Aroma Laut : “Ketenangangan”

Laut, ini merupakan lokasi yang selalu membuat saya nyaman. Di sinilah saya bisa berjam-jam duduk, melihat dan menikmati keindahan lautan, meski hanya duduk di tepian. Laut memberikan sesuatu ketenangan, tidak sekedar tenang tanpa ada apa-apanya, tetapi di sini saya bisa merasa benar-benar nyaman. Berbeda bila saya duduk menikmati alam pegunungandi tepi sebuah danau misalnya. Memang keduanya menyajikan ketenangan, dan pemandangan yang berhubungan dengan air juga, namun ketenangan di pegunungan tidak membuat saya nyaman. Karena khawatir ‘kesambet’, ya maklum di pegunungan isinya kan makluk ashral semua. Ha3x ... Kalau di laut, itu makluk macam itu tidak betah, kenapa? Karena mereka bakal masuk angin kalau lama-lama di sana, repotkan kalau mereka masuk angin, nanti malam tidak bisa bertugas melakukan penampakan. Ha3x ...
Pemandangan laut kala sore di Ancol, Jakarta. 7 Mei 2011
Suasana laut sekali lagi selalu menyajikan ketenangan, meskipun di sana ada keriuhan aktivitas orang-orang, atau aktivitas nelayan, aktivitas pelabuhan, kapal-kapal bongkar muat, buruh-buruh pekerja pelabuhan, kemudian riuh deburan ombak, tetapi ketenangan yang saya cari tetap saya rasakan. Riuhnya aktivitas yang ada di sana malah menjadi pemandangan pendukung. Di tepi laut, selain ketenangan, yang disajikan lainnya adalah sepoi-sepoi angin laut, angin ini terus berhembus. Angin inilah yang sebenarnya membuat suasana hati adem, damai, apalagi saat hati sedang panas dengan masalah-masalah yang ada. Buat saya pribadi, bila kepala sedang penat dengan segala masalahnya, duduklah di tepi laut, meski tidak membantu menyelesaikan masalah tapi membantu kita menurunkan tensi, agar pikiran bisa sedikit jernih menyikapi masalah tersebut. Biarlah masalah yang ada, perasaan galau-kalut dsb, terbawa sepoi-sepoi angin.
Buat saya pribadi, meski di tempat ini hanya menyuguhkan horizon, air, gulungan ombak, dan angin sepoi-sepoi tidak membuat saya bosan, meski hanya duduk diam memandang itu semua. Malah yang muncul rasa penasaran, akan kehidupan macam apa yang ada di bawah permukaan air? Ada ikan apa saja? Lalu, mereka mencari makan seperti apa? Dsb.
Mungkin bagi orang lain yang melihat/ mendengar apa yang saya lakukan akan bertanya : “Ngapain juga cuma duduk diam di situ? Apa tidak bosan?” Tetapi sekali lagi, buat saya laut punya segalanya yang membuat saya lebih tenang, ketenangan buat saya lebih penting dari kata ‘bosan’. Yang saya pelajari dari laut, baja/ batu karang sekeras apapun, lama-lama akan rapuh terkikis oleh gempuran ombak lautan. Saya sadar, saya adalah orang yang keras, oleh karena itu, di sinilah tempat dimana sisi keras saya coba untuk sedikit-demi-sedikit saya kikis. Bukan dikikis dengan air laut, tetapi dengan ketenangan yang disuguhkan dari aroma laut, sehingga membawa diri lebih tenang menghadapi sesuatu. Cpr.

Posting Komentar

0 Komentar