Banjir Cirebon 11 Maret 2011


Hujan lebat yang mengguyur Kota Cirebon sore hari menjelang magrib hingga malam menyebabkan banjir di beberapa tempat. Rumah saya berada di perumnas gunung, di daerah ini banjir termasuk cukup tinggi. Hujan lebat ± 2 jam membuat genangan air  cukup tinggi, tingginya genangan cukup bervariasi dari sekitar mata kaki orang dewasa hingga ada yang sampai seleher orang dewasa. Luar biasa memang hujan kali ini. Saya dengar komentar dari orang-orang, banjir serupa juga pernah terjadi tahun 2004.
Beberapa waktu lalu kali di sekitar perumnas gunung telah menjalani normalisasi. Kali-kali telah diperbaiki kelancarannya, dinding kali diratakan dan dasar kali di bersihkan dari tumpukan/ endapan tanah, namun tetap saja hujan lebat kali ini membuat banjir yang cukup merepotkan. Bahkan dinding kali di dekat petilasan Sunan Kalijaga, atau sering disebut “kalijaga monyet” rubuh. Banjir di wilayah ini bahkan sampai setinggi leher orang dewasa.
Untuk rumah saya sendiri di sekitar Tangkuban Perahu tidak mengalami banjir yang parah, mungkin hanya setinggi mata kaki (di depan rumah), itu karena posisi rumah saya pada jalan yang agak menurun. Namun ketinggian air di perempatan jalan Pangrango dan Tampomas banjir mencapai lutut orang dewasa. Kemudian di daerah Bromo, banjir cukup lumayan, terutama di perempatan jalan Tampomas-Bromo, di situ banjir cukup tinggi, di atas lutut orang dewasa. Banjir dengan ketinggian ini sampai pada jembatan kecil rinjani.  Di daerah ini banyak penumpukan kendaraan karena tidak bisa melintas karena banjir yang cukup tinggi ditambah kendaraan motor mobil yang mogok. Setelah jembatan kecil rinjani, menuju ke arah Kelurahan Larangan, banjir cukup tinggi, setinggi lutut, bahkan ada yang sampai di atas lutut. Banjir ini sampai di pertigaan jalan rinjani (ke kiri menuju Ceremai raya dan lurus menuju Kelurahan Larangan). Jalan menuju Kelurahan Larangan cukup kering, karena posisi jalan yang akan menanjak karena akan melewati jembatan besar rinjani yang di bawahnya melintas kali Cikalong. Kemudian jalan di depan kantor kelurahan Larangan pun terendam banjir setinggi lutut.
Air yang melewati sungai Cikalong yang berada di bawah Jembatan Larangan pun meluap. Bahkan terdengar kabar ada korban jiwa akibat terseret banjir di sekitar wilayah Larangan. Banjir yang cukup besar ini merepotkan banyak orang dan menimbulkan kerugian, terutama rumah-rumah yang terkena banjir dan kendaraan bermotor baik motor maupun mobil yang terpaksa harus terendam mesinnya.
Saya sendiri saat banjir berada di sekitar jembatan kecil rinjani, saya terpaksa menunggu banjir agak surut untuk pulang, karena motor yang saya gunakan tidak akan mungkin menerobos banjir yang cukup tinggi. Sampai pukul setengah 11 malam, banjir tak kunjung surut, bahkan sempat naik air dari posisi sebelumnya. Padahal situasi saat itu hujan sudah reda hanya gerimis kecil.
Akhirnya sekitar pukul setengah 12 malam, genangan banjir mulai berangsur-angsur surut, namun belum sepenuhnya. Ketinggian banjir saat itu sekitar tulang kering, namun masih cukup tinggi untuk kendaraan motor. Tapi karena waktu sudah cukup malam, saya memaksakan melintas banjir, setelah saya perhitungkan terlebih dahulu. Akhirnya motor saya bisa melintas.
Keesokan paginya, material pasir akibat banjir semalam berserakan di jalan. Terlihat dari material pasir tersebut menunjukkan daerah yang tergenang banjir semalam. Termasuk juga jembatan larangan yang air sungainya sempat meluber di sisi kiri jembatan. Banjir yang luar biasa untuk awal tahun 2011 ini. Menurut beberapa orang apabila sudah hujan besar dan menimbulkan banjir seperti ini sepertinya tidak akan ada banjir lagi untuk beberapa waktu ke depan, tapi entahlah, kita tunggu saja banjir berikutnya. Bukannya mendoakan, tetapi selama belum ada perhatian khusus untuk penanganan infrastruktur kali, saluran air dan jembatan/ tanggul juga lokasi hijau sebagai penampung air di lokasi hulu, bahaya banjir akan terus menghantui. Ditambah lagi apabila penanganan yang lama semakin akan memperparah kondisi jalan, karena akibat banjir terjadi, banyak bagian-bagian jalan yang tegerus air dan akhirnya belubang. Dan itu telihat jelas di jalan-jalan di kota Cirebon. Dan memang pemerintah daerahnya kurang memperhatikan hal ini dan terkesan tutup mata dan telinga. Mungkin kalau banjir ini sudah berimbas langsung merugikan ‘mereka’ barulah mereka bertindak. Cpr.

Posting Komentar

3 Komentar

  1. Di tahun 2012 ini, bulan Februari ini juga Kota Cirebon mendapat berkah air berlimpah dan berujung banjir lagi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kita tunggu nanti awal tahun 2013, banjirnya seperti apa. Akan kah ada lebih parah atau tidak banjir sama sekali. Semua nya bisa dibuktikan tahun depan. Mari kita tunggu ;)

      Hapus
    2. Di tahun 2013 ini tidak ada banjir besar yang dikhawatirkan :p aman

      Hapus

Tinggalkan jejak, jika anda mampir ;p Terima kasih atas kunjungannya - cocoper6