Mimpi “tersasar”, “dikejar 2 harimau”, dan “mimpi cinta segitiga kakek-nenek-kakek”


1 Juni 2011 7.00
Bulan Juni sudah datang. Malam ini, ya tepatnya dini hari, saya bermimpi, tiga mimpi yang berhasil saya catat dan ingat. Mimpi ini entah beda cerita atau satu kesatuan saya lupa, tapi ketiga mimpi tersebut inti ceritanya yaitu “mimpi nyasar di pusat perbelanjaan yang belum jadi”, “mimpi dikejar 2 harimau di jalan raya, kompleks pertokoan”, dan “mimpi melihat cinta segitiga kakek-nenek-kakek”. Mimpi yang ketiga ini menurut saya lucu, ya entah karena selera humor saya rendah atau bagaimana, meski ending dari ceritanya tidak ada, tetapi buat saya lucu melihat tingkah mereka.
Mimpi yang pertama “nyasar di pusat perbelanjaan yang belum jadi”. Dalam mimpi itu ceritanya saya sedang tersasar di sebuah kompleks pertokoan, entah alasan apa saya masuk ke dalam pusat perbelanjaan itu, seperti swalayan. Dari depan tampak swalayan itu sudah jadi dan ramai, banyak sekali pengunjungnya. Saya berjalan saja sendiri, di depan tidak ada penitipan barang, biasa pasti ada, saat itu saya ingin menitipkan jaket saya. Dalam mimpi pun saya selalu mengenakan jaket coklat kesayangan saya. Akhirnya saya jalan keliling-keliling, sampai pada space ruang yang sepertinya belum jadi, ruangannya tertutup tumpukan bal kain yang dibungkus kotak-kotak, ditumpuk bagai alas, jadi kita injak itu empuk. Saya masuk berkeliling, dan tiba-tiba keluar di sebuah pintu, saya keluar dan bingung, ini di mana, saya tadi parkir kendaraan bukan di sini. Saking bingungnya bukan saya berbalik lagi malah saya keluar cari motor saya. Tetap tidak ketemu, saya balik lagi ke pintu swalayan itu. Saat akan balik, pintu-pintu itu sudah mau ditutup dengan seng-seng seperti proyek-proyek belum jadi. Meski begitu, saya masih sempat menemui petugas jaga yang akan menutup pintu seng itu, akhirnya saya bisa masuk. Kembali saya berputar-putar, tahu-tahu saya sudah diluar dan bersama motor saya tetapi bukan di parkiran waktu saya masuk. Saya bingung sekali, ini dimana, di blok mana, sepertinya saya sudah lewat, tetapi koq berbeda. Sudah mimpinya berhenti sampai disitu tanpa ada kejelasan apa maksudnya. Mungkin harus didalami lagi satu persatu kejadian.
Ini mimpi kedua, sepertinya masih ada sedikit kaitan dengan yang pertama. Lokasi set mimpinya masih sama yakni di jalan kompleks pertokoan. Mimpi yang kedua “dikejar 2 harimau di jalan raya, kompleks pertokoan”. Mungkin setelah saya tersasar itu, rencana mau  pulang. Saya dengan motor menyusuri jalan kompleks itu. Sampai di suatu blok jalan begitu, saya lihat banyak harimau berkeliaran (harimau Sumatera). Ada cukup banyak, ada yang kecil ada yang besar. Mereka menyebar ada yang di tengah jalan, pinggir jalan. Awal melihat saya tidak takut, tetapi saat ada harimau dengan di tengah jalan, saya mulai takut. Saya lihat kebelakang, saya takut mereka mengejar karena mereka rasa saya panik. Eh, ternyata benar, harimau itu mulai berjalan cepat dan akhirnya berlari mengejar saya. Saya pun macu kendaraan saya, saat itu motor saya pun seperti kondisi di dunia nyata, tidak bisa ngebut. Satu harimau belum lepas, ada satu lagi mengejar saya. Saya bingung, harus bagaimana, anehnya saya tahu itu mimpi. Saya tahu agar saya tidak dimakan dalam mimpi itu saya harus bangun, saya pun akhirnya menggerakan badan saya di dunia nyata (berpindah posisi tidur maksudnya). Tidak lama saya terbangun (ngelilir) sejenak, mimpi itu pun hilang, saya selamat. Mimpi ini pun maksudnya apa belum saya selami lagi.
Mimpi yang ketiga, ini mimpi hiburan, karena saya merasa bisa tertawa dalam mimpi, bahkan sampai ngelilir sambil tertawa. Ceritanya begini, ada sepasang kakek-nenek, mereka itu sedang mesra-mesranya. Mereka sedang berjalan-jalan di taman, duduk-duduk, bercengkrama berdua. Tapi ada satu tokoh lagi, ini kakek kedua, dia sepertinya menaruh hati pada si nenek. Sedari tadi mengamati dari jauh, nenek itu pun tahu. Kakek kedua merasa cemburu sekali, sambil menunjukkan ekspresi gemasnya. Tiba-tiba seting mimpi berpindah, ini kakek-nenek sedang berjalan di atas jembatan, kakek kedua itu berjalan dari arah berlawanan. Di tengah jembatan si kakek makin menunjukkan sikap mesranya pada nenek, kakek kedua pun kesal, akhirnya dia melompat dari jembatan itu, berharap nenek akan iba karena kakek dua ini jatuh ke air, eh ternyata, si kakek dua ini tersangkut di pipa air di samping jembatan (biasakan ada pipa milik PDAM di sisi jembatan, nah tu kakek kedua tersangkut di situ). Saat adegan itu saya tertawa terbahak-bahak, lucu sekali, ko bisa tersangkut, gagal deh rencananya. Meski tersangkut, keadaan ini membuat sang nenek panik, dia pun menyuruh kakek pasangannya menolongnya. Tetapi kakek pertama cemburu dan tidak suka dengan perhatian si nenek pada kakek kedua. Yang dilakukan kakek pertama malah lain, saya lupa apa yang dilakukan, yang jelas dia memanfaatkan sisi jembatan sebelahnya untuk melompat juga atau bagaimana, saya lupa. Kalau tidak salah itu kakek sempat menabrak sebuah tiang karena ekspresi kesalnya itu bertindak tanpa lihat sekelilingnya hingga menabrak tiang. Mungkin niatnya juga akan melompat seperti kakek kedua. Di adegan ini saya tertawa lagi, ha3x, menggelikan sekali. Sampai mimpi saya berakhir, adegan itu tidak berubah. Saya bangun ngelilir dengan keadaan masih tertawa.
Di mimpi ketiga saya berada di luar scene, melihat semua adegan itu. Kalau mimpi kedua dan pertama saya berada di adegan, menjadi tokoh. Hiburan yang cukup menggelikan setelah disuguhi mimpi kebingungan dan ketakutan. Bulan Juni sudah datang. Saya ingin mencatatkan sesuatu pada Word Diary. Malam ini, ya tepatnya dini hari, saya bermimpi, tiga mimpi yang berhasil saya catat dan ingat. Mimpi ini entah beda cerita atau satu kesatuan saya lupa, tapi ketiga mimpi tersebut inti ceritanya yaitu “mimpi nyasar di pusat perbelanjaan yang belum jadi”, “mimpi dikejar 2 harimau di jalan raya, kompleks pertokoan”, dan “mimpi melihat cinta segitiga kakek-nenek-kakek”. Mimpi yang ketiga ini menurut saya lucu, ya entah karena selera humor saya rendah atau bagaimana, meski ending dari ceritanya tidak ada, tetapi buat saya lucu melihat tingkah mereka.
Mimpi yang pertama “nyasar di pusat perbelanjaan yang belum jadi”. Dalam mimpi itu ceritanya saya sedang tersasar di sebuah kompleks pertokoan, entah alasan apa saya masuk ke dalam pusat perbelanjaan itu, seperti swalayan. Dari depan tampak swalayan itu sudah jadi dan ramai, banyak sekali pengunjungnya. Saya berjalan saja sendiri, di depan tidak ada penitipan barang, biasa pasti ada, saat itu saya ingin menitipkan jaket saya. Dalam mimpi pun saya selalu mengenakan jaket coklat kesayangan saya. Akhirnya saya jalan keliling-keliling, sampai pada space ruang yang sepertinya belum jadi, ruangannya tertutup tumpukan bal kain yang dibungkus kotak-kotak, ditumpuk bagai alas, jadi kita injak itu empuk. Saya masuk berkeliling, dan tiba-tiba keluar di sebuah pintu, saya keluar dan bingung, ini di mana, saya tadi parkir kendaraan bukan di sini. Saking bingungnya bukan saya berbalik lagi malah saya keluar cari motor saya. Tetap tidak ketemu, saya balik lagi ke pintu swalayan itu. Saat akan balik, pintu-pintu itu sudah mau ditutup dengan seng-seng seperti proyek-proyek belum jadi. Meski begitu, saya masih sempat menemui petugas jaga yang akan menutup pintu seng itu, akhirnya saya bisa masuk. Kembali saya berputar-putar, tahu-tahu saya sudah diluar dan bersama motor saya tetapi bukan di parkiran waktu saya masuk. Saya bingung sekali, ini dimana, di blok mana, sepertinya saya sudah lewat, tetapi koq berbeda. Sudah mimpinya berhenti sampai disitu tanpa ada kejelasan apa maksudnya. Mungkin harus didalami lagi satu persatu kejadian.
Ini mimpi kedua, sepertinya masih ada sedikit kaitan dengan yang pertama. Lokasi set mimpinya masih sama yakni di jalan kompleks pertokoan. Mimpi yang kedua “dikejar 2 harimau di jalan raya, kompleks pertokoan”. Mungkin setelah saya tersasar itu, rencana mau  pulang. Saya dengan motor menyusuri jalan kompleks itu. Sampai di suatu blok jalan begitu, saya lihat banyak harimau berkeliaran (harimau Sumatera). Ada cukup banyak, ada yang kecil ada yang besar. Mereka menyebar ada yang di tengah jalan, pinggir jalan. Awal melihat saya tidak takut, tetapi saat ada harimau dengan di tengah jalan, saya mulai takut. Saya lihat kebelakang, saya takut mereka mengejar karena mereka rasa saya panik. Eh, ternyata benar, harimau itu mulai berjalan cepat dan akhirnya berlari mengejar saya. Saya pun macu kendaraan saya, saat itu motor saya pun seperti kondisi di dunia nyata, tidak bisa ngebut. Satu harimau belum lepas, ada satu lagi mengejar saya. Saya bingung, harus bagaimana, anehnya saya tahu itu mimpi. Saya tahu agar saya tidak dimakan dalam mimpi itu saya harus bangun, saya pun akhirnya menggerakan badan saya di dunia nyata (berpindah posisi tidur maksudnya). Tidak lama saya terbangun (ngelilir) sejenak, mimpi itu pun hilang, saya selamat. Mimpi ini pun maksudnya apa belum saya selami lagi.
Mimpi yang ketiga, ini mimpi hiburan, karena saya merasa bisa tertawa dalam mimpi, bahkan sampai ngelilir sambil tertawa. Ceritanya begini, ada sepasang kakek-nenek, mereka itu sedang mesra-mesranya. Mereka sedang berjalan-jalan di taman, duduk-duduk, bercengkrama berdua. Tapi ada satu tokoh lagi, ini kakek kedua, dia sepertinya menaruh hati pada si nenek. Sedari tadi mengamati dari jauh, nenek itu pun tahu. Kakek kedua merasa cemburu sekali, sambil menunjukkan ekspresi gemasnya. Tiba-tiba seting mimpi berpindah, ini kakek-nenek sedang berjalan di atas jembatan, kakek kedua itu berjalan dari arah berlawanan. Di tengah jembatan si kakek makin menunjukkan sikap mesranya pada nenek, kakek kedua pun kesal, akhirnya dia melompat dari jembatan itu, berharap nenek akan iba karena kakek dua ini jatuh ke air, eh ternyata, si kakek dua ini tersangkut di pipa air di samping jembatan (biasakan ada pipa milik PDAM di sisi jembatan, nah tu kakek kedua tersangkut di situ). Saat adegan itu saya tertawa terbahak-bahak, lucu sekali, ko bisa tersangkut, gagal deh rencananya. Meski tersangkut, keadaan ini membuat sang nenek panik, dia pun menyuruh kakek pasangannya menolongnya. Tetapi kakek pertama cemburu dan tidak suka dengan perhatian si nenek pada kakek kedua. Yang dilakukan kakek pertama malah lain, saya lupa apa yang dilakukan, yang jelas dia memanfaatkan sisi jembatan sebelahnya untuk melompat juga atau bagaimana, saya lupa. Kalau tidak salah itu kakek sempat menabrak sebuah tiang karena ekspresi kesalnya itu bertindak tanpa lihat sekelilingnya hingga menabrak tiang. Mungkin niatnya juga akan melompat seperti kakek kedua. Di adegan ini saya tertawa lagi, ha3x, menggelikan sekali. Sampai mimpi saya berakhir, adegan itu tidak berubah. Saya bangun ngelilir dengan keadaan masih tertawa.
Di mimpi ketiga saya berada di luar scene, melihat semua adegan itu. Kalau mimpi kedua dan pertama saya berada di adegan, menjadi tokoh. Hiburan yang cukup menggelikan setelah disuguhi mimpi kebingungan dan ketakutan. Cpr.

Posting Komentar

0 Komentar