untuk membuat atau menggunakannya, tetapi hanya sekedar informasi, serta mengingatkan akan bahayanya material kimia ini, dan janganlah dipergunakan untuk hal yang negatif.

 

Nitrogliserin (dalam Bahasa Inggris: Nitroglycerin, dikenal juga sebagai Trinitrogliserin dan Glyceryltrinitrate. Merupakan senyawa kimia, cairan peledak berat, tidak berwarna, beracun, berminyak. Nitroglicerin ini diperoleh dari menitratkan glycerol. Peruntukan senyawa ini adalah digunakan dalam pembuatan peledak yaitu dinamit, kemudian digunakan pula dalam industri konstruksi dan penghancuran, bahkan untuk medis digunakan sebagai vasodilator untuk merawat kondisi jantung dan bisa juga dibuat salep untuk mengobati osteoporosis.

Siapa penemunya?
Sejauh informasi yang saya pernah dengar, saya pernah mendengar nama tokoh Alfred Nobel. Dia adalah ahli kimia yang memang menggeluti bidang ini, karena usaha keluarganya dekat dengan bisnis peledakan dan konstruksi. Alfred Nobel sendiri memang konsen di bidang kimia.
Dalam proses hidupnya Alfred Nobel  berkenalan dengan ahli kimia muda murid Pelouze yang berasal dari Italia, Ascanio Sobrero. Pada tahun 1847 Sobrero menemukan bahan kimia cair yang dinamakan pyroglicerine (kini dinamakan nitrogliserin). Sobrero menjelaskan kepada Alfred tentang bahan kimia ini punya daya ledak tinggi, namun tidak mengetahui bagaimana cara mengendalikan ledakan yang dihasilkan.
Seperti yang dijelaskan di atas tadi, sebagai tambahan informasi nitrogliserin dihasilkan dari pencampuran gliserin dengan asam nitrat dan sulfur, atau proses nitrasi gliserol.  Daya ledak yang dihasilkan mempunyai daya hancur melebihi bubuk mesiu (gunpowder). Cairan kimia nitrogliserin ini akan dapat dengan mudah meledak jika mengalami tekanan dan pertambahan temperatur.
Bermodal dari informasi dari Sobrero ini Alfred ingin mengetahui lebih lanjut dengan ilmu yang dimilikinya. Alfred bersama ayahnya melakukan serangkaian percobaan untuk memproduuksi nitrogliserin dalam jumah besar, sehingga dapat digunakan untuk keperluan komersil di bidang kontruksi.
Ide penelitian tentang nitrogliserin datang pula dari Profesor Zinin, beliau mengadakan demonstrasi penggunaan nitrogliserin untuk keperluan militer. Dalam demonstrasi itu, Zinin menuangkan beberapa tetes nitrogliserin yang kemudian dipukul menimbulkan ledakan keras. Meski demikian, ternyata cairan yang bereaksi hanyalah yang mengalami kontak dengan pukulan (perubahan tekanan), dan sisanya tetap ada.
Di tahun 1860, Alfred kembali melakukan percobaan pribadi terhadap bahan kimia ini, dan berhasil memproduksi nitrogliserin tanpa ada permasalahan berarti, keberhasilan inilah merupakan keunggulan pertama atas hasil penelitian Sobrero. Alfred juga mencoba mencampurkan nitrogliserin dengan bubuk mesiu dan membakarnya dengan bantuan sumbu. Hasil karya Alfred Nobel akan cairan yang disebut blasting oil ini pun dituang dalam paten pada Oktober 1863, di usia yang ke-30.
Informasi lainnya yang saya peroleh dari Dinas Kesehatan Tasikmalaya, nitrogliserin berbentuk gas yang mudah meledak dan mudah terbakar. Warnanya putih atau kuning pucat. Nitrogliserin yang tidak diencerkan sukar larut dalam air, larut dalam metanol, etanol, karbon disulfida, aseton, etil eter, etil asetat, asam asetat,  glasial, benzena, toluena, nitrobenzena, fenol, kloroform dan metilena klorida.
Dalam dunia kesehatan, seperti yang sudah disinggung diatas, nitrogliserin juga bisa dimanfaatkan di dunia medis. Penggunaannya dalam dunia medis adalah untuk pengobatan angina pektoris, bentuk injeksi IV digunakan untuk gagal jantung kongestif, hipertensi pulmoner, emergensi hipertensi selama operasi (terutama selama pembedahan jantung).
Nitrogliserin jangan diberikan pada pasien hipovolemia yang tidak terkoreksi (atau dehidrasi) karena risiko menginduksi hipotensi, gangguan sirkulasi serebral, perikarditis konstriktif, pericardial tamponade. Nitrogliserin harus digunakan hati-hati pada pasien hipotensi atau hipotensi ortostatik karena obat ini dapat memperparah hipotensi, menyebabkan bradikardi paradoksikal, atau memperberat angina. Nitrogliserin diklasifikasikan dalam kategori C pada kehamilan. Meskipun tidak dilakukan penelitian pada manusia, tetapi penelitian pada binatang menunjukkan adanya efek yang tidak diharapkan pada janin. Jadi apabila memutuskan pemberian obat ini pada kehamilan, harus dipertimbangkan keuntungan terhadap ibu dan risikonya terhadap janin.
Sekian informasi yang untuk sementara saya peroleh, sekiranya informasi ini menjelaskan pada saya tentang manfaat dan bahaya dari nitrogliserin. Nitrogliserin dapat bermanfaat jika digunakan dengan baik, dan justru punya efek yang menghancurkan jika dimanfaatkan untuk perang. Setidaknya memang kimia ini berbahaya, tetapi bagaimana kita memanfaatkannya adalah yang terpenting. Semoga informasi ini bermanfaat. (^-^)?

Posting Komentar

0 Komentar