DAMRI Angkutan Bandara

Seminggu lalu saya kedatangan tamu dari jauh, adik saya ( C h r i s t i a n ) sendiri baru mudik dari Denpasar ke Cirebon. Waktu liburnya telah habis, jadi dia harus kembali lagi ke Denpasar. Dari Cirebon sebelum ke Denpasar rencana pakai pesawat, otomatis harus transit dulu, makanya dia transit ke Depok di tempat saya karena tempat yang dekat ke bandara Soeta.
Saya bertugas pastinya untuk mengantarnya ke bandara. Jujur sih saya belum pernah sekali pun ke bandara internasionalnya Indonesia ini. Sering saya dengar tempatnya di Cengkareng, dan beberapa waktu yang lalu saya sering melintas sekitar sana, namun tidak tahu percis dimana. Karena yang saya pahami untuk ke sana memang lebih mudah bila melalui tol.
Nah karena harus mengantar saya harus tahu bagaimana cara menuju ke sana. Kalau saya pakai motor dari Depok rasanya jauh sekali, belum macet dan repot dengan membawa barang tas-tas besar. Akhirnya saya cari informasi, katanya ada angkutan khusus yang mengantar langsung ke bandara. Yang saya tahu angkutan itu stay di Stasiun Gambir. Tapi apakah ada yang terdekat selain di Gambir? Ternyata ada, yaitu tempatnya di Terminal Pasar Minggu. Di sana tersedia bus dari DAMRI yang khusus melayani rute Pasar Minggu ke Bandara Soeta.
Rute menuju bandara dilayani bus besar, fasilitas eksekutif bangku 2:2. Tarif yang dikenakan sekali jalan Rp 25.000,-. Tarif yang relatif premium, wajar saja, untuk melayani mereka yang ekonomi menengah ke atas. Akhirnya dari Depok saya menggunakan angkutan umum menuju Terminal Pasar Minggu untuk mencari bus DAMRI itu.
Perjumpaan pertama cukup terkesan, karena apa saya tidak dibiarkan lama menunggu. Sampai Pasar Minggu bus DAMRI nya sudah tersedia dan siap berangkat, dan tidak banyak ngetem seperti angkutan umum kebanyakan. Waktu ngetem dirasa cukup bus langsung jalan, tanpa 'ba-bi-bu' lagi bus 'capcus'. Wajar saja, tarifnya kan premium jadi sesuai lah kalau menurut saya.
Tiket saya bayar di atas bis, ada petugas yang melayani. Yang masih dilakukan di angkutan umum di sini adalah pembelian tiket yang disertai tiket karcis. Kebanyakan angkutan kota di Jakarta ketika kita membeli karcis sudah tak lagi mendapat bukti tiket, rasanya hal tersebut dianggap maklum, padahal karcis itu harusnya sih wajib adanya untuk angkutan sekelas bus besar. Kalau angkutan bus nanggung bolehlah tidak menggunakan, tetapi seharusnya sih menggunakan, seperti yang diterapkan di Transjakart dulu ketika masih menggunakan sistem karcis.
Kembali ke info seputar bus DAMRI. Perum DAMRI punya pelayanan angkutan khusus ke bandara. Ada tempat-tempat yag dijadikan terminal keberangkatannya, antara lain:
  1. Blok M (depan Plaza Blok M)
  2. Lebak Bulus (Terminal Lebak Bulus)
  3. Pasar Minggu (Terminal Pasar Minggu)
  4. Gambir ( Stasiun Gambir)
  5. Kemayoran ( Pool DAMRI Kemayoran)
  6. Mangga Dua (Mangga Dua Square)
  7. Kampung Rambutan (Terminal Kampung Rambutan)
  8. Rawamangun (Terminal Rawamangun)
  9. Tanjung Priok (Terminal Tanjung Priok)
  10. Bogor (Botani Square)
  11. Bekasi (Terminal Kayu Ringin Bekasi)
  12. Cikarang (Plaza Cikarang Baru Jababeka)
  13. Cilegon  (Terminal Cilegon)
  14. Purwakarta (Pool DAMRI Purwakarta)

Itu tadi tempat keberangkatan, untuk arah kembalinya tidak perlu kesulitan karena di bandara tersedia terminal. Nanti kita tinggal datang ke counter DAMRI, lalu beli tiket sesuai tujuan yang ada di daftar di atas itu.

Cukup membantu sekali bagi pengguna transportasi udara, karena tidak perlu repot mencari angkutan, semuanya sudah disediakan, jadi membantu mengurangi penggunaan kendaraan pribadi. Kecuali memang khusus untuk menjemput sanak keluarga butuh kendaraan pribadi. Kalau kita hanya berangkat sendiri, bus DAMRI bisa jadi pilihan. (^_^)?



Posting Komentar

0 Komentar