Parpol Busuk, Menutupi Kesalahan dengan Propaganda

Saya tertarik membuat postingan ini karena keprihatinan akan tingkah laku anggota parpol busuk. Semakin hari, semakin banyak saja anggota parpol yang busuk. Mereka ini semakin menjamur muncul ke permukaan. Wajar, mungkin karena kini sedang memasuki musim penghujan. Tetapi bila diperhatikan lebih jelas, perilaku busuk para anggota parpol itu tidak mengenal musim, hampir sepanjang waktu mereka ada. Mereka akan ada dimana di situ ada proyek dengan budget yang menggiurkan.
Tahun 2012 lalu diwarnai kasus korupsi anggota parpol berbendera biru. Kini di awal tahun 2013 diwarnai kasus korupsi anggota parpol berbendera putih, yang katanya dikenal sebagai partai bersih, itu sih katanya mereka.  Kalau saya lihat sih, soal korupsi itu lebih dekat kepada moralitas si pelaku. Sebenarnya tidak ada hubungan dengan warna apa bendera yang disandang entah biru, merah, putih, kuning, orange atau lainnya, atau juga dari agama apa, atau dari dari suku apa, atau dari mana pun si pelaku berasal. Ulah pelaku korupsi lebih berkaitan kepada moral. Nyatanya, mereka yang tersangkut kasus itu, nampaknya saja yang terlihat 'suci', padahal sih, mereka sama halnya busuk seperti sampah. Kebohongan demi kebohongan lah yang mereka umbar. Hal ini pun sepertinya didukung oleh rekan-rekan partainya sendiri. Baik itu dukungan moril dan lain-lain. Tetapi apabila si pelaku ini "berkicau", dijamin dukungan yang ada akan "ditarik" dan sepertinya akan ditinggalkan begitu saja. Justru malah akan jadi kambing hitam untuk melindungi kebobrokan yang lainnya.
Apa yang saya katakan ini bukan sekedar asal ngomong. Saya melihat semua itu dari media yang ada. Media kini sudah sangat terbuka menampilkan kebobrokan mereka itu. Lihat saja kasus yang di tahun 2012. Kasus N yang sempat booming, ketika itu si N merupakan bendahara umum partai biru. Saat sebelum si N "berkicau", N tampaknya masih dilindungi rekan-rekannya, tapi setelah N "berkicau" yang ada si N jadi tumbal atas kasus yang ada untuk melindungi rekan-rekan lainnya yang terlibat. Malah justru si N disalahkan atas kasus yang ada.  Apa yang terjadi berbeda ketika pada kasusnya Mrs. A, yang tersangkut kasus "apel malang". Sampai si A diputuskan bersalah oleh hakim. Si A masih tetap "dilindungi" rekan-rekan partai birunya. Karena si A pintar untuk bersilat lidah bahkan pintar berbohong. Si A tidak memilih untuk "berkicau" oleh karena itu lindungan rekan-rekan masih diterimanya.
Nah begitu pula dengan yang terjadi soal kasus suap daging sapi yang kini dialami presiden partai putih (kini sudah jadi mantan presiden). Kasus ini terungkap setelah KPK menemukan bukti kuat. Namun apa yang dilontarkan rekan-rekan partainya, mereka menganggap ada konsiprasi tertentu untuk menggembosi partai. Propaganda apa lagi itu? Ada pula yang menyangkutpautkan dengan zionis.  Huh, pintar sekali orang-orang parpol mencari kambing hitam atau menyelimurkan masalah. Inilah yang saya bilang parpol itu busuk.  Coba saja misalkan lho, si mantan presiden partai itu "berkicau" lebih lanjut, sudah dipastikan akan jadi korban kambing hitam selanjutnya sama seperti nasibnya si N dari partai biru.
Kebanyakan yang terjadi, orang-orang membela siapa yang menjadi anggota kelompoknya atau keluarga, atau temannya, entah itu benar atau salah. Selama masih masuk dalam anggota kelompoknya akan dibela mati-matian meskipun si pelaku itu salah. Pembelaan mereka lakukan sampai-sampai menutupi nilai kebenaran yang ada.
Berbeda jika yang terkena kasus adalah orang-perorangan yang tidak punya kelompok besar. Tidak ada dukungan sama sekali untuk orang tersebut. Malah apabila orang itu memang bersih, pasti akan berusaha disingkirkan dengan cara apa pun. Lihat saja kasus yang benar-benar konspirasi, pasti kasusnya akan mudah dilupakan begitu saja. Itulah cara mereka yang busuk untuk menutupi kebenaran.
Sudah saatnya sekarang bertindak objektif, ketika memang ada saudara, rekan, teman kita yang terkena kasus apa pun itu, dukung lah sewajarnya. Tidak usah berusaha membela sampai mengkambing hitamkan sesuatu. Tidak perlu "lebay" seperti teman-teman partai putih yang rekannya terjerat kasus. Melakukan "tobat nasional" atau apapun itu. Cobalah untuk memperbaiki moral anggota itu lebih baik, dengan perbanyak ibadah dan perbaiki sistem yang memungkinkan orang bertindak negatif karena uang. Terus kalau ada rekan yang terjerat kasus dukunglah sewajarnya. Kalau memang salah ya bilang salah, jangan berusaha dibela mati-matian. Sadarlah wahai anggota partai yang busuk! Cpr.


Posting Komentar

0 Komentar