Modus Perusahaan Berjangka/ Futures Mencari Karyawan Serta Serba-serbinya


Perusahaan berjangka/ Futures, sudahkah anda mengenalnya? Kalau anda sudah mengenalnya, bagikan informasi pada orang lain agar mereka tahu. Bagi yang belum mengetahuinya segera cari tahu, jangan sampai anda tahu langsung ketika diri merasa 'terjebak'.

Perusahaan jenis ini bergerak di dunia trading dan forex, di dunia index saham dsb. Biasanya untuk pasar index di Hongkong, Jepang atau juga pasar emas dsb. Perusahaan jenis ini termasuk perusahaan jasa dalam bidang keuangan, terutama dalam hal investasi. Perusahaan jenis ini tercatat resmi pada lembaga pemerintah dalam naungan Kementerian Perdagangan, yakni BAPPEBTI (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi) dan jumlahnya sangat banyak. Sangat sulit untuk mengidentifikasi mana yang benar (legal) dan yang nakal (ilegal), karena semuanya berwajah manis.

Ada aturan yang mengatur tentang perdagangan berjangka di bursa komoditi ini yaitu dari undang-undang hingga Surat Edaran Kepala BAPPEBTI. Seperti Undang-Undang RI No. 32 Tahun 1997 tentang Perdagangan Berjangka Komoditi; Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Perdagangan Berjangka Komoditi; Peraturan Pemerintah No. 10 Tahun 1999 tentang Tata Cara Pemeriksaan di Bidang Perdagangan Berjangka Komoditi; Keputusan Presiden RI No. 119 Tahun 2001 tentang Komoditi yang dapat Dijadikan Subjek Kontrak Berjangka; Peraturan Menteri Perdagangan RI Nomor : 01/M-DAG/PER/3/2005 tentang Tupoksi dan Struktur Organisasi BAPPEBTI, DEPDAG; Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor : 86/MPP/KEP/3/2001 tentang Struktur Organisasi Departemen Perindustrian dan Perdagangan; dan sebagainya. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat semua aturan-aturan ini dari website BAPPEBTI.
Ujung tombak perusahaan jenis ini adalah marketingnya. Garda depan yang memperkenalkan perusahaan, serta memperkenalkan jasa perusahaan serta menawarkan dan atau mengajak investor untuk investkan dananya. Mungkin lebih khusus lagi, marketing di sini adalah telemarketing. Sales marketing yang kita ketahui selama ini biasanya datang bertemu dengan calon konsumennya menawarkan sesuatu agar calon konsumen tertarik pada sesuatu yang kita tawarkan.

Untuk lebih mudah membayangkan, bayangkan pikiran seperti marketing sepeda motor, marketing barang elektronik, rokok dsb. Tetapi lebih detail lagi, marketing perusahaan jenis ini semodel dengan marketing kartu kredit, dengan dandanan yang necis. Dan saat bertemu dengan nasabah, marketer ini diantar dengan armada mobil perusahaan. Kemudian bagi marketer baru, perusahaan menyediakan telepon kantor yang bisa digunakan menghubungi nomor lokal, tetapi bagi yang ingin berinvestasi pribadi bisa menggunakan pulsa handphone (HP). Ini yang membedakan marketing perusahaan macam ini dengan marketing lainnya, (ini juga yang sering dikatakan manajer-manajer dari tim marketing perusahaan macam ini, untuk membangkitkan semangat para marketingnya). Ini sebagai pengantar saja, pemaparan selanjutnya akan di bahas lebih lanjut di bawah ini.
Proses perekrutan karyawannya dilakukan tidak terbuka terkesan dibuat samar. Terkadang calon pelamar yang tidak jeli tidak akan mengerti kemana mereka akan diarahkan. Ini terutama bagi pelamar-pelamar baru, atau pelamar yang punya keterbatasan akses informasi. Lowongan yang dibuka perusahaan macam ini adalah laiknya lowongan di lembaga pemerintah, mereka menggunakan bahasa resmi. Bahasa resmi inilah yang menarik perhatian pelamar, karena biasanya lembaga-lembaga pemerintah menggunakannya untuk penyampaian lowongan. Hal lain lagi yang bisa mencirikan atau paling tidak kita wajib waspada, perusahaan ini tidak pernah memberikan secara gamblang nama perusahaannya. Kalaupun disampaikan, satu kata di belakang nama perusahaan yaitu ‘berjangka’ atau ‘futures’ tidak ditampilkan. Lalu juga umumnya mereka tidak memberikan alamat pastinya hanya menggunakan kotak pos, seperti PO BOX. Sehingga menyulitkan pelamar mencari informasi lebih lanjut. Deskripsi perusahaan bergerak di bidang apa juga tidak disampaikan jelas, malah terkadang samar.

Seharusnya saat penyampaian lowongan pekerjaan seperti ini dijadikan kesempatan bagi perusahaan memperkenalkan edukasi tentang dunia investasi, citra dan image perusahaan. Tapi ternyata hal ini tidak dilakukan, malah terkesan tertutup dan sekali lagi disamarkan. Contohnya seperti kalimat yang terdapat pada pengantar lowongan : “Perusahaan penyedia bisnis Jasa Keuangan yang bekerja sama dengan Bank Nasional membuka kesempatan kepada penerimaan calon pegawai baru Bulan Mei 2011 untuk ditempatkan di Jakarta Pusat dengan persyaratan sebagai berikut ... “ Itu contoh pembukanya, contoh posisi yang ditawarkan mereka yaitu “Unit Pelaksanaan Fungsional/ GA 18 orang, Kepegawaian 19 orang, Biro Operasional Pendidikan/ Trainer 23 orang, Biro Pelayanan Masyarakat 17 orang, Administrasi Data 30 orang, Akuntansi dan Pembukuan 9 orang.” 

Posisi-posisi ini terkesan resmi dan meyakinkan, tetapi saat mengikuti proses seleksinya itu semua tidak ada. Lihat saja, posisi lowong yang ditawarkan begitu banyak? Pernahkah berpikir, perusahaan swasta ternama saja bila membuka lowongan hanya sedikit saja membuka posisi yang lowong, ini bisa sampai belasan orang. Lalu sebagai pembanding lainnya untuk lowongan lembaga pemerintah saja paling hanya 1-2 orang, begitu pula di industri perbankan. Atau kalau mungkin membuka lowongan sebanyak itu yang wajar untuk perusahaan manufaktur/ produksi/ pabrik. Kalaupun untuk marketing, biasanya tidak disampaikan angka dibutuhkan berapa. Kemudian yang membuat terkesan perusahaan macam ini tertutup adalah tidak ada nama identitas perusahaannya, yang disampaikan hanya PO BOX XXXX JKP XXXXX.

Pertanyaan sudah pasti muncul “Perusahaan apakah ini?” Lowongan macam ini selalu muncul setiap minggunya di Kompas, rubrik Karir. Karena media massa yang sering saya baca. Mungkin di media massa lainnya juga banyak. Contoh yang saya tulis di atas, itu saya kutip dari Kompas, 7 Mei 2011. Saya kutip karena ada kejanggalan di sana. Pengalaman saya dulu, lowongan yang ditampilkan juga mirip-mirip, sama juga dari Kompas. Namun sudah lama, jadi contoh lowongan itu sudah hilang. Saya ingat ada kalimat “ ... di bawah Kementerian Perdagangan ...” itu saja yang saya ingat, karena kalimat itu yang membuat saya terkecoh. Sama penggunaan bahasanya resmi dan posisi yang ditawarkan begitu banyak.

Itu awalnya, selanjutnnya saat proses pemanggilan. Kebetulan saya dulu dipanggil melalui telepon. Saat di telepon pun, nama perusahaan yang diberitahukan adalah kata-kata awalnya begini, contoh : “ ... anda diharapkan datang untuk interview di PT Solar Golf ...” (ini hanya contoh). Hanya itu saja yang disampaikan namanya, padahal masih ada satu kata lagi dibelakang nama PT itu, yaitu “Berjangka”. Disitu sudah terjadi proses pengelabuan. Untuk alamat sih diberikan secara detail supaya tidak tersesat saat cari alamat. Mungkin yang saya alami juga terjadi pada pelamar-palamar lainnya dan dilakukan perusahaan-perusahaan sejenis lainnya. Apalagi kalau masih satu group, sudah pasti modusnya mirip. Karena memang untuk perusahaan sejenis yang bermodal besar, mereka punya nama PT yang bermacam-macam tetapi mereka masih satu group dan bergerak di bidang yang sama. Posisi kantor mereka pun terkadang berpindah-pindah, meski ada juga yang tetap. Tetapi untuk wilayah Jakarta biasanya di sekitar Sudirman, Thamrin, Kuningan yang notabene kawasan perkantoran.

Selanjutnya, bila kita datang. Hal awal, sama seperti proses seleksi karyawan di perusahaan pada umumnya, interview dan tes. Di sini si pelamar sudah mulai diseleksi saat interview awal. Apabila si pelamar sudah pernah tahu perusahaan model ini, biasanya didiskualifikasi dengan sopan, misalnya “... nanti saudara/i akan dihubungi lagi 1-2 minggu ...”. Kalaupun memang sudah tahu dan memang ingin bergabung, mungkin mereka akan terima. Tetapi bagi yang tidak tahu, proses seleksi selanjutnya bisa dilakukan. Kemudian untuk pelamar yang kristis dan idealis otomatis tidak masuk, mereka sudah pasti akan didiskualifikasi dengan sopan pastinya. Yang diikutkan dalam proses seleksi adalah yang terlihat polos dan mudah dipengaruhi, dan tidak kritis tentunya. Karena kalau kritis mereka akan kerepotan, karena dari awal mereka sudah melakukan pengelabuan.

Proses selanjutnya adalah tes, tapi saya merasa ini hanya formalitas. Proses seleksi memang dilakukan pihak HRD perusahaan mereka, tetap dengan dampingan dari manager-manager yang akan menjadi koordinator pelamar-pelamar itu nantinya. Tesnya dikondisikan kita melamar sesuai yang kita lamar, tetapi sebenarnya tidak, itu hanya formalitas, semuanya akan diarahkan pada posisi yang sama yaitu marketer, untuk telemarketing.

Proses yang pernah saya ikuti sekitar 1-3 hari, hari selanjutnya sudah masuk ke dalam pola kerja mereka. Hari pertama itu dilakukan interview awal, seperti yang sudah saya paparkan tadi. Hari kedua, tes kemampuan, yang seperti saya bilang formalitas. Saat hari kedua tidak serta merta langsung tes, tetapi saat itu disampaikan tentang profil perusahaan.

Nah, sebenarnya saat di sini kita pelamar yang paham bisa mengundurkan diri baik sopan atau tidak (kabur misalnya). Tetapi banyaknya pelamar adalah polos atau tidak mengerti. Kebetulan saat itu saya tahu banyak teman-teman pelamar lain yang pura-pura ijin ke luar ternyata mereka kabur. Tapi saya memutuskan tetap ditempat, biar mereka yang mendiskualifikasi saya. Saya coba ikuti pemaparannya dan saya ambil sisi positif, itu ilmu buat saya. Saya bisa tahu tentang pasar komoditas berjangka ya dari sini, apa itu BAPPEBTI, BBJ (Bursa Berjangka Jakarta), KBI (Kliring Berjangka Indonesia) dsb. Di hari kedua ini, para pelamar juga diberi jamuan makan siang, enak sekali rupanya. Di sinilah proses pemanjaan, agar kita semakin disamarkan.

Hari ketiga, kita yang ikut itu diharuskan datang lagi besoknya. Untuk proses interview akhir. Sebenarnya lagi, di sini kesempatan kita bertanya pada orang lain di luar mereka, apakah akan lanjut atau tidak. Kalau saya memang dari awal saya penasaran dengan perusahaan macam ini. Saya memutuskan lanjut. Di hari ketiga ini, ceritanya pengumuman akhir diterima atau tidak. Di hari ketiga juga dilakukan simulasi trading yang semakin memanjakan kita bahwa di sini kita melakukan pekerjaan mudah dan dibayar.

Ujug-ujug saat wawancara, saat itu dengan manager yang akan menjadi manager saya, berkata : “... anda diterima, selamat ...”. Saya tidak sempat bertanya diterima sebagai apa, saya disuruh masuk ke ruangan meeting dan di sana ternyata menjadi ruang pemantau trading dan untuk bertelepon. Kita (pelamar) otomatis dinaungi perasaan bingung sebingung-bingungnya. Nah, ditengah kebingungan itu, kata-kata motivasi mulai disampaikan dari managernya sampai pimpinan manager-manager itu yang sudah berhasil tepatnya, yang telah punya lisens sebagai wakil pialang atau apalah namanya.

Kebetulan salah satu atasan manager-manager itu satu alumni dengan almamater saya, hanya dia berasal dari fakultas dan angkatan berbeda. Motivasi dan uang/ kekayaan menjadi topiknya. Saat penyampaian motivasi itu ada hal-hal yang saya tidak sependapat, apalagi itu diutarakan seorang lulusan almamater, yang jelas memegang suatu jati diri identitas almamater. Tapi saya tidak bisa berbuat banyak, apapun yang kita sampaikan pasti akan mental dengan kata-kata motivasi itu. Buat saya hanya sekedar tahu, ternyata ‘uang’ bisa merusak pola pikir seseorang.

Saya lanjutkan kembali, saat itu pula cara kerjanya mulai disampaikan secara samar, padahal sebenarnya di sana kita adalah marketing, atau telemarketing tepatnya. Tapi saya menyebut ‘marketer’. Nah, disini juga celah buat kita memilih lanjut atau tidak, kalau yang sudah sadar pasti besok tidak akan kembali, tetapi bagi yang sadar namun setengah bingung akan datang lagi besok. Saya pribadi jujur bingung, saya tahu saya juga sudah dikelabui, tapi saya memutuskan lanjut di sini, untuk cari tahu dan sumber pengalaman berharga. Itu kenapa saya bisa menyampaikan pengalaman saya ini, saya coba share agar pelamar-pelamar baru punya gambaran dan pilihan, dan menjadi tahu seperti  apa sebenarnya perusahaan ini.

Biasanya, seperti yang sudah dipaparkan sedikit sebelumnya bahwa manager-manager yang mewawancarai pelamar akan menjadi atasan kita. Marketing-marketing di perusahaan model ini dikoordinatori oleh seorang manajer, nah manajer ini yang bertugas memantau perkembangan serta memberikan dukungan semangat dan motivasi, meskipun juga saat di kelompok besar pencekok-kan motivasi terus dilakukan. Motivasi yang diberikan memang baik, tetapi motivasi ini diberikan untuk membutakan kita, agar kita semangat mencari nasabah agar mau invest sejumlah dana tertentu yang cukup besar tentunya, karena dari situlah pundi-pundi uang yang akan diperoleh. Motivasi ini selalu mengangkat tema ‘uang’, di sinilah ‘uang’ akan membutakan apa yang akan mereka lakukan. Soalnya bukan hanya sekedar si investor mau tanam dana dan kemudian dana itu di-trading-kan, bukan hanya itu. Tetapi sebenarnya yang harus diketahui adalah soal tanggung jawab atas dana itu, sebenarnya itu yang terpenting. Yang terjadi, saat investor sudah invest dana, sepertinya tanggung jawab itu hilang atau samar begitu saja, seakan-akan investor sudah tahu resiko bermain di sini dan apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti Loss, itu menjadi resiko investor/ nasabah.
Pola kerja yang terjadi, ini berdasarkan pengalaman saat saya masuk dalam industri ini, memang tidak lama, tetapi sedikit memberi gambaran bagaimana proses awal hingga marketer bekerja. Saat sudah resmi masuk dalam tim, biasanya pelamar-pelamar yang bingung dan dinyatakan diterima itu dimasukan dalam tim, tim-tim itu di bawah manajer masing-masing. Saat awal mulai diperkenalkan dunia kerja di sana. Kerja para marketer ini pertama adalah mengenai ‘data base’. Kedua adalah rajin-rajinlah mengontak ‘data base’ yang dimiliki guna memperkenalkan dan menyampaikan jasa perusahaan. Ketiga, pembuatan janji untuk bertemu langsung face-to-face dengan calon investor/ nasabah. Keempat, dilanjutkan follow up, dan selanjutnya bila deal, lanjut ke proses legalisasi signment kontrak. Bila no deal, simpan kembali calon investor/ nasabah itu dalam ‘data base’ untuk kemudian digunakan kembali lain waktu, siapa tahu lain waktu berubah pikiran.

Penjelasan pertama mengenai ‘data base’, data base ini merupakan kumpulan nama, alamat, dan yang terpenting nomor yang bisa dihubungi, baik handphone atau telepon rumah atau bahkan telepon kantor. Data base ini tentunya adalah data calon investor/ nasabah yang menjadi target pasar. Sudah pasti yang ada dalam data base adalah orang-orang kelas menengah hingga atas, kelas gold hingga platinum. Mereka menjadi target karena kekayaannya. Bisa saja pejabat, pengusaha, artis, politisi, atau mungkin kalau berhasil presiden sekalipun. Data base ini diperoleh dari banyak hal, relasi marketer itu sendiri, atau dari jual beli data base antar marketer-marketer elit lainnya pada peruahaan dengan bidang yang berbeda, biasanya dari marketer kartu kredit atau asuransi, dari karyawan yang bertugas memegang data base konsumennya biasanya di dunia perbankan atau asuransi. Sebenarnya dari data base ini sudah jadi sumber pelanggaran, karena penyampaian informasi konsumen bukan untuk kepentingan yang seharusnya adalah tindakan pelanggaran hukum, tetapi memang hal ini terjadi di sini. Balik lagi orang-orang dalam sistem ini pasti akan dengan segera menyangkalnya. Semakin kaya akan data base, peluang marketer mendapat ‘kakap’ atau ‘mangsa’ semakin besar. Tapi belum tentu juga, data base yang berkualitaslah yang terpenting. Berkualitas dalam arti data base itu interest dengan yang akan mereka tawarkan.

Proses kedua, mengontak/ menghubungi data base tersebut. Hubungi nomor HP, itu yang paling mudah, karena akan langsung kontak dengan calon investor/ nasabah. Di sini mulai pintar-pintar mulut berbicara. Memang tidak semua marketer pintar bicara, tapi prinsip yang mereka ajarkan adalah “lihat/ amati, pelajari, tiru atau modifikasi, kemudian lakukan”. Lama-lama marketer akan terbiasa dan dengan caranya sendiri berkomunikasi dengan calon nasabah agar nasabah tertarik dengan jasa yang ditawarkan. Di sini saya merasa ada hal kesalahan, itu menurut saya, yakni selalu membawa-bawa nama lembaga terkait, contoh kalimat yang biasa digunakan : “ ... kami berada di bawah Kementerian Perdagangan bermaksud memperkenalkan ... “ Kementerian Perdagangan selalu di bawa, itu pengalaman saya saat itu. Entah sekarang, mungkin sudah ada sedikit modifikasi, karena terlalu sering menggunakan kata yang sama akan menimbulkan kesan jenuh. Penyebutan lembaga negara ini mungkin bertujuan agar calon nasabah sedikit tenang dan mau mendengarkan kalimat-kalimat selanjutnya dari apa yang akan disampaikan.

Proses ketiga, pembicaraan awal di telepon itu hanya permulaan, karena proses terpenting selanjutnya sebenarnya adalah di pertemuan dengan calon nasabah. Karena di sinilah kemampuan melihat kapasitas calon nasabah, kemudian dilanjutkan dengan ‘merayu’, meyakinkan, dan mengajak calon nasabah untuk ikut dalam penawaran ini. Bila saat pertemuan berdasarkan pengamatan tidak memenuhi kualifikasi, biasanya pembahasan lebih lanjut tidak dilakukan, karena bagi mereka hanya menghabiskan waktu dan tenaga. Dan nama nasabah itu mungkin akan masuk daftar black list/ not qualified. Dulu saya pernah mendengar istilah “probing”. Dari pembicaraan itu bisa dilihat apakah calon nasabah interest atau tidak serta qualifed atau tidak.

Keempat, dari hasil pertemuan itu, kemudian dilakukan follow up, apabila calon nasabah interest dan deal dengan penawaran itu, akan dilanjutkan dengan pemaparan lebih lanjut serta penandatanganan kontrak-kontrak tertentu, dalam hal ini saya belum pernah melihat langsung prosesnya, hanya saya mendengar dari pembicaraan manager. Tetapi bila calon nasabah not interest, calon nasabah akan kembali masuk daftar data base untuk suatu saat dihubungi kembali.

Proses selanjutnya mungkin ke proses trading. Mengenai jalannya proses ini saya belum bisa mengamati langsung, karena saya belum sampai tahap ini. Tetapi berdasarkan pengamatan saya saat masih dalam sistem itu, proses trading ini tetap dikomunikasikan dengan si nasabah. Ada dua pilihan, bila nasabah ingin men-trading sendiri silakan dengan tetap di pandu si pialangnya. Atau bisa juga untuk urusan men-tradingkan ada di tangan pialang dengan tetap berkomunikasi dengan nasabah. Cuma bila nasabah men-trading sendiri resikonya otomatis sudah berada di tangan nasabah. Pialang akan dengan senang hati, karena bebannya akan berkurang apabila terjadi hal yang tidak diinginkan.

Semua proses trading dilakukan di depan layar komputer notebook atau perangkat komputer lainnya, sistem klik buy or sell. Sebenarnya tidak asal klik saja, ada analisis tertentu, agar pilihan buy or sell tidak salah dan bisa memberikan keuntungan maksimal. Hal yang terlihat mudah tetapi sebenarnya sulit, tetapi hal ini yang terkadang terlalu digampangkan saat menyampaian penawaran terhadap calon nasabah yang akhirnya terkadang membuat calon nasabah terkecoh dengan keuntungan/ profit-nya. Analis pasar dan serta dengan mengamati pergerakan pasar yang diperlukan serta intuisi si pialang. Bagi pialang yang berpengalaman hal ini sudah jelas mereka kuasai. Tetapi bagi awam hal ini hal baru, keberuntunganlah yang harus dimiliki bagi yang awam.

Secara umum, gambaran cara kerjanya seperti itu berdasarkan saya amati selama saya masih dalam lingkungan salah satu perusahaan macam ini. Memang ada hal detail lainnya, tetapi terlalu panjang diceritakan, dan yang saya sampaikan atau share adalah berdasarkan pengamatan yang terlihat. Semoga bisa menjadi sumber informasi, tetapi bukan patokan, karena seiring perkembangan waktu cara kerjanya mungkin ada modifikasi. Hanya untuk umumnya sama, mereka menjual jasa. Karena sekali lagi, bagi kita yang ingin ‘main’ dalam dunia seperti ini harus melalui perusahaan macam ini, disitulah peran perusahaan ini. Ini yang mereka (manager) katakan kala itu.

Petinggi manager itu memang bukan orang sembarangan, mereka terdaftar di lembaga BAPPEBTI, mereka punya ijin/ lisensi tertentu sebagai pialang atau semacamnya. Nama mereka bisa dicari di sana. Hanya untuk marketer  belum terdaftar, karena mereka hanya bertugas menawarkan saja. Untuk menjadi terlisensi seperti mereka ada tes khususnya, dan itu semua diatur resmi dan terdaftar.

Pengalaman saya ini hanya sebagian kecil, masih banyak pengalaman-pengalaman lainnya yang banyak di sampaikan di forum dunia maya, berikut ini saya sampaikan link terkait, anda bisa baca sendiri, bandingkan, dan resapi adakah yang salah dari sistem rekrutmen perusahaan ini?

Apa yang disampaikan di sini supaya calon karyawan lebih sadar apa yang dilamarnya. Jika mau lanjut dan cocok dengan cara kerja dan rekrutmennya, ya lanjutkan. Jika sudah cocok, edukasikanlah ke masyarakat lain sisi positifnya. Jika tidak cocok, hentikan prosesnya sejak awal supaya tidak buang waktu. Supaya kedepannya tidak ada yang merasa dibohongi dengan sistem rekrutmen seperti ini.

Sharing positif negatif bisa dilanjutkan di bawah. Saya berharap, ada edukasi dari yang paham soal rekrutmen yang benar seperti apa. Jika yang sudah lama berkecimpung di dalam, lihat lebih objektif apakah layak sistem rekrutmen seperti ini. Jadi biar terbukalah, gak perlu ditutupi. Komentar di bawah ini bisa jadi sarana diskusi, biar pembaca yang menarik kesimpulannya. -cpr-

Link Rujukan :
Forum Detik dot Com-Jangan pernah berhubungan dengan perusahaan berjangka/ futures diakses 13 Mei 2011

Posting Komentar

28 Komentar

  1. Saya sudah lama bergelut di bidang ini, kayaknya anda masih belum paham, coba adna konsultasi dengan Bappebti langsung. Saran saya jangan asal posting apa lagi postingan tidak 100 % benar.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pas nya berapa deh kalau gk 100%, yg bnr mana yg gk bnr mana, sxan dong dijabarkan di kolom ini, biar lebih mendidik. Jgn sepotong-potong kaya lagi BAB.

      Justru malah bagus ada yang memberikan second opinion based pengalaman dari sisi lain. Saya malah senang dapat tambahan informasi dan meluruskan pandangan.

      Hapus
  2. oh gto gwa udah tau kog..... bro tnang ajh ak gk ketipu ak udh pglman di bidang ini

    BalasHapus
  3. Cara rekrutmen ny yg gk trbuka sejak awl, iti yg jd prmslhn, knp tdk open sj sjk awal. Buat yg sdh bergelut d bidangnya, berikan edukasi dong, bkn cm komen thok!

    BalasHapus
  4. Saya baru2 ini kerja di perusahan futures gt,awal nya sih drop cv dlm bidang admin ehh tau2 nya keterima,otomatis saya seneng bgt, tapi ternyata saya malah ditempatin di bidang telemarketing gitu. Saya sebenernya ga minat marketing ato lebih tepat nya ga bisa :( tapi karna butuh kerjaan yudh saya terima. Setiap brifing uang selalu jadi topik utamanya,maaf aja nih tapi kesannya kek pencucian otak gt, kita dibikin terlena dgn komisi yg dibicarakan. Dan lagi nyari nasabah itu susah nya minta ampun :( lalu saya mutusin buat resign. Saran aja nih ya, kerja di bisnis ini jgn polos2 amat,ntr gampang di bego2 in lagi 🙏

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya setidaknya sama yang dirasakan, tapi jika emang feelnya dibidang ini saya rasa sih bisa enjoy. Hanya terkadang tidak suka di awalnya yang terkesan mengecoh.

      Tapi biasanya yang sudah berkecimpung di dunia ini pasti mengelak dan membantah dan mengeles, biasalah mereka tidak realistis dan sulit objektif.

      Hendaknya jika memang baik, terbuka saja lebih baik, tidak perlu mengecoh pelamar. Gitu saja sih.

      Hapus
  5. Mau nanya mas, di tulisan mas ada penjelasan "Kalaupun memang sudah tahu dan memang ingin bergabung, mungkin mereka akan terima" dan ada juga tulisan "yg idealis dan kritis biasanya di diskualifikasi secara sopan.." apakah saat interview hari pertama itu si pelamar memang ditanya secara gamblang ttg keputusannya mau bergabung dengan perusahaan atau tidak, atau bagaimana mas? Mohon sharingnya hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waktu dulu sih ya, dari beberapa yang datang tidak semuanya diterima. Memang ada tahap interview itu, jadi yang tidak dipanggil lagi ya tidak lanjut. Nah yang dipanggil lagi itu kalau tidak salah memang dijelaskan, soal lamaran awal sesuai lowongan itu, entah sudah terisi atau bagaimana, biasalah itu bahasa rekrutmen, mengelesnya.

      Saat itu apalagi polosnya lulusan baru, gak terlalu ngeh. Baru setelah mendapat pengalaman cerita dari rekan-rekan lain baru deh dapat kesimpulan.

      Yang idealis dan kritis itu biasa ya rese yang sudah tahu minatnya bukan di situ, itu pasti sudah pasti tidak dijaring mereka.

      Waktu setelah diterima, sebenarnya kalau gak mau lanjut sih bisa mundur aja gak usah balik lagi.

      Intinya kalau soal ditanya gamblang, bagi pelamar baru mau kerja itu pikirannya hanya ingin kerja, jadi soal analisa ini itu mereka gak pikirkan saat itu.

      Intinya begini saja, cara melamarnya itu beda dengan proses rekrutmen perusahaan normal gitu deh, yang jelas apa yang ditawarkan apa yang dilamar itu jelas. Biasanya kalau ditawarkan 2nd choice itu biasanya nanti prosesnya akan ada lagi. Tidak serta merta langsung dialihkan begitu saja. Kalau yang saya bahas di atas itu menurut saya beda dengan yang umum, hasil tanya sama yang sudah biasa lamar-lamar pekerjaan saat saya mulai membuat catatan ini.

      Memang begitu kali ya cara mereka menjaring jiwa-jiwa penuh tantangan di dunia pialang. Bagi yang berminat ya lanjutkan, bagi yang tidak bisa sharing saja, supaya yang jiwa nya tidak ke sana ya tidak buang waktu di sana. Buat yang mau lanjut, ya semangat maju terus. Itu saja sih ;) saya lebih suka buka-bukaan saja sih, enak gak enak, baik buruknya, supaya tidak menyesal di belakang.

      Hapus
  6. Saya awalnya kerja di perusahaan pialang merasa aneh soalnya jobdesc di iklan sma waktu interview beda , tapi saya coba tekuni pekerjaan ini lama kelamaan insyallah Saya betah kerja di perusahaan ini lumayan penghasilan saya sebulan diatas 25 juta

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benarkah :)
      Ya syukurlah, bisa cocok dan menghasilkan.
      Hanya sayang sj, jrg ada yg mw berbagi ttg keberhasilan.
      Mybe bs jd krn ego, biarlah menikmati sndiri.
      Alangkah baiknya berbagi yg baik kpd ssma, atau adik2 yg msh brpikiran skeptis pd pekerjaan spekulan.

      Hapus
  7. Saya mau nanya dong, kalo kerja di perusahaan pialang gt kalo ga dapet nasabah tetep digaji atau ngga?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pengalaman dulu sih, katanya kalau sudah lolos seleksi itu 1000K per bulan, hanya itu. Tapi itu juga tidak tahu benar apa tidak, soalnya ada teman seangkatan yang coba bertahan beberapa bulan pun tidak digaji, padahal sudah dapatkan nasabah.


      Ya ini kan dari pengalaman saya yang skeptis, entah bagi mereka yang sudah terjun dan merasakan. Tapi mereka jarang buka-bukaan, seringnya enaknya saja yang disampaikan, kalau gak enak mereka simpan sendiri. Padahal penting juga dibagi.

      Balik lagi, dalam kegiatan mereka itu anti yang namanya pesimis, jadi menceritakan kegagalan dipastikan anti bagi mereka, yang ada hanya berhasil berhasil dan berhasil.


      Sulit sih dapat informasi yang objektif dalam hal ini. Sampai saat ini nara sumbernya belum ada yang objektif, termasuk ya saya hahaha, karena saya masih skeptis sampai saat ini, karena cara mereka dalam mencari personel2 baru yang tidak open.

      Hapus
  8. Senin depan saya akan coba kerja di perusahaan pialang. Mungkin saya akan share pengalaman setelah nanti satu bulan kerja, apakah digaji atau tidaknya. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semangat ya hahaha
      Ditunggu share nya ... :)
      Nanti share di sini

      Hapus
  9. Hai, kebetulan saya tergabung dgn salah satu perusahaan tsb. Memang kita di iming2i dengan komisi yang besar dan segala tentang uang. Semacam brain wash setiap hr. Ada baiknya jika proses rekruitmen dilakukan scr transparan. Saya perantau. Datang dr jauh. Org tua saya sangat senang dan bangga ketika mendengar saya mendapat pekerjaan. Namun mereka tidak tahu bidang apa yg sy geluti dan gimana prosesnya. Sekarang saya kecewa. Dan bingung gimana cara jelasin ke org tua saya.
    Jujur aja, tertekan bgt. Tiap hari kerja, ongkos pulang pergi. Tapi gaji pokok ga seberapa. Mau ga mau ngarepin komisi.
    Awalnya saya optimis banget. Tp lama2, setelah sy cari tau lebih lanjut, ternyata trading itu ga sembarangan dan perlu pengalaman tahunan.
    Jadi nawarin nya pun ga gampang.
    Skrg lagi bingung guys, hidup terus berlanjut dan butuh biaya. Sementara perusahaan2 ky gitu dengan gampangnya mempermainkan para pengangguran. Hft.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, ini karena kurang transparan sih dalam rekrutmen ;) meski ada yang berhasil dibidang ini, jika memang passion nya di sana.
      Kalau menurut sy, stop saja dari awal, sy dulu sudah merasakannya, sy stop dan sy mulai lagi dari nol, pengalaman jadi guru yang baik koq, dari sana juga kita bisa jalin relasi antar sesama 'korban', karena yang seperti dirimu gak cuma seorang koq.

      Keep spirit ;p
      Biarlah orasi semangat yang mereka kemukakan setiap pagi jadi semangat buat mereka2 saja, ambil yg baik sj dri orasi semangat pagi yg mereka dengungkan setiap hari, tapi tdk untuk berladang di sana.

      Goodluck ;)

      Hapus
  10. Gan semua yg agan tulis disini benar... Mulai dari job desck yg berubah jadi marketing... Pengumpulan data base, penelponan dan lain²... Ceritanya hari rabu 18-09-2019 saya melamar di salah satu perusahaan futures... Pertama itu saya interview.. sebelum datang ke kantornya saya browsing2 dulu dong tentang perusahaan ini dan pt idi bergelut di bidang apa... dan disitu saya banyak melihat opini² negatifnya daripada positifnya... namun setelah saya pilah2 kok ada yg janggal... pt yg akan saya lamar itu hanya ada 1 kantor di sby tapi ini di komen blog² orang kok ada yg disuruh interview di pt yg sama tapi beda kantor... ( misalnya kantor yg asli kantor A.. tetapi ada yg disuruh datang di kantor B, C dll ) saya mulai berfikiran ppsitif mungkin itu pt bodong yg mengatasnamakan pt futures tsb dengan kedok peniouan.. dan orng2 yg nulis opini² negatif di internet mungkin karena hal tsb... so saya memutuskan untuk datang ke kantor pusatnya di sby....esoknya saya coba datneg tapikrn saya terlambat saya langsung dimasukan ke ruang tes ( interview hanya disuruh naruh CV ).
    Di ruang tes ya saya kira tesnya normal² aja sih... Mulai hari kedua tes saya mulai ada kecurigaan... Sehabis tes phsyco semua langsung disuruh menemui WRBnya masing² untuk kelanjutan.. saya mulai curiga kok diterima semua yaa.. terus tes selama 2 hari itu buat apa?.. berbagai pertanyaan pertanyaan tentang kejanggalan pt ini mulai mendengung di pagi, siang malem...
    Esoknya pas hari senin tanggal 23 sep 2019 saya pergi ke kantor untuk menhikuti training... Tapi kok jumlah karyawan baru malah sedikit ya... Pikiran saya menjadi2 .. (dan saya baca2 juga bahwa akhirnya semua akan jadi telemarketing ) nah akhirnya menjadi kenyataan deh jadi marketing wkwkwk.
    Disitu saya disuruh menulis sebuah data yg berisikan nama, alamat, profile, no telp dan jenis ( R1 = saudara/ teman/ siapapun yg kita kenal dan mereka juga kenal kita, R2 = referensi dari R1, dan yg ketiga R3 = data blank...) Nah saya yg tipikal introvert disuruh ngomong sama org asing yg nggk saya kenal kayak gmn gitu wkwkwk ( kadang saja saya ngerasa gmn gitu ngomobg sama temen lama yg udah lost contact.. dan ini disuruh menghubungi temen/keluarga dll yg berhubunagan dengan R1.. 1 hari pus selesai.. saya langsung ngomong sama mbk saya tentang perusahaan ini... Dan mbk saya juga pernah kerja di pt futures tapi nggk dibayar.. so mbk saya nyuruh keluar aja... Tapi saya sedikit tertarik sama PT ini.. saya rencananya sih saya kalo udh kerja sambil kuliah malem.. krn cita² saya pengen dapat beasiswa S2 di U.K dan bekerja disana kalo bisa... Tpi ya gmna ya.. ini disuruh cari nasabah dari R1, R2 dan R3.. dan parahnya yg ngelamar sampe ada yg dari madiun, solo, tuban, madura yg rumahnya jauh2 dan ngekok juga....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih sharingnya. Kembali ke pilihan sih, buat yang minatnya di bidang ini ya silakan. Tapi sayangnya rekrutmen ini tidak terbuka.
      Hanya saja mereka yang cocok di bidang ini jika berkomentar tidak memberikan edukasi, justru malah membenarkan apa yang mereka lakukan dalam proses rekrutmen.

      Semoga sharingnya bisa membantu yang lain, supaya tidak terjebak pada pilihan yang sama2, jika sudah jelas apa yang mau dipilih, keputusan dikembalikan ke yang bersangkutan. Sekali lagi terima kasih sharingnya.

      Hapus
  11. Saya ngelamar di salah satu perusahaan berjangka. Awalnya saya nggak tau seperti apa PT itu. Waktu pertama kali mau masukin lamaran saya malah langsung disuruh test dan sorenya dapat sms lolos untuk test lanjutan. Anehnya banyak sekali yg lulus test tahap 1. Disitu saya mulai pesimis karena saya rasa saingan nya banyak. Akhirnya saya ikut untuk test tahap 2 dan saya pun lolos lagi, seneng kan rasanya. Trus saya baca deh artikel2 tentang perusahaan berjangka, dan nggak sengaja baca artikel ini. Alhamdulillah saya dikasih pandangan sama Tuhan. Karena memang dari awal saya sudah merasa aneh dengan proses perekrutannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tidak diceritakan proses rekrutmennya. Sekedar saya ingin tahu apakah sudah ada perbaikan dari cara mereka merekrut karyawan.
      Soalnya terkadang ada saya yang pro dengan cara mereka itu membenarkan apa yang mereka lakukan dan mereka menganggap itu sah-sah saja. Supaya lebih objektif, kalau bisa sih sharing sekalian apa yang dialami.

      Supaya apa, kelemahan rekrutmen perusahaan sejenisnya ini bisa diperbaiki supaya rekrutmennya NORMAL. Biar tidak ada debat kusir sih.
      Thx sudah komen walau unkown hehehe

      Hapus
  12. Baru hari ini dong terjadi huhu :(
    Awalnya krn terlalu ambisius cari kerja. Baca di medsos ada lowongan. Bnr bgt kta masnya, pengumuman lowongannya terkesan samar,soalnya biasanya kalau ada lowongan pasti ada di situs yg khusus untuk posting lowongan kerja di daerah sini,dann benar sekali di lowongan tidak disebutkan embel embel "berjangka"nya huhuuu. Awalnya ga curiga yaa. Setelah sampai di tmptnya langsung di interview, sbnrnya sy jg sdh kepikiran kenapa langsung interview biasanya proses tekruitment itu kan test dlu. Setelah interview di arahkan untuk ikut training hari itu juga. Masuk ruangan sendirian,sambil nunggu peserta lain. Saat sendirian nunggu tadi nih iseng iseng googling tentang PT itu, dan mulai tumbuh rasa curiga terus searching dgn keyword "bekerja di perusahaan berjangka". Benar sekali!!! Banyak baca pengalaman2 org lain di perusahaan yg sejenis. Termasuk yg sy baca disini. Saya langsung bingung dong gmn caranya kabur hahaha. Tp setelah itu sya di wawancara lagi dgn manager yg nantinya akan menjadi atasan saya. Lagi-lagi,benar. Walaupun sya ambil posisi CS tp seolah2 sya dipaksa untuk mengambil posisi telemarketing dgn alasan sya masih fresh graduate. Tp sya ttp bilang CS saja. Kemudian sya disuruh esok hari kesana lagi untuk diberi tahu kisi2 test psikotest untuk hari senin. Yakali mau test kok dikasih tahu kisi2nya :v
    Dan akhirnya saya "iya"in aja terus pulang deh.
    Pulang membaca artikel ini sambil tiduran dan semakin bulat untuk ga kembali lagi kesana. Terimakasih:)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dulu, sy seperti mas nya ini, hanya sj tidak banyak informasi yang bisa sy peroleh waktu itu, dan saat itu masih polos.
      Setelah paham sedikit, dan gerak-geriknya seperti itu, ada ketidakterbukaan di sana, mulailah sy buat catatan ini, supaya tidak ada yang merasa "terbohongi".

      Sy inginnya, jika memang perusahaan jenis ini, mau cari karyawan, carilah yang freelancer, jgn yang mau hidup bekerja dan menggantungkan hidup di sini. Ini gambling, meski ada ilmunya, tapi ini gambling. Gak semua orang bisa dan cocok di bidang ini.

      Hendaknya membuka khusus bagi mereka yang senang dengan adrenalin.
      Sy senang ada yang sharing keberhasilannya di bidang ini yang nyata, sehingga bisa mengedukasi. Tapi tetap lah sadar bahwa cara nya mencari karyawan ini kurang tepat.

      Semoga catatan ini bisa menyaring banyak orang, baik yang sukses di bisnis ini dan yang merasa terbohongi.

      Hapus
  13. Hei..
    Hari ini barusan interview. Sama persis dengan sharing kalian2.
    Liat info loker di sosmed, dan karena yang share adalah adik kelas. Saya merasa percaya saja.
    Keadaan saya saat ini masih bekerja di perusahaan distributor selama 7 tahun ,karena fee tidak ada peningkatan signifikan, saya memutuskan utk cari2 loker.
    Agak aneh sih, pas mau contact ke adik kelas ,dia tidak sebut nama PT lengkapnya. Dan hanya bilang bergerak di "Perdagangan".
    Tidak disebut dagang apa. Info sangat minim.
    Apalagi langsung interview dan bawa Cv.
    Spekulasi saya itu adalah MLM. Tapi yaudah , karena penasaran, dan kantornya di gedung perkantoran grade A. Saya merasa yaudah, itung2 pengalaman.

    Apesnya, emang udah ga diijinin sama yang diatas. Hujan gede, cari ojol susah, bahkan ojol ban kempes. Akhirnya saya telat 30 menit dari waktu yg telah dijanjikan.

    Pas masuk, mewah. Layaknya perusahaan kelas elite. Saya berpikir oh mungkin bukan MLM. Dan saya juga sudah berpengalaman kecebur di MLM karena dulu pas remaja masih polos. Jd harusnya skrg udah ga polos2 amatlah dengan bisnis2 tsb.

    Saya isi psikotes. Anehnya lembar psikotes sudah diisi. Seakan kita bisa ambil jawaban dari isian tsb. Lalu interview.

    Semalam sebelum interview,gak nemu nama PT yang dimaksud dalam sosmed adik kelas saya. Akhirnya saya tau, saat di dilembar interview nama PT tsb. Dan saya langsunh googling..

    Hasilnya yang muncul di artikel adalah banyakan negatif. Ciut hati deh. Sudah mimpi bisa dapat kerjaan baru eh malah begini. But its okay ,saya tidak akan kabur saat itu. Kecuali mereka mencoba prospek saya,mungkin saya akan cari alasan.

    Jujur, 8 tahun hidup didunia kerja dibidang perdagangan,baru tau sih soal perdagangan saham dll lah.. cuma kaya dari awal sudah ga sreg, karena saya cukup kritis. Saya ga terima aja di kelabui dengan nama PT tsb yang ujung2nya perusahaan berjangka..

    Akhirnya karena HRD nya tau saya orang yg sudah punya pengalaman, dan kristis. Apalagi saya tanya fasilitas apa yg didapat karyawan berupa asuransi , hrd nya jawabnya lamaaaaaa banget mikir kerassss .. ampun. Dan ujung2nya menjawab "BPJS" . Dalem hati jleb banget kok perusahaan besar ,cover kesehatan karyawan pake bpjs aja ? Akhinya saya bertanya kembali apakah ada asuransi lainnya ? Dia jawab " ada" saya tanya apa ? Hrd tsb mikir keras...dan hemm... panjanggg . Dia jawab "jamsostek" dalem hati apa bedanya bpjs sama jamsostek. Sekelas perusahaan ini, kok ga ada asuransi swasta yang dipakai.

    Pokoknya saya sangat kritis ke hrdnya. Dan bertanya detail. Dan memang dari saat tes saya udh fix gak respect. Tapi saya tetap sopan dan menjalani sampai akhir karena rasa penasaran dan mau nanya2 ke HRD nya. Apalagi saya ini termasuk pekerja yang butuh gaji bulanan utk keluarga, bukan gambling atau sekedar cari pengalaman. So , ga ada salahnya utk bertanya apakah perusahaan tsb akan pindah domisili atau gedung lain,karena yg saya tau biasanya perusahaan berjangka memanh suka berpindah tempat. Biasanya tempat2 perkantoran elite.

    Ps: pas lagi interview, banyak anak muda. Fresh graduate dari univ. Ada juga yg masih polos2 kaya baru pertama kerja atau 1 tahun kerja. Mereka saling bertanya dapat info dari mana. Dan nama pt nya apa. Ternyata ada yanh mendapat nama PT nya salah kaprah. Jadi sudah fix. Orang yg memberi info pun sudah mengelabui calon interviewnya. Karena kasihan , kalo sampai mereka wasting time di kantor seperti ini. Saya suruh mereka googling aja nama PT tsb. Ternyata dari mrk juga sudah ga respect karena tau perusahaan itu bergerak dibidang apa..

    But , buat kalian yang emang ga suka rutinitas dan suka tantangan, maybe cocok ya .
    Tapi Big No utk saya yang memang kebutuhan hidupnya selalu ada tiap bulan, ga habis pikir aja kalo sebulan ga digaji padahal kita udah usaha utk kerja :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oh iya. Jangan terkecoh dengan penampilan2 mereka. Yang terkesan parlente dll.. jauh lebih baik bekerja di tempat yang pasti . Menjamin hidup kita dan keluarga. Dan kerja jangan terkecoh dengan diimingi2 uang besar. Jauh lebih baik kerja di tempat biasa saja, walaupun memang perusahaan itu gedungnya mentereng, dan seperti impian. Apalagi untuk yg baru lulus dan belum pernah bekerja. ( ga apa juga sih , kan pengalaman )
      Tapi ada baiknya, simbiosis mutualisme. Kerja disuruh bayar yah jangan mau. Apalagi kerja gak dibayar :)

      Hapus
    2. Iya ini yang jadi kegelisahan bersama, pertanyaan nya "WHY".
      Kenapa sih, proses rekrutmennya tidak terbuka, harus sembunyi-sembunyi, tidak mau open mind, ini sih terkesan sembunyi-sembunyi.

      Harapannya dengan catatan ini bisa jadi bahan diskusi, inilah pengalaman kita-kita yang merasa "terkecoh". Perlu ada edukasi yang baik dari perusahaan ini, atau mungkin lembaga resmi pemerintah yang menaungi perusahaan-perusahaan ini, bahwa sesungguhnya seperti inilah perusahaan perdagangan berjangka ini, dari sisi karyawan/rekrutmen/HR nya.

      Ya semoga, 2020 nanti ada kemajuan, mudah-mudahan yang komen di sini nanti punya cerita yang berbeda, menjadi yang sukses dari pekerjaan ini, atau menceritakan pola rekrutmennya yang lebih transparan dan tidak terkesan "tepu-tepu". #semoga

      Hapus
  14. Saya baru aja ngelamar di perusahaan ini,dan akan mulai kerja besok Senin.
    Semua info yg di tulis di komentar saya rasa benar.
    Tapi saya memang sedang butuh sekali pekerjaan n berharap dapat gaji bulanan.
    Saya gak tertarik dan tergiur dengan bonus n tips.yang saya harapkan adalah gaji bulanan saya pasti di bayarkan ke saya.tpi saya cari" info ada yang bilang keluar ada yg bilang gak di bayar.
    Kalok bulanannya keluar meski tanpa bonus saya akan lanjut.tpi kalok gk di bayar saya ingin cari kerjaan yang Laen,terus terang kehidupan di ibukota ini besar.jangankan sebulan,sehari kita gk di bayar aja ruginya setengah mati.
    Oleh sebab itu tolong dong infonya,soalnya atasan/menyeger saya bilangnya gaji pokok tetap keluar meskipun tidak dapat investor

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tinggal dipastikan sj besok dan hari-hari berjalan seperti apa.
      Biasanya, perusahaan normal, yang memberikan gaji per bulan meskipun kecil, pasti akan mempersyaratkan banyak hal HRD, copy KK, KTP, surat pernyataan ini itu, copy buku tabungan, foto dll. Semua itu adalah syarat HRD dalam mendata karyawannya. Bahkan karyawan 3 bulanan saja datanya begitu lengkap.

      Sekarang, jika selama beberapa hari ke depan, tidak ada proses itu, mungkin kamu bisa menyangsikan apakah benar akan digaji normal.

      Sy jujur masih sangsi. Tapi, mungkin jika kamu mendapatkan apa yang berbeda, sharinglah, supaya banyak orang terbantu.

      Tetap semangat ;) ibukota memang berat, saya pernah berada di posisi itu dulu, tetap semangat, berdoa dan berusaha. Itu pesan yang masih sy ingat waktu sy di posisi itu.

      Hapus

Tinggalkan jejak, jika anda mampir ;p Terima kasih atas kunjungannya - cocoper6