2 Minggu Menjelang Lebaran Jakarta dan Depok Selalu Macet

Beberapa waktu lalu saya pernah menuliskan sebuah postingan tentang hal-hal yang saya suka dan tidak di bulan puasa. Ada beberapa poin di sana yang saya sukai dan tidak.
Pada poin yang saya sukai itu saya menulis mengenai kepadatan lalu lintas ibukota yang sedikit berkurang ketika malam setelah jam berbuka dan masuk ke waktu sholat terawih. Nah, di awal-awal minggu puasa pertama memang berlangsung sesuai apa yang saya inginkan, jalanan terasa lengang. Tetapi ketika dua minggu menjelang hari raya, kepadatan terjadi hampir terjadi di tiap waktu, dari pagi hingga larut malam. Bahkan traffic meningkat ketika weekend, Sabtu dan Minggu. Keadaan ini terjadi di wilayah ibukota dan wilayah lain sebagai penyangga ibukota.
Postingan saya itu perlu ada ralat, karena kenyataannya sekarang berbeda. Pola kehidupan masayakat di ibukota sungguh berbeda. Keadaan ini jujur membuat stres, karena kemacetan senantiasa menghantui setiap jengkal jalanan di ibukota.
Pola jam kerja memang terjadi perubahan, namun buat saya pribadi itu bukan jadi penyebab. Karena, kemacetan terjadi justru di setiap waktu, yang notabene pada jam kerja, yang biasanya traffic berangsur lengang.

 
Kepadatan di depan ITC dan Ramayana Depok[Sumber : Dokumentasi cocoper6]
Kalau analisa saya pribadi, kemacetan ini disebabkan karena volume kendaraan yang meningkat dari biasanya. Hampir dari tiap individu masyarakat yang mampu bekendara dengan kendaraan pribadi memakai kendaraannya untuk beraktivitas, sehingga volume kendaraan yang melintas di jalanan tinggi. Ditambah lagi, ketika bulan puasa justru kebanyakan orang melakukan aktivitas di luar kebiasaan. Aktivitas itu antara lain seperti berbelanja baik di pasar maupun pusat-pusat perbelanjaan, kemudian mengisi waktu dengan kong-kow-kong-kow dalam rangka menunggu waktu berbuka. Hal-hal itu yang menyebabkan kondisi jalanan semakin hiruk-pikuk, karena aktivitas justru dilakukan di luar kebiasaan.
Itu analisis saya kenapa hal yang biasanya saya sukai, tahun ini jadi membuat tingkat stres saya bertambah.
Oh iya, ada tambahan lagi. Berdasarkan pengamatan, keramaian terjadi lebih banyak di pusat-pusat perbelanjaan. Hampir setiap hari dari siang hingga malam pusat perbelanjaan tidak pernah sepi. Bahkan ada pusat perbelanjaan yang mengadakan midnight sale dengan diskon menarik. Ramainya pengunjung ini menunjukkan bahwa tahun ini masayakarat punya kemampuan keuangan lebih untuk berbelanja. Hal ini juga bisa jadi tanda, mungkinkah tingkat perekonomian masyarakat jauh lebih baik, karena peputaran uang terus berlangsung. Namun di sisi lain, ada gap yang mencolok juga. Di setiap pusat perbelanjaan, di sisi kanan-kirinya sering berkumpul orang-orang gerobak yang bermata pencaharian sebagai pemulung dan peminta-minta. Di sini juga menunjukkan perekonomian yang baik tidak dibarengi peminimalisir gap perekonomian. Yang kaya semakin kaya, miskin ya tambah miskin. Itu saja tambahan sedikit melihat riuhnya bulan puasa tahun ini.
Biar tahun ini jadi catatan untuk tahun depan. Maksud dari catatan saya kali ini, adalah untuk melihat perbandingannya di hari raya tahun depan. Lebih baik atau tambah parah malah. Kita nantikan saja pada catatan di bulan puasa di tahun 2013. Cpr.

Posting Komentar

2 Komentar

  1. H-2 saja menjelang Lebaran, u/ wilayah Depok masih saja macet. Terutama di daerah dekat pusat perbelanjaan. Seperti di depan Margocity, dan Detoz. Lalu di depan Ramayana Depok dan ITC Depok.
    Banyak angkutan yang berhenti sembarangan dan kendaraan-kendaraan pribadi yang keluar-masuk di pusat perbelanjaan tadi.
    Suasana di salah satu pusat perbelanjaan yakni ITC Depok cukup padat. Kebetulan saya memantau ke sana. Suasananya tidak berbeda saat weekend biasa. Tidak menunjukkan bahwa sikonnya sekarang sedang puncak arus mudik. Seharusnya sih suasananya sepi, tapi kenyataannya tidak.
    Memang ketika siang hari suasana lalin relatif sepi. Tapi untuk sore dan malam sama saja. Ini catatan untuk tahun 2012 H-2.

    BalasHapus
  2. Untuk hari ini, pantauan di wilayah Jakarta terpantau lengang. Dimana jalan yang setiap weekend padat, kini sedikit/ relatif lengang. Ya, tidak apalah, sekali-kali menu utama tidak disajikan di jalanan ibukota, yakni macet dan polusi.
    U/ sementara bye macet & polusi ... Bye bye bye godbye ... Don't you back again

    BalasHapus

Tinggalkan jejak, jika anda mampir ;p Terima kasih atas kunjungannya - cocoper6