Gadget Layar Sentuh Bukan Pilihanku

Sekarang ini jaman gadget layar sentuh, hampir semua gadget yang ada kini dibekali layar sentuh. Kalau saya tidak salah mulai marak sejak kemunculuan operating system android, yang tampaknya cocok diberbagai macam gadget, meski banyak juga pengembang merk gadget tertentu mengembangkan operating systemnya sendiri.
Dulu untuk gadget layar sentuh hanya untuk gadget mahal, yang harganya setinggi langit. Tapi sekarang, gadget 'murmer' saja sudah berfasilitas layar sentuh. Kaya hape hasil produksi Cina hampir kebanyakan sudah layar sentuh. Awalnya memang ramai hape qwerty, tapi kini sudah bergeser ke layar sentuh. Tidak hanya ada di hape ada juga di perangkat tablet, bahkan laptop ikut dikembangkan dengan fasilitas layar sentuh. Oh iya, ada juga televisi yang menggunakan layar sentuh. Pokoknya jaman sekarang ini jamannya serba sentuhan.
Meski sekarang jaman gadget dan perangkat dengan fasilitas sentuhan, buat saya sih tidak terlalu tertarik. Karena saya ini bisa dibilang gaptek. Saya lebih cocok menggunakan cara konvensional saja, menggunakan keyboard/ tuts, paling mentok menggunakan trackpad. Saya sepertinya kesulitan bila menggunakan gadget dengan fasilitas touchscreen. Terutama ketika saya harus mengetikan tulisan atau huruf. Sampai untuk memilih menu saja saya kesulitan. Karena ketika saya mencoba memilih titik point yang saya ingin pilih, malah mengenai titik point yang lain. Belum lagi kalau soal menggeser layar, saya lebih kesulitan lagi. Memang saya tidak cocok menggunakan perangkat dengan layar sentuh (*_*).
Saya sudah berulang kali mencoba berbagai gadget yang menggunakan layar sentuh, tetap saja selalu kesulitan. Ada hape dari hape Cina sampai BlackBerry, kemudian ada tablet, sampai yang laptop layar sentuh. Owh iya, ada lagi monitor mini di salah satu tempat karoke, Happy Puppy, itu juga menggunakan layar sentuh, saya pun sulit menggunakannya. Hanya televisi layar sentuh saja yang belum pernah saya coba. Mungkin masalahnya sama saja, ribet. Padahal kalau bisa dibilang jari-jemari saya ini lentik, alias kecil tidak besar-besar seperti jari bantet. Tapi karena dasarnya gaptek terhadap touchscreen jadi beginilah.
Kegiatan sentuh-menyentuh yang saya gemari hanya menyentuh wanita ;) itu yang kelihatannya dan memang lebih mudah. he3x ... Tidak mungkin akan salah sentuh. Mudah-mudahan gadget dengan sistem konvensional tetap diproduksi, untuk membantu orang-orang seperti saya ini yang punya keterbatasan pada alat-alat canggih. Touchscreen memang tak cocok untukku dan bukan pilihanku. (^_^)?


Posting Komentar

1 Komentar

  1. Jaman yang memaksa untuk terbiasa dengan layar sentuh, karena smartphone kebanyakan pakai teknologi ini, dan seiring waktu, nyaman2 juga pakai touchscreen. Malah skr yg dcari yg layar semua.

    Tinggal bagaimana kita terbuka menerima teknologi. Jangan seperti ojek kenvensional dibeberapa daerah yang masih kekeh dg teknologi konvensional dan sepertinya kontra dengan teknologi kekinian.

    Saya sudah melawan apa yang sy inginkan dulu, dan sy lakukan itu.

    BalasHapus

Tinggalkan jejak, jika anda mampir ;p Terima kasih atas kunjungannya - cocoper6