Memandang Hal Berbau Mistik/ klenik

Beberapa minggu terakhir di infotaiment ramai sekali dibahas perseteruan antara Adi Bing Slamet dengan Eyang Subur. Perseteruan seorang murid yang katanya sih telah disesatkan oleh gurunya itu, yang menurut Adi gurunya menggunakan ilmu sesat. Ramai sekali perdebatan mereka di berita. Masing-masing punya pendukung, ada yang memang pernah jadi korbannya, ada yang mendukung pihak si tertuduh, karena mereka merasa tidak pernah dilakukan seperti itu. Mungkin karena juga sering diberi sesuatu oleh si tertuduh jadi lain pembelaannya. Yah kita tidak tahu bagaimana dan siapa yang benar. Tetapi nantinya yang benar akan terlihat dan masyarakat pasti bisa menilainya sendiri, siapa yang memang berbohong. Pastinya salah satu jelas berbohong. Karena pada prinsipnya, mana ada seorang dukun mengaku dirinya sesat dijaman seperti sekarang ini, kalau ada pasti sudah habis dihakimi oleh FPI (laskarnya kebenaran dunia, anggapan saya #sindiran) dan sudah dinyatakan sesat oleh MUI.

Dunia klenik atau mistik yang berbau ilmu supranatural itu menurut saya memang ada. Karena Tuhan sendiri memang menciptakan makluk dalam rupa seperti itu, tidak terlihat namun mereka ada. Dan janji mereka terhadap Tuhan adalah akan berusaha terus menyesatkan manusia agar tidak mengimani Tuhan Sang Pencipta. Itu sudah tertulis di kitab suci berbagai kepercayaan. Mereka adalah iblis, yang akan terus mempengaruhi manusia untuk jauh dari jalan Tuhan.
Soal ilmu hitam atau ilmu putih. Pada awalnya saya meyakini bahwa keduanya itu ada. Tetapi setelah saya ngobrol dan berdiskusi dengan teman, akhirnya pandangan saya itu sedikit berubah. Ilmu itu semua diciptakan baik adanya. Soal apa itu alirannya putih atau hitam adalah tergantung bagaimana menggunakannya, untuk jalan yang baik atau buruk. Jalan yang direstui oleh Tuhan atau yang sesuai dengan jalan iblis. Itu saja sebenarnya yang membedakan. Begitulah kesimpulan yang saya peroleh.
Kalau saya pribadi pernah tahu tentang hal seperti itu, namun belum pernah bersentuhan langsung dengan hal-hal yang mistik atau klenik, atau yang berkaitan dengan ritual-ritual tertentu, untuk mendapatkan sesuatu atau apapun itu dengan memohon atau berharap pada sesuatu yang bukan dari Tuhan. Memang kenyataannya sulit membedakan hal tersebut, ada yang mengatakan mengharapkan sesuatu itu melalui perantara Tuhan juga, tetapi koq ujungnya lain. Karena segala sesuatu yang berasal dari Tuhan itu tidaklah instan, sedangkan yang dijalankan itu sebaliknya. Memang sih, tidak ada yang tak mungkin bagi Tuhan. Inilah yang membuat kita manusia bingung, dan perlu iman yang kuat untuk memahami ini semua.
Menurut agama saya, Katolik. Hal-hal semacam ritual klenik atau mistik itu tidak terlalu dibahas detail dan mendalam. Saya hanya mengakui bahwa iblis itu ada dan mereka punya tujuan yang akan mereka lakukan hingga akhir jaman, entah bagaimana caranya semua sudah ditunjukan di Alkitab. Yang saya pahami adalah bagaimana menghadapi itu semua, yaitu dengan selalu mendekatkan diri kepada Tuhan, dan selalu percaya akan cara Tuhan berkarya pada diri kita. Karena semua akan indah pada waktunya. Iblis hanya bisa dilawan dengan  keteguhan iman dan percaya akan Tuhan jadi kunci.
Kembali ke soal pengalaman saya. Ada pengalaman dari anggota keluarga yang pernah mengikuti hal-hal semacam itu. Konstruksinya memang sama seperti yang dikisahkan oleh Adi Bing Slamet. Memang sih tidak mesti mirip dengan yang Adi lakukan, karena kalau merujuk atas pengalaman Adi konotasinya negatif. Hanya cara dan ritualnya yang ada kemiripan.
Memang ciri orang yang menyatakan mampu atau mengerti dengan hal-hal spritual atau mistik, klenik atau gaib itu ada kemiripan. Ya itu tadi, segala sesuatu dan tindakannya tidak jauh dengan hal seperti itu juga. Memang mereka mengaku menggunakan kekuatan mereka dari Tuhan. Bahkan sampai bacaan atau mantra yang digunakan menggunakan lafal-lafal agama yang mereka yakini. Ajaran-ajaran positif memang mereka ajarkan, dan kalau yang awam mengetahui pasti bilang tidak ada yang aneh. Kalau saya menilai, mereka terkesan netral terhadap semua agama atau menganggap semua agama sama saja, meskipun bacaan yang dipergunakan lebih dekat dengan lafal dari keyakinan tertentu.
Ciri awal ketika kita pertama mengenal orang dengan kemampuan seperti itu dimulai dengan menerawang nasib, atau membaca soal kepribadian kita. Kalau kita interest atau tertarik biasanya akan dilanjutkan dengan pembicaraan lainnya, biasanya dimulai dengan membahas masalah hidup si pasien (saya sebut begitu). Setelah terjadi keterbukaan di obrolan itu, barulah orang yang 'pandai' itu memberi solusi dengan cara lain, yang diluar cara seorang konselor memberi solusi. Nah di sinilah hubungan yang berbau klenik, mistis atau ritual gaib dimulai. Begitulah secara singkat, sesuai apa yang saya ketahui dari pengalaman anggota keluarga yang menceritakannya pada saya.
Kalau dihubungkan dengan kasus Adi Bing Slamet menurut saya memang ada benarnya dengan apa yang Adi  sampaikan ke media soal apa yang dialaminya. Kalau didalami lebih dalam pembedanya hanya bisa diketahui dari orang yang mengalami sendiri. Bila kita orang luar yang tidak tahu apa-apa alias awam pasti tidak akan mempercayainya begitu saja, apalagi kita orang yang berpikir dengan cara logika. Bagi yang mengerti atau mereka yang punya aliran serupa yaitu orang yang paham dunia klenik, mistik dan gaib pasti akan tersenyum dan bisa mengetahuinya, namun belum tentu mereka akan membeberkan mana yang benar dan salah. Mungkin itu kode etik dari mereka yang punya profesi serupa.
Oh iya, kembali lagi ke pengalaman seputar hal seperti itu. Anggota keluarga saya yang pernah dekat dengan hal seperti itu pernah juga mengajak saya, katanya sih untuk meruwat. Namun apa yang saya alami biasa saja, saya tidak merasa seperti dimasuki sesuatu ketika saya seperti diritualkan. Saya tetap memposisikan untuk berpikir logika saja ketika itu. Saya juga sempat diberikan sesuatu oleh orang yang paham soal hal mistik, klenik dan gaib itu. Sesuatu itu seperti potongan kecil seperti karpet dengan motif rambut. Entah itu potongan kulit beserta rambutnya atau apalah itu, di balik kulit rambut itu ada lafal-lafal tertentu yang saya tidak tahu. Sewaktu awal dikasi sih baunya wangi, ya wangi kaya bau parfum arab gitu deh. Namun setelah lama berlalu baunya sudah hilang. Katanya sesuatu itu suruh disimpan dan saya bawa. Saya hanya melakukan saja, karena saya tidak enak sama yang memberi, kenyataannya sesuatu itu saya simpan saja. Sampai sekarang sesuatu itu sepertinya masih ada, saya sudah lama tak pernah melihatnya lagi. Ingin sekali saya buang, tetapi itu pemberiaan, saya hanya merasa tidak sopan membuang pemberian orang. Jadi bingung juga, akhirnya saya simpan begitu saja.
Seperti itulah pengalaman saya seputar hal-hal yang seperti itu. Memang tidak langsung berhubungan atau ditunjukan hal-hal yang benar-benar gaib. Ya memang baru sebatas itu saja yang pernah saya temui, tetapi saya bisa membayangkan lebih jauh apabila apa yang saya alami itu saya percayai dan yakini, mungkin saja saya bisa 'tersesat'. Tapi sudahlah, biarlah itu adanya, bagi kita yang belum pernah tetaplah dan yakin akan kuasa Tuhan, biarlah yang seperti itu berjalan dengan apa adanya, tidaklah usah kita ikut campur atau mencampuradukan. Semua sudah ada porsinya, percayakan nasib dan hidup kita di tanganNya karena Dia yang berkuasa atas kita manusia dan dunia ini berserta segala isinya, bahkan termasuk mereka yang tak kelihatan. Tuhanlah Raja Semesta Alam. Amin



Posting Komentar

0 Komentar