The Expendables 2

Film skuel kedua dari Expendable sudah keluar, film kedua ini tetap bergenre action. Film pertama saya tak sempat menontonnya langsung di bioskop, tapi untuk yang kedua ini saya tidak mau melewatkannya. Ketika mendengar di USA sudah launching sekitar awal Agustus, dan pas libur Lebaran ini muncul di bioskop-bioskop Jakarta, saya pasti harus menontonnya.
[Sumber : Dokumentasi cocoper6]
Expendable sendiri dibintangi oleh aktor-aktor action kawakan hollywood. Siapapun pasti mengenal mereka. Ada Slyvester Stallone (Barney Ross), Jason Statham (Lee Christmas) , Jet Lee (Yin Yang), Yu Nan (Maggie), Liam Hemsworth (Billy "The Kid" Timmons), Bruce Willis (Church), Arnold Schwarzenegger (Trench), Chuck Norris (Booker), Jean-Claude Van Damme (Jean Vilain), Dolph Lungren (Gunnar Jensen), Randy Couture (Toll Road), Terry Crews (Hale Caesar). Mereka merupakan aktor dan aktris yang mempunyai karakternya masing-masing, pembawaan dari masing-masing tokoh itulah yang membuat Expendable menarik untuk ditonton.
Awalnya sebelum menonton, sempat bingung, siapa yang akan jadi aktor antagonisnya? Ternyata aktor itu adalah Vandame (Jean Vilain). Vandame bermain cukup baik, kenapa? Karena akting dia sebagai Jean Vilain penjahat bengis  feelnya dapat, bahkan saya sebagai penonton terbawa peran antagonisnya. Padahal di film-filmnya yang lain Vandame selalu berperan protagonis.
Kemudian yang menarik adalah humor cerdas yang jadi selingan ketika para jagoan sedang bercakap. Candaan ini menarik ketika dilakukan oleh aktor-aktor laga yang biasa selalu punya tampang sangar di setiap aksinya di film.
Pada film yang kedua ini, misi utama yang dapat saya lihat adalah balas dendam. Balas dendam atas kematian salah satu anggota tim Barney Ross yakni Billy "The Kid" Timmons yang tewas dibunuh Jean Vilain di depan teman-temannya, ketika mereka terkepung pasukan Vilain. Saat Vilain mengambil peta rahasia dari tangan tim Barney.
Misi tim Barney adalah menyelamatkan peta rahasia tambang dimana tersimpan plutoniumm. Pasukan Vilain pun mengincarnya, untuk menjual plutonium-plutonium itu. Vilain punya kelompok yang dinamai Sang. Kelompok Sang ini bertindak kejam, menculik semua laki-laki di suatu desa untuk dipakai kerja paksa menggali tambang plutonium itu.
Misi untuk mengamankan Plutonium ini sebenarnya ditugaskan oleh Church (Bruce Willis), sebagai timbal balik atas utang diantara mereka. Church pun menambah satu agen lagi untuk membantu tim Barney, wanita berdarah asia yakni Maggie (Yu Nan).
Aksi-aksi penyerangan tim Barney menyerang markas Vilain cukup menegangkan, aksi perang terbuka dengan senjata cukup menarik, dengan dibumbui aksi sadisme. Percikan darah dari tiap-tiap letusan senjata yang mengenai musuh-musuhnya, membuat aksinya jadi tambah menegangkan. Belum lagi ditambah aksi ledakan-ledakan dari tembakan senjata berat yang tersemat dalam pesawat tim Barney.
Aksi yang kiranya membuat menarik para penonton adalah ketika Trench (Arnold) datang sebagai penyelamat tim Barney dan para pekerja paksa Vilain yang terjebak di reruntuhan tambang. Saat penonton melihat sosok Arnold yang datang menjebol reruntuhan dengan alat berat, penonton seperti bersorak sorai. Arnold tampil di film ini tidak lama, dia hanya tampil di awal dan beraksi di akhir, meski begitu penonton rupanya menantikan datangnya sang Terminator itu.
Aksi sadis lainnya ketika, tentara salah satu pasukan Sang yang diberondong senjata berkali-kali, padahal sudah tak berdaya. Ada lagi, ketika aksi perkelahian antara Lee Christmass dengan salah satu ajudan Vilain, ajudab Vilain itu kalah setelah kepalanya didorong ke arah baling-baling helikopter yang akan dipakainya kabur, kepalanya hancur lebur. Aksi sadis terakhir sebagai penutup film ini, yaitu Maggie disuruh Braney memotong kepala Vilain sebagai bukti kalau Vilain telah mati. Meski tidak ditampilkan saat memotongnya, tapi ketika kantung kepala Vilain yang bersimbah darah ditunjukkan pada Church  dan Trench menimbulkan kesan sadisme.
Film ini menarik karena masing-masing pemeran dalam film ini punya karakter-karakter unik, jadi ada feel yang mereka bawa dalam aksinya di film ini. Itulah yang membuat mereka ini ditunggu, terutama aksi dan aktingnya.
Sekian dulu cerita yang bisa saya bagikan setelah menonton film ini. Bagi yang penasaran, saran saya tetaplah menonton filmnya, karena sensasi menonton langsung itu lain daripada yang lain, apalagi nontonnya di bioskop. Film yang menarik. Cpr.

Posting Komentar

2 Komentar

Tinggalkan jejak, jika anda mampir ;p Terima kasih atas kunjungannya - cocoper6