Meminimalisir Kemacetan

Macet selalu akan menghantui jalanan dimana pun itu wilayahnya. Kenapa? Karena pertumbuhan kendaraan yang lebih cepat dibandingkan pertumbuhan insfratruktur jalan. Sehingga diwaktunya nanti pasti akan terjadi overload capacity on the street.
Seperti yang terjadi di Jakarta. Kota yang selalu dihantui kemacetan setiap harinya. Sampai-sampai, calon-calon pemimpin daerahnya selalu punya pekerjaan rumah untuk menyelesaikan masalah macet ini.
Saya sebagai pemakai jalan di Jakarta cukup stres mengalami macet setiap hari. Dulu, ketika Sabtu pagi perjalanan menuju kantor di Radio Dalam dari Depok hanya memakan waktu 30 menit saja. Tapi kini, keadaannya lain, butuh waktu lebih dari satu jam. Padahal hari Sabtu banyak dari aktivitas perkantoran yang libur, namun situasi dan kondisi jalanan cukup macet, hampir mirip sikon di hari kerja biasa. Jadi, tidak ada hari dalam seminggu dimana jalanan tanpa kemacetan, kecuali di jalur car free day pada Minggu pagi.
Berdasarkan pengalaman mengalami macet ini, ada beberapa catatan saya apa yang jadi penyebab kemacetan. Pertama adalah volume jalan yang memang tak bertambah. Kedua adalah pada pertumbuhan kendaraan yang lebih pesat dari pertumbuhan jalan. Itu penyebab utamanya.
Tidak hanya dua penyebab utama itu saja. Sebenarnya, meskipun situasi di atas terjadi benturan antara volume jalan dan volume kendaraan, hal itu bisa diminimalisir. Caranya yaitu dengan mengurangi hambatan yang terjadi di jalan. Hambatan itu berupa hambatan penyebrangan orang; angkutan kota yang berhenti dan bermanuver sembarangan; parkir kendaraan di sembarang tempat yang memakan badan jalan; pasar-pasar tumpah yang memakan badan jalan; putaran balik atau u-turn; jalur kereta api; tidak ratanya jalanan karena lubang atau tambal sulam yang tidak rata; genangan air ketika hujan lebat; kendaraan yang melawan arus serta aksi tak tertib pengguna jalan seperti melanggar rambu lalin.
Itu semua merupakan catatan yang harus diperhatikan untuk mengurangi/ meminimalisir kemacetan di Jakarta, apabila solusi penambahan badan jalan dan pembatasan kendaraan tidak dapat dilakukan. Macet di Jakarta harus diminimalisir untuk mengurangi waktu terbuang di jalan, banyak biaya yang terbuang sia-sia, seperti pemborosan bahan bakar dan penambahan polusi udara.
Kebetulan, Jakarta sedang mencari pimpinan terbaik yang diharapkan mampu mengatasi salah satu masalah di ibukota ini. Mudah-mudahan, pimpinan yang terpilih nanti bisa temukan solusi yang terbaik mengatasi masalah yang pelik ini. Cpr.

Posting Komentar

1 Komentar

  1. Gubernur baru DKI Jakarta sudah terpilih. Tugas utama adalah menyelesaikan masalah macet. Tapi sy berpendapat lain, siapapun pemimpin Jakarta, akan sulit u/ menyelesaikan macet. Karena semakin Jakarta tdk macet maka akan jd daya tarik org di daerah k Jakarta. Lebih baik macet ini diminimalisir

    BalasHapus

Tinggalkan jejak, jika anda mampir ;p Terima kasih atas kunjungannya - cocoper6