Film : Taare Zameen Par‏ | 'every child is special'

Ada lagi sebuah film menarik, baik untuk tontonan keluarga. Dari judulnya kita pasti mengetahuinya bahwa film ini dari Hollywood. Up's, salah! Film ini dari Bollywood, alias India. Judulnya "Taare Zameen Par".
Awalnya saya tidak tertarik, tapi ketika ada part (bagian) dari film ini feel-nya dapat, saya jadi penasaran, apa sih yang ingin disampaikan dalam film ini? Saya coba menontonnya dan mencari informasi dari berbagai sumber tentang film ini.
[Sumber : Google Image]


Saya coba berikan sinopsis, berdasarkan yang saya ikuti dari film ini. Film ini mengisahkan tentang seorang anak sekolah dasar yang sepertinya punya masalah dengan kemampuan intilejensianya. Anak ini tidak cacat, anak ini sehat seperti anak-anak biasa, hanya saja kemampuan intelektualnya tidak seperti anak-anak lain (teman-temannya di sekolah). Anak ini sulit mengikuti pelajaran, sering dimarahi guru, distrap (alias dihukum) berdiri di luar kelas sampai jam pelajaran guru yang menghukum usai, jarang mengerjakan PR, dan tugas-tugas lainnya, sehingga membuat anak ini terus terkena hukuman. Reaksi teman-temannya akhirnya banyak yang sering mengejeknya.
Orang tua anak ini pun mengalami kesulitan mengajari anak ini agar bisa jadi anak pintar seperti kakaknya atau teman-teman lainnya di sekolah. Karena tidak naik kelas, akhirnya orang tuanya memasukannya ke asrama. Dengan harapan bisa jadi seperti yang orang tuanya mau.
Sekilas gambaran keluarga anak ini. Keluarga ini terdiri dari empat orang, ayah, ibu dan dua orang anak. Anak ini adalah anak kedua. Kakaknya adalah anak yang cerdas, selalu jadi nomor satu. Ayahnya sendiri sangat keras dan memaksakan kehendaknya, dan hanya melihat dari satu sisi, yaitu dirinya sendiri dan selalu membandingkan dengan anaknya yang pertama. Ibunya, ibu yang cukup sabar dan punya pandangan jauh lebih baik dari suaminya, hanya sedikit kurang peka.
Sejak di asrama anak ini jadi pemurung dan pendiam. Sampai akhirnya ada seorang guru cerdas, yang pintar melihat masalah yang dihadapi anak ini. Dia mencoba mempelajari anak ini, meski setiap pertanyaan yang ditanyakan langsung pada anak ini tidak pernah dijawab. Meski begitu, guru cerdas ini tetap mencari tahu, kenapa? Sang guru melihat kejanggalan pada anak ini. Ketika sang guru mengajar pelajaran menggambar. Anak-anak lain menggambar dengan idenya masing-masing, saat melihat anak yang satu itu, tidak ada coretan apa pun, anak itu pun hanya diam. Itulah awal seorang guru memulai menyelami masalah yang dialami anak didiknya itu.
Sang guru mengunjungi keluarga anak ini dan bertemu dengan ayah, ibu dan saudara laki-laki anak muridnya itu. Saat di sana, sang guru sedikit mendapat jawaban, kenapa anak itu jadi pemurung. Guru itu melihat kreatifitas sebenarnya dari anak itu. Anak ini ternyata punya hobi menggambar, banyak gambar ditemukan di kamarnya.
Guru ini sadar akan potensi dari anak ini. Guru ini sangat paham apa yang dialami anak ini. Karena semasa kecil apa yang dialami anak itu pernah dialaminya juga.
Mengenai 'ending'-nya bagaimana? Cobalah untuk menontonnya. Dijamin tidak mengecewakan!

***

Ini film yang cocok untuk keluarga dan pantas ditonton bersama. Memberikan pendidikan yang baik, bagaimana mendidik anak, bagaimana mengarahkan anak dan memahami apa masalah yang anak alami. Kemudian memberi pelajaran bagi anak, agar tidak putus asa.
Film ini dipastikan membuat air mata mengalir, sangat menyentuh. Benar rupanya seperti yang diungkapkan di beberapa blog yang mengulas tentang film ini. Apa yang ditampilkan sederhana, namun contoh-contoh yang ditampilkan begitu mengena karena pada kenyataannya itulah yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Film ini juga cocok untuk calon-calon guru. Kenapa harus menonton? Agar jadi guru yang mengajar dengan hati. Contolah guru dalam film ini, maka anda sudah pasti jadi guru yang disenangi anak-anak didiknya. Sekian sinopsis yang bisa saya ceritakan.
Mengenai siapa saja aktor yang bermain di film ini anda dapat mengklik judul film ini "Taare Zameen Par", anda akan tersambung ke laman wikipedia. Terima kasih. Cpr.

Posting Komentar

0 Komentar