Kepercayaan untuk Kelola Kebun Anggur

Minggu ini ada catatan menarik, sabda Nya disampaikan melalui Kitab Suci, yakni berhubungan dengan kebun anggur. Bagi kita, pengikut Kristus, kebun anggur bukan hal yang asing ditelinga. Pagi ini, melalui bacaan pertama dan Injil, dikisahkan hal yang sama, yaitu tentang kebun anggur. Tentang bagaimana Tuhan selalu memilih umatNya, mempercayakan kebun anggurnya kepada umatNya. Namun, tidak semua yang dipercayakan mampu menanggung tanggung jawab dengan baik.

Ilustrasi
https://ketikketik.com/wp-content/uploads/2014/07/anggur.jpg

Bacaan pertama, saya menganggap apa yang terjadi sekarang sudah diprediksi oleh nabi-nabi sebelumnya. Dikatakan oleh perjanjian lama bahwa bangsa Israel memang jadi bangsa terpilih. Namun, sayangnya bangsa yang dipilih itu tidak mampu menanggung tanggung jawab besar tersebut, justru hal yang negatif lahir dan muncul dari bangsa ini. Sedikit, kutipan dari Yes. 5:1-7.

"Aku hendak menyanyikan nyanyian tentang kekasihku, nyanyian kekasihku tentang kebun anggurnya: Kekasihku itu mempunyai kebun anggur di lereng bukit yang subur. Ia mencangkulnya dan membuang batu-batunya, dan menanaminya dengan pokok anggur pilihan; ia mendirikan sebuah menara jaga di tengah-tengahnya dan menggali lobang tempat memeras anggur; lalu dinantinya supaya kebun itu menghasilkan buah anggur yang baik, tetapi yang dihasilkannya ialah buah anggur yang asam. Maka sekarang, hai penduduk Yerusalem, dan orang Yehuda, adililah antara Aku dan kebun anggur-Ku itu. Apakah lagi yang harus diperbuat untuk kebun anggur-Ku itu, yang belum Kuperbuat kepadanya? Aku menanti supaya dihasilkannya buah anggur yang baik, mengapa yang dihasilkannya hanya buah anggur yang asam? Maka sekarang, Aku mau memberitahukan kepadamu apa yang hendak Kulakukan kepada kebun anggur-Ku itu: Aku akan menebang pagar durinya, sehingga kebun itu dimakan habis, dan melanda temboknya, sehingga kebun itu diinjak-injak; Aku akan membuatnya ditumbuhi semak-semak, tidak dirantingi dan tidak disiangi, sehingga tumbuh puteri malu dan rumput; Aku akan memerintahkan awan-awan, supaya jangan diturunkannya hujan ke atasnya. Sebab kebun anggur TUHAN semesta alam ialah kaum Israel, dan orang Yehuda ialah tanam-tanaman kegemaran-Nya; dinanti-Nya keadilan, tetapi hanya ada kelaliman, dinanti-Nya kebenaran tetapi hanya ada keonaran."


Kisah yang sama, tidak jauh dari kebun anggur juga disampaikan Yesus ketika sedang mengajar dengan perumpamaan. Lagi-lagi, kebun anggur yang dipilih. Dikisahkan, ada seorang tuan tanah, membuka kebun anggur dan memagari kebunnya dengan tembok, membuat lubang untuk memeras anggur, mendirikan menara jaga di dalam kebun itu. Kemudian, tuan tanah menyewakan kebunnya kepada penggarap. Ketika tiba musim panen, tuan tanah mengirimkan pegawainya untuk mengambil hasil yang seharusnya menjadi haknya. Namun orang suruhan tuan tanah diperlakukan tidak baik, bahkan dihabisi oleh si penggarap. Tuan tanah mengirimkan kembali orang suruhannya lebih banyak, namun hal serupa yang dialami. Sampai akhirnya tuan tanah mengirimkan anaknya, dengan harapan si penggarap segan. Namun ternyata tidak, hal yang sama kembali diperlakukan ke anak si tuan tanah, dengan harapan jika si anak tuan tanah mati, maka mereka bisa merebut ahli waris si tuan tanah.

Yesus sempat melontarkan pertanyaan melalui perumpamaan kisah tadi, "Maka apabila tuan kebun anggur itu datang, apakah yang akan dilakukannya dengan penggarap-penggarap itu?"

Yesus kembali berkata, "Belum pernahkah kamu baca dalam Kitab Suci: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru: hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib dimata kita. Sebab itu, Aku berkata kepadamu, bahwa Kerajaan Allah akan diambil dari padamu dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu."

Inilah pesanNya, bahwa kita diharapkan punya rasa bersyukur karena Allah telah mempercayakan semua hal kepada kita manusia yang dipilihNya, hendaklah kita bertanggung jawab, kita kelola dengan baik apa yang sudah ditanggungjawabkan pada kita dengan baik, supaya kita menghasilkan buah-buah yang baik, seturut dengan kehendakNya. Semua diawali dengan bersyukur, dengan rasa syukur itulah membuat kita mawas dan bertanggung jawab. Karena, kepercayaanNya yang diberikan kepada kita, bisa dengan mudah Dia ambil apabila kita tidak layak.

Semoga kita dimampukan untuk selalu bersyukur atas apa yang kita punya, yang semuanya memang Dia titipkan kepada kita. Tidak ada yang perlu kita banggakan dan bisa kita sombongkan, karena semua berasal dari Dia, meskipun kita merasa bahwa kita yang mengusahakan, tapi Dia yang menentukan. Lakukan yang terbaik, dan serahkan semuanya padaNya, seturut kehendakNya. Ini poin penting bagi saya!

Catatan yang jadi perenungan saya, dan saya catat supaya ketika saya lupa melalui ini saya bisa kembali mengingatnya. Selamat hari Minggu, jangan lupa siapkan dan sediakan waktu untuk Tuhan. Jangan lupa dan malas ke gereja yah. Happy weekend, Tuhan memberkati. Amin.cpr

Posting Komentar

0 Komentar