Apapun Parpolnya Bisa Melakukan Hal yang Sama

Minggu-minggu ini media pemberitaan media sedang santer membicarakan soal partai politik yang tersangkut dengan kasus korupsi. Bukan partainya yang ikut, tetapi salah satu kadernya yang tersangkut. Jadi masalah karena ketua umumnya yang terkena kasus korupsi, karena tertangkap tangan oleh KPK. Memang sudah jadi mantan ketum, tetapi saat tersangkut kasus posisinya masih menjabat sebagai ketum, dan hal ini jelas menampar partai politik ini. Partai politik ini adalah parpol dengan bendera putih. Beberapa waktu lalu juga sama, kader-kader parpol yang berkuasa di negeri ini juga tersangkut kasus korupsi, sampai akhirnya ketum juga terseret, memang akhirnya kini statusnya sudah jadi mantan ketum. Partai yang satu itu berbendera biru.

Sebenarnya apapun bendera partai nya bisa terkena masalah yang sama. Kenapa? Ya itu menunjukan berarti ada yang tidak beres dengan sistem kepartaian di negeri ini. Sistem yang ada memang memungkinkan untuk terjadinya tindak pidana korupsi yang jadi musuh seluruh rakyat Indonesia. Sekarang mengenai parpol lain yang belum beruntung tersangkut kasus korupsi oleh KPK, waktunya bagi mereka belum tiba. Sepandai-pandai tupai melompat, akhirnya jatuh juga. Itulah peribahasa yang cocok, tidak sekarang tetapi nanti. Jadi seharusnya parpol lain berbenah, bukan berbenah untuk menutupi aib kejahatan korupsinya, tetapi membersihkan kader-kader sampahnya. Susah juga si, karena sebenarnya secara tidak langsung parpol juga merasakan manfaat dari tindak pidana korupsi yang dilakukan kadernya. Ya setidaknya saat tidak ketahuan, kalau sudah ketahuan kaya sekarang yang terjadi di partai putih dan biru, bisa jadi tamparan yang sangat keras buat mereka. Apalagi, setahun lagi waktu pemilu sudah dekat, jelas kasus-kasus yang ada sekarang akan menurunkkan popularitas mereka.
Seharusnya sekaranglah manfaat parpol untuk berbenah, namun sekali lagi parpol yang ada sekarang malah asyik mencoba menutup-nutupi kasus yang ada, ya setidaknya agar kasus lain tidak terkait untukterungkap. Ya itulah yang saat ini terlihat. KPK yang didaulat untuk membasmi para koruptor terpaksa harus diperkarakan, demi untuk melindungi aset partai mereka. Padahal jelas-jelas ketika berkampanye, mereka menggadang-gadang melawan korupsi. Tapi nyatanya ketika kasus korupsi mendera kader mereka sendiri, yang ada ya tutup-menutupi aib.
Harus dibedakan menutupi aib dengan menutupi kebenaran dan keadilan. Mendedepankan aib daripada kebenaran dan keadilan itu salah besar. Aib hanya dirasakan satu dua orang saja, tapi kebenaran dan keadilan itu punya efek yang berpengaruh ke seluruhnya. Karena semua orang berhak tahu akan kebenaran dan keadilan yang sejatinya. Toh tujuan dari bangsa ini ada alah mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Tetapi bila yang terjadi hanya membela aib seseorang buat apa? Toh aib yang dialami dibuat oleh oknum tersebut, jadi sudah saatnya si oknum itu bertanggungjawab atas perilakunya tersebut.
Tak habis pikir kalau melihat tingkah laku para elit-eit kader parpol yang ada. Mereka sibuk buat statement untuk membela diri, buat apalagi membela diri, seharusnya yang mereka bela adalah kebenaran dan keadilan, bukan lagi membela diri. Bila mereka melakukan hal itu, jelas terlihat egoisitas dari parpol yang ada. Jadi kita rakyat sudah mulai cerdas memilih parpol yang benar. Memilih parpol yang tidak lagi mementingkan kepentingannya sendiri. Jelaslah kasus yang ada sekarang buat pelajaran bagi kita calon pemilih, untuk memilih parpol yang baik dan benar-benar berjuang untuk kepentingan orang banyak. Atau kalau bisa, lebih baik pilih figur yang terbaik, karena selama sistem parpol di Indonesia tidak berubah akan keadaannya akan terus seperti ini.
Jadi apapun parpolnya, tinggal tunggu waktu saja. Kapan mereka akan tersangkut kasus yang sama, yaitu korupsi atau kasus lainnya seperti pencucian uang? Sabar saja buat parpol yang tidak mau berbenah diri. KPK akan mengincar anda dan kader-kader busuk yang anda miliki. Karena dua hal tindak kejahatan yang sedang marak dilakukan para pejabat negara dan pejabat elit parpol adalah itu. Jadi, berbenah dari sekarang atau anda mau terjeblos menjadi tahanan KPK? Hidup KPK, usut semua elit-elit parpol dan pejabat negara yang busuk, jangan sampai bau busuk mereka menganggu hidung rakyat Indonesia.

Posting Komentar

0 Komentar