Bulan puasa, itu yang
saya kenal setiap tahun. Bagi saudara saya yang beragama Muslim, bulan puasa
disebut sebagai bulan Ramadhan, bulan yang penuh hikmat dan rahkmat. Bulan yang
selalu ditunggu-tunggu bagi mereka.
Saya sendiri bukan
pemeluk Muslim, namun terkadang kangen pada bulan ini. Di bulan Ramadhan, yang
lamanya 30 hari ditandai dengan kegiatan puasa dari pagi subuh hingga waktu
berbuka di waktu maghrib.
Yang menarik dari 30 hari
ini adalah ketika sore hari, dimana orang-orang menunggu waktu berbuka. Bahasa
yang sering diucapkan adalah “ngabuburit”. Kemudian setelah berbuka, sekitar
pukul tujuh malam, sudah masuk waktu ibadah sholat Taraweh. Pola itu berlangsung selama 30 hari
sebelum Idul Fitri tiba.
Dari proses yang terjadi
itu ada hal yang menarik buat saya pribadi dalam menjalani waktu saat bulan
Ramadhan tiba. Hal menarik ini tentunya hal yang saya sukai, yaitu :
Pertama mengenai suasananya
sendiri, di siang hari yang panas terik bila hari biasa, orang-orang di jalan
lebih emosional, namun pada bulan puasa ada suasana yang lebih sedikit “adem”,
karena kebanyakan orang menahan amarah dan emosinya. Meski tidak bisa
digeneralisir juga, tapi itu yang saya rasakan.
Kedua, saat bulan puasa
yang menarik adalah ketika waktu sore hari, waktu dimana banyak orang
ngabuburit. Suasana ini lain daripada yang lain, semua orang keluar rumah untuk
menghabiskan waktu sore sambil menunggu berbuka, ada yang jalan-jalan, bercengkrama
antar tetangga atau melakukan hal-hal positif lainnya. Kegiatan seperti ini
yang bagus untuk menjaga hubungan sosial dengan sesama.
Ketiga yang menarik dari
bulan puasa adalah ketika masuk waktu sholat Teraweh. Bagi saya yang bukan
Muslim sudah pasti tidak akan melakukan hal tersebut. Sehingga pada waktu itu
di jalanan akan terasa lenggang, karena sebagian besar warga menjalankan
ibadah. Lengangnya jalanan ini buat saya suatu kenyamanan, ketika setiap hari
selalu disuguhkan dengan kiriuhan di jalanan. Waktu tempuh antara satu tempat
dengan tempat lain dapat ditempuh dengan waktu yang lebih singkat. Kebetulan
dua tahun (2011 dan 2012) ini saya menikmati masa-masa puasa di ibukota
Jakarta. Sehingga sangat terasa benar ketika saat waktu sholat Teraweh jalanan
terasa lebih lengang, berbeda ketika sebelum waktu berbuka, jalanan sangat
macet tidak karuan.
Keempat hal yang menarik
saat bulan puasa, adalah banyaknya ragam jenis makanan yang dijual pada waktu
sebelum berbuka. Aneka ragam makanan dari yang sifatnya ringan sampai berat
mudah kita jumpai di jalan-jalan dan pasar-pasar tradisional. Hal ini
memudahkan memilih variasi makanan dan variasi harga yang ditawarkan.
Kelima, yang menarik
ketika bulan puasa adalah mengenai isi dompet. Pada bulan ini biasanya
kesempatan untuk menabung lebih tinggi. Karena terkadang saya pun ikut
berpuasa, sehingga anggaran untuk makan jadi bisa disisihkan untuk ditabung.
Keenam bagi saya yang
menarik dan saya sukai adalah ketika memasuki akhir bulan puasa, yakni
menjelang Idul Fitri. Apa itu? Ya, ritual mudik. Pada waktu ini, ritual mudik
biasanya dilakukan beramai-ramai, karena kebanyakan orang melakukan hal yang
sama. Jadi saat mudik ke kampung halaman kita tidak sendiri, ada teman yang
menemani seperjalanan kita pulang ke kampung halaman. Bahkan terkadang bisa
menambah teman, saudara dan keluarga ketika bertemu atau berkenalan ketika
mudik.
Ada enam hal yang saya
sebutkan di atas, yang saya gemari di bulan puasa. Namun, ada juga hal yang
menurut saya tidak saya sukai ketika bulan puasa yaitu :
- Berhubung bulan puasa, ketika siang, saya sulit mencari warung makan yang buka. Kalau pun ada terkadang harganya lebih mahal dan kita terpaksa tidak bisa memilih.
- Tingkat kriminalitas justru ada potensi meningkat. Karena banyak orang yang mempersiapkan dana untuk hari besar, ada oknum yang memanfaatkan situasi ini untuk mencari keuntungan dengan cara tidak halal. Seperti, tindak pencurian, merebaknya uang palsu,kejahatan-kejahatan kriminal lain yang lebih berhubungan dengan materi. Oleh karena itu meski bulan baik, kita mesti tetap waspada akan tindak kejahatan.
Hal yang saya sebutkan di
atas lebih banyak menarik dan saya sukai ketika di bulan puasa. Yang jelas saya
menikmatinya sebagai suatu hal yang membuat berbeda di bulan-bulan di setiap
tahunnya. Bila tidak ada bulan puasa dalam setiap tahun, rasanya bulan-bulan
berjalan monoton, ketika tidak ada sesuatu yang ditunggu. Cpr.
1 Komentar
Tambahan, untuk hal yang tidak disukai. Mengenai kriminalitas, yakni bertambah maraknya penjualan makanan-minuman yang tidak layak untuk manusia, seperti daging gelonggongan, ayam tiren, bahan makanan berformalin, kerupuk dengan pewarna pakaian, bahkan sampai sajian tajil yang dijual di pinggir jalan dicampur zat-zat yang tidak layak untuk makanan. Tindakan tidak terpuji ini justru marak dilakukan di bulan ini. Terbukti dari tertangkapnya pedagang-pedagang nakal yang terbukti melakukan itu. Mereka mengharapkan keuntungan berlipat tetapi tidak memperhatikan bagaimana orang lain.
BalasHapusTinggalkan jejak, jika anda mampir ;p Terima kasih atas kunjungannya - cocoper6