Presiden Bak Buang Simalakama


SBY, pemimpin negeri ini yang selalu salah, ibarat buah simalakama, begini-begitu salah.
Menanggapi kiriman buku materi yang didalamnya juga berisi buku-buku berkonten SBY untuk siswa-siswi SMP bahkan SD yang kian marak di berbagai daerah. Kiriman buku-buku tersebut menjadi masalah baru bagi presiden dalam hal pencitraan dirinya, karena dalam buku-buku kiriman itu berisi juga buku-buku tentang dirinya. Seharusnya yang dibutuhkan siswa-siswi SD/ SMP adalah buku materi yang berhubungan dengan pendidikan. Yang menjadi masalahnya buku-buku yang berisi konten presiden itu dibiayai dengan Dana Alokasi Khusus  yang merupakan uang rakyat.
Kasus masuknya buku-buku yang berisi konten presiden ini dianggap berbagai kalangan sebagai propaganda politik pemimpin yang berkuasa. Apalagi masuknya buku-buku itu dalam paket kiriman dibiayai uang rakyat. Berdasarkan informasi dari media elektronik, presiden sempat mengatakan tidak tahu –menahu tentang kasus ini. Jadi ulah siapakah?
Memang, presiden tidak mungkin melakukan hal sepele macam ini, karena urusan presiden sudah cukup banyak. Atau mungkin ini ulah tim pencitraannya? Untuk mengembalikan citra presiden yang sekarang ini kinerjanya sedang disorot publik. Kementerian Pendidikan menyatakan bahwa penyaluran buku ini sudah sesuai prosedur jadi tidak mungkin ditarik.
Sebenarnya, kalau mau diselidiki dari mana asal buku itu mudah saja. Pengiriman buku ini adala resmi. Jadi pihak-pihak yang terlibat dalam pengiriman serta pegadaan buku ini bisa dimintai pertanggungjawaban. Seharusnya agar tidak menimbulkan fitnah untuk dirinya, presiden harus cepat bertindak untuk usut masalah itu. Masalah ini  termasuk masalah kecil tetapi presiden kita yang satu ini lambat menyelesaikannya, jadi pantas saja kasus-kasus besar di negeri ini tak pernah tuntas, dan selalu menumpuk. Hal-hal seperti itulah yang membuat presiden selalu dalam posisi yang selalu salah.
Tak salah jika kita berpikiran bahwa presiden kita ini memang pemimpin yang lelet, tidak responsif dalam merespons masalah, dan bahkan dalam menyelesaikan masalah pun hanya sebatas retorika dengan pidatonya yang panjang lebar. Semoga presiden kita ini cepat berbenah, menyadari diri untuk berubah, masih ada waktu 3 tahun lagi sebelum masa jabatannya habis. Tinggalkanlah sebuah prestasi dan janganlah tinggalkan noda selama 2 periode pemerintahan. Cpr.

Sumber :
Seru.com-Memakai Dana Alokasi Khusus, Buku SBY Beredar Di Banyak Daerah, 1 Februari 2011 diakses tanggal 3 Februari 2011

Posting Komentar

0 Komentar